Jika rasa itu ada,
sejauh apapun dirimu berada,
sejauh apapun hatimu ada,
mimpiku akan selalu tentangmu
Hidup bulan seakan jauh dari kata sederhana. Malam dihotel itu, dihitungan detik pun mampu membuat masa depannya hancur sempurna.
"Gue anter lo p...
"Ini tehnya sayang" ucap bunda sambil meletakkan teh tersebut dimeja ruang tamu.
Ia mendekati bintang, yang duduk dengan tenang. Lalu, mengambil posisi duduk disamping bintang.
"Makasih bun"
Seorang wanita setengah paruh baya itu memperlihatkan senyum diwajahnya. Tangannya terangkat menggapai kepala bintang, dan membelai rambut hitam lebat itu dengan lembut.
"Apa kabar alana?" tanya bunda mengenai alana, adik perempuan bintang.
"Baik bun," jawab bintang, lalu beralih mengambil teh manis buatan bunda, lalu meminumnya.
"Bintang ganggu bunda ya, malam-malam datang kesini" tanya bintang merasa tidak enak, karena hari sudah malam.
" Nggak kok, bunda belum tidur, belum ngantuk, tadi bunda iseng lihat-lihat album foto waktu kecilmu dulu" ucap bunda lalu tersenyum, mengingat betapa lucunya bintang sewaktu kecil dulu.
"Bintang boleh pinjam albumnya?"
"Boleh dong sayang, bentar bunda ambilin"
Bunda melangkah meninggalkan bintang sendiri diruang tamu, dan menuju kekamar untuk mengambil album foto kenangan dulu.
Ia kembali menemui bintang dengan membawa album foto berukuran sedang yang sedikit terlihat lusuh itu, mungkin saja sudah terlalu lama disimpan dan jarang untuk dilihat.
Bunda memberikannya kepada bintang, dan bintang pun menerimanya. Ia membuka lembar demi lembar foto masa kecilnya, ada alana, ada bunda, ada papa, dan ada mamanya.
Bunda memperhatikan raut wajah bintang yang setelah melihat album foto keluarganya. Ia menyentuh bahu bintang, yang membuat bintang pun menoleh terhadapnya.
"Kangen mama?" tanya bunda dengan hati-hati.
Pertanyaan bunda barusan, dijawab bintang cuma dengan anggukkan kepalanya singkat. Lalu kembali menatap foto dihadapannya.
Itulah sifat bintang, dibalik sifat dingin dan keras kepala, didalam hatinya juga tersembunyi luka. Ia hanya bisa memperlihatkannya didepan orang yang ia sayangi. Bintang pandai menyembunyikan luka, hingga semua orang menyangka bintang memiliki segalanya.
Mamanya telah meninggalkan dirinya, hanya tersisa alana dan bunda. Bunda, bagaikan ibu kedua bagi bintang, ia yang mengasuh bintang sejak kecil, tapi menurutnya mamanya tidak akan tergantikan.