Zigaz (cover) - Sahabat jadi cinta
SELAMAT MEMBACA CERITA BULAN DAN BINTANG
Gimana rasanya?
Pergi dengan status sahabat,
kembali pulang sebagai pacarCaroline de Rayya
***Setelah menempuh beberapa menit perjalanan menuju cafe, tempat biasa mereka kunjungi. Dengan jelas, mobil aryan terparkir didepan cafe tersebut. Daniel menyimpan kunci mobil disaku celananya, setelah dirasa mesin mobil sudah mati sempurna. Pemuda itu lalu keluar dari mobil dan mengikuti yang lainnya. Ia masih berjalan menuju kearah pintu cafe, setelah dilihatnya, bintang baru saja masuk, dengan adanya gerakan menutupnya pintu cafe itu perlahan.
Roy berhenti ditengah banyaknya orang, ia menjelajahi ruangan besar ini dan dilihatnya tidak ada satu meja pun yang kosong ataupun terdapat seseorang yang tengah duduk sendiri disana. Sungguh, ia penasaran jika itu seorang perempuan cantik, tidak menutup kemungkinan bahwa itu kekasih daniel.
Aryan sempat berdiri disamping roy, ia bertanya kenapa roy terdiam ditengah banyaknya orang, kenapa tidak memilih duduk saja. Pemuda itu hanya menjawab seadanya, bahwa cafe hari ini lebih ramai dari biasanya.
"Gue udah booking tempat duduk sendiri, disana" suara daniel yang menengahi keduanya pun mendapat tatapan heran dari mereka. Tidak biasanya, mungkin ini hari yang sangat spesial dihidup daniel. Makhlum saja, pemuda itu belum pernah merasakan jatuh cinta.
Bintang mendengar itu hanya memperlihatkan wajah datarnya, seperti biasa. Daniel berjalan lebih dulu, membawa roy dan aryan dimeja yang sudah ia pesan sebelumnya. Pemuda itu meninggalkan bintang yang hanya pasrah mengikut saja.
Aryan duduk, dikursi yang tidak biasa ini, bukan apa-apa, melainkan berbeda dari kursi yang ia tempati sebelumnya jika berkunjung kesini bersama lainnya. Meja juga terlihat berbeda, sudah berisi beberapa makanan dan minuman diatasnya. Seolah dirinya itu dan yang lainnya adalah tamu spesial dari daniel. Pemuda itu bukan hanya membooking tempat, melainkan sudah mempersiapkan semuanya sebelumnya.
Aryan menoleh kearah roy yang baru saja duduk disampingnya, "kaget?" tanyanya.
"Dia kerasukan setan apa hari ini?" roy balas bertanya, ia tertawa kemudian.
Aryan hanya mengangguk saja, ia memilih memakan beberapa kue dan makanan ringan lainnya yang sudah tersedia. Roy mengambil minuman, menuangkannya didua gelas yang ada. Ia memberikan gelas berisi minuman berjenis anggur itu pada aryan. Pemuda itu mengambil minuman untuknya, setengah dari gelas, dan meneguknya hingga tak tersisa.
Bintang memilih diam, bersandar dikursi dan berkutat dengan ponselnya. Untuk saat ini, tubuhnya malas jika menerima minuman dan makanan diatas meja. Berbeda sekali dengan roy dan aryan, mereka sibuk, sibuk dengan santapan dihadapan mereka. Terlihat sekali jika perut keduanya belum menerima makanan malam ini. Tidak menutup kemungkinan, lapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Подростковая литератураJika rasa itu ada, sejauh apapun dirimu berada, sejauh apapun hatimu ada, mimpiku akan selalu tentangmu Hidup bulan seakan jauh dari kata sederhana. Malam dihotel itu, dihitungan detik pun mampu membuat masa depannya hancur sempurna. "Gue anter lo p...