SELAMAT MEMBACA CERITA BULAN DAN BINTANG
Gue yang terlalu banyak bicara,
atau lo yang terlalu kaku?Bintang arkana w.
***
Bandung, 17.46
Semilir angin sore kini telah menyapa, betapa lembutnya belaian hembusan anginnya yang menyentuh sekujur tubuh penghuni bumi ini. Mentari kini sudah siap digantikan oleh malam.
Jalanan ini, tidak dibilang sepi, atau mungkin tidak akan sepi sepanjang hari. Para pengendara roda dua ataupun empat mungkin akan menikmati hari ini, untuk sekedar menghembus angin sore atau berpulang pergian dari kebiasaan rutin tiap harinya.
Kain Belakang jaket berwarna blue jeans itu terangkat, menari-nari bersama hilirnya angin.
Motor sport hitam itu seperti tidak terawat, meninggalkan banyak kotoran dibagian bawahnya. Rambutnya yang khas pun terlihat acak-acakan, baju putih dan celana abu-abu itu lusuh, bahkan baju itu keluar dari tempat semula.Tidak ada dasi, tidak ada sabuk, ataupun bed lokasi, namun tertera bed nama disana, buat apa semuanya tidak ada tapi bed nama ada? atau hanya agar semua orang mengenalnya? murid jaman sekarang.
Seperti terlihat, Bintang arkana wenstel, pemilik jaket itu, pemilik motor sport tidak terawat itu, dan pemilik baju dan celana lusuh itu.
Bintang menikmati angin sore dengan motor sport hitamnya. Mengendarainya dengan diatas rata-rata. Buat apa? Dari semua penampilan yang disebutkan, apakah ia mempunyai masalah, atau masalah itukah yang membawanya kejalanan ini, jalanan tujuan yang hampir semua orang mengetahuinya.
Tempat ini, tepat disini, ia memakirkan motor-nya. Bintang berjalan masuk memasuki tempat itu. Ia rela berdesak desakan hanya untuk sampai ditempat duduk biasanya.
Dentuman musik yang keras menggebu disetiap sudut ruangan itu. Tidak ada tempat yang dibilang kosong diruangan ini. Tempat ini penuh dengan para laki-laki hasutan dan para perempuan bayaran. Apa tujuan bintang ketempat kotor ini?
Ia duduk, tepat didepan pelayan itu.
"Seperti biasanya mas?"Bintang, hanya membalasnya dengan anggukan.
Segelas minuman telah berhasil diterima olehnya.
Dengan sekali segukan, minuman itu kandas, ia letakkan kembali dimeja tepat didepannya.Bintang menyodorkan gelas kosong itu kepada pelayan, merasa peka, pelayan itu langsung menerimanya dan mengisi gelas itu lagi hingga penuh.
Ia sengaja memainkan gelas yang berisi setengah minuman itu ditangannya, ia goyang-goyangkan tepat didepan wajahnya, yang membuat air didalamnya bergoyang kekanan dan kiri gelas.
Lalu, sengaja memainkan jari jemari tangannya yang ia ketuk-ketukan dimeja depan tempat duduknya. Membosankan baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Ficção AdolescenteJika rasa itu ada, sejauh apapun dirimu berada, sejauh apapun hatimu ada, mimpiku akan selalu tentangmu Hidup bulan seakan jauh dari kata sederhana. Malam dihotel itu, dihitungan detik pun mampu membuat masa depannya hancur sempurna. "Gue anter lo p...