1

56 3 0
                                    

SELAMAT MEMBACA CERITA BULAN DAN BINTANG

Mencintai bukan hanya menyatakan perasaan,tapi juga belajar membangun kepercayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mencintai bukan hanya menyatakan perasaan,
tapi juga belajar membangun kepercayaan

Daniel arditama

***

Kantin sekolah di SMAN 8 Bandung tidak pernah padat jika memasuki jam istirahat. Kantin normal hanyalah dihuni oleh murid-murid yang memiliki standart kenakalan yang wajar.

Jangan tanya dimana tempat berkumpulnya anak-anak dari golongan atas, mereka mempunyai tempat tersendiri yang bisa dibuat nongkrong dan merokok tanpa ketahuan oleh guru, yaitu belakang sekolah, tempat yang jarang dihuni ataupun dilintasi oleh siswi-siswi sekolah.

Mereka sudah tau, daniel dan teman-temannya yang menghuni tempat itu. Bukan hanya kenakalan yang menjadi sorotan warga sekolah, tapi juga ketampanan dari mereka.

"Lo tau gk lan, kata daniel sekolah kita bakal kedatengan siswa baru" ucap lena memulai obrolan ditengah keduanya berjalan bersampingan dikoridor menuju kantin.

"Katanya sih dia teman daniel beda sekolah, dan juga ganteng..." lanjut lena sambil menghayal-hayal wajah siswa baru yang akan ditemuinya nanti.

"Ngaco.. Kamu tau dari mana?" kata bulan mulai menanggapi, sambil sesekali mencolek pipi lena yang sedari tadi senyum-senyum sendiri.

"Kan gue ngomong tau dari daniel, ah lo mah nggak fokus.."
"Udah lan, lo tunggu sini, gue pesenin makanan, kayak biasanya kan?" pertanyaan lena hanya dibalas anggukan oleh bulan.

Tidak terasa mereka sudah sampai dikantin sekolah, bulan duduk dibangku ujung yang ditunjuk lena.

Bulan mengeluarkan handphone yang berada disakunya ketika nada dering ponsel itu berbunyi.

Sambil menunggu lena datang membawa pesanan mereka berdua, ia mengedarkan pandangan kesekitar, berharap menemukan orang yang sedang ia cari.

"Lo cari siapa lan," ucap lena sambil meletakkan makanan dimeja kantin.
Lalu ia mengedarkan pandangannya, mencoba menyelidik siapa yang sedang bulan cari.

"Lo cari devan?" tebak lena, dan dibalas anggukan oleh bulan.
"Kenapa?" tanyanya kembali.

"Tadi devan ngechat aku, dia ngajak pulang bareng, aku sih udah nolak, tapi dia nggak terima," kata bulan.

Bulan mengaduk-ngaduk es jeruk yang ada dihadapannya, meminumnya hanya dengan beberapa segukan.

"Aku mau nolak lagi len, tapi dia kemana ya.."

"Diruang osis kali" ucap lena dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

Lena mengambil es jeruk-nya dan meminumnya.
"Nanti kan bisa nolak lan"
"Lo mau capek-capek nyariin dia, lo sendiri aja, gue mah ogah"

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang