Believe

44 13 8
                                    

Halooo. Flo balik lagi nih!
Ada yg kangen Flo? ato cuma kangen sama Keenan?

Hehe, canda aja kok gaes. Cekidot! langsung baca aja dah.

Jangan lupa klik 🌟 dipojok kiri dan jangan lupa juga komen yg banyak.

Tandai kalo ada typo ya!

Happy reading and enjoy!



Author Pov.

Teman. Satu kata berjuta perjuangan. Dimana kita saling berkeluh kesah, melawan ego, saling mendukung, dan bahkan saling mencintai.

Bukan mencintai dalam hal asmara. Melainkan mencintai dalam hal yg lebih dalam maknanya.

Apa kalian tahu? Tanpa teman hidup kalian akan terasa hambar seperti bubur putih. Sepi dan sunyi layaknya malam tanpa bintang. Teman adalah tempat bersandar paling nyaman disaat kita sedang membutuhkan maupun tidak membutuhkan.

Jadi, jangan pernah menganggap remeh tentang hal yg bersangkut paut dengan yg namanya Teman.

Lea berjalan tergesa sehingga tanpa sengaja menyenggol bahu siswa-siswa yg sedang berlalu lalang dikoridor. Wajahnya pucat, napasnya pun menderu cepat.

Ia berhenti didepan kelas X IPS 1, berjalan memasuki kelas tersebut tanpa mengindahkan tatapan adik kelas yg sedang penasaran apa yg akan ia lakukan.

Brak!

Lea menggebrak meja seorang gadis dikelas tersebut. Perbuatannya itu menimbulkan banyak mata yg melihat kearahnya. Sedangkan gadis yg sedang duduk dikursi meja itu menunduk dalam.

"Lo! Dasar ular!" hardik Lea menunjuk gadis didepannya.

"Gausah sok-sok an polos lo! Sini adu mulut langsung ama gue, jangan cuma beraninya ngadu yg ngga bener!" suara bentakan Lea semakin menjadi pusat perhatian.

"Mak.. maksud kakak.. a.. pa?" gadis didepan Lea menjawab dengan terbata-bata. Lea yg mendengar itu berdecih.

"Gue kasih tau ya. Lo itu cuman segelintir orang ngga berguna di sekolah ini. Lo pikir dengan ngadu domba kelas gue sama kelas lain, lo bakal jadi ratu disini? Lo pikir setelah apa yg lo lakuin itu kelas gue jadi takut, gemeteran gitu? Sori lo salah!"

"Seharusnya lo kalo mau main-main cari lawan yg seimbang. Gue kasian sama lo, apa sebegitunya ingin tenar sampe ngelakuin hal keji kek gitu??! Inget baik-baik. Gue ngga akan ngulangin apa yg gue ucapin. Gue bisa aja ngedepak lo dari sekolah ini dengan jentikkan jari. Gue maafin lo kali ini, tapi ngga untuk jika lo ngebuat ulah lagi. Sampe gue tau lagi kalo lo yg ngadu domba, awas aja siap-siap angkat kaki dari sekolah ini."

Kata-kata yg keluar dari mulut Lea itu membuat semua orang yg melihat bergidik ngeri. Mereka semua tahu yg Lea omongkan bukanlah omong kosong. Lea adalah anak salah satu donatur terbesar di sekolah ini. Jadi siapapun yg berani dengannya bisa dengan mudah didepaknya. Bahkan gadis tadi - Oren.

Setelah berkata seperti itu, Lea melenggang pergi keluar kelas X IPS 1. wajahnya masih terlihat memancarkan aura permusuhan.

"Yang, ada apa? siapa yg bikin lo emosi??" serentetan pertanyaan itu datang dari orang yg berjalan cepat menuju kearah Lea yg sedang berjalan diarea koridor. Dia Bimo, yg desas desus sedang melancarkan serangan pdkt terhadap Lea.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Is Perfect Class✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang