"Mending lo mundur teratur deh, daripada sesek nafas kena serangan visual"
- BLΛƆKBANGTAN -
Emang julukan pecahan kaca sama tentara pas banget buat mereka. Yang satu kalo ngomong tajem betul kaya beling, yang satu kalo udah berulah semua juga ikut nyerang. Emang beneran pak Kim ini nyawanya banyak banget, bisa - bisanya muncul ide nyatuin mereka di satu kelompok. Kalo aja anak - anak pecahan kaca atau tentara ga inget siapa pak Kim, udah abis kali dia.
Sesampainya di rooftop, ke empat perempuan sangar ini langsung mendudukkan dirinya menghadap ke tujuh pria yang masih menatap waspada seperti se akan akan mereka akan di terkam atau mati kalau saja salah bergerak.
"Lo gak cape diri terus?" Tanya Jisoo menatap datar ke tujuhnya, "Temen - temen gw gak sekurang kerjaan itu buat naro ranjau disini" Lanjutnya seperti tahu apa yang ada di pikiran Namjoon dan kawan - kawannya, membuat Jungkook yang berada tepat didepan Jisoo bergidik ngeri.
"S-siapa yang takut lo kasih ranjau?" Elak Namjoon terbata - bata seraya menatap sinis ke empatnya. Namjoon pun ikut duduk melingkar diikuti ke enamnya yang lain.
'Namjoon lebih mirip induk ayam daripada leader' Batin Lisa tiba - tiba ia tertawa sendiri.
"Lo ngapa?" Bisik Rosé mengerutkan dahi melihat ke anehan temannya ini, seingatnya setan saja takut pada Lisa, gak mungkin kalau Lisa kerasukan setan rooftop. Gak banget.
"Gak liat apa, mukanya pada sok galak banget. Gak cocok mereka tuh" Jawab Lisa seraya menunjuk arah kedepan menggunakan dagu miliknya.
"Permisi, maaf kalo mau ngomongin kita jangan dibelakang. Lo pikir gw ga merhatiin lo dari tadi?" Sinis Taehyung merasa keberatan dengan cekikkan tawa Lisa dan juga Rosé.
"Je, denger tuh. Kita di perhatiin dari tadi, duh mimpi apa gw diliatin seorang Taehyung Kim" Lisa emang suka banget godain anak orang, contohnya kaya sekarang. Taehyung dibuat salah tingkah karna balesan Lisa tadi.
"Malu aku mas, jangan diliatin gitu apa. Eeeeh.. gausah galak - galak natepnya" Merasa puas mengerjai anak orang, Rosé dan Lisa pun ber high five ria.
"Gak jelas dah" Desis Jungkook mencoba membela sahabatnya ini, "Mati muda kalo gini caranya sekelompok sama lo pada".
"Omongan itu doa Kook, istighfar" Peringat Seokjin seraya menepuk pundak Jungkook.
"Astaghfirullah, lagi sih mereka mancing"
"Emang kita mancing je?"
"Ah, nggak tuh Lis"
Seperti bahagia telah mempermalukan casanova sekolah, Rosé dan Lisa kembali tertawa. Bahkan air mata Rosé sampai keluar dibuatnya.
"Kalo lo manggil kita kesini cuma buat ngetawain doang. Mending kita cabut aja, lagi pula lo bisa nyampein keberatan soal drama ini lagi ke pak Kim kalo emang lo gamau se kelompok sama kita" Yoongi melirik teman - temannya bersiap untuk bangkit dari duduknya, namun pergerakkannya berhasil di tahan oleh Jennie.
'Ah anjr, si bucin nurut aja lagi' - batin Jimin melihat Yoongi yang kembali duduk.
'Emang deh, bucin merubah ke swag an seseorang' - batin Hoseok seraya kembali duduk dengan setengah hati.
"Maafin temen gw, kita beneran mau ngomongin dramus gaada maksud lain"
Yoongi menyipitkan matanya, biarpun hatinya sudah dilanda gempa karena melihat wajah memelas Jennie. Namun harga diri tetap nomor satu.
"Oke, lanjutin"
"Pertama, kita ngomongin soal ketua dulu. Siapa yang mau jadi ketua?"
Semua orang terdiam dan menunduk menghindari kontak mata agar dirinya tidak terpilih, lagi pula dari ke sebelas manusia yang tengah duduk melingkar ini. Gak ada yang punya jiwa kepemimpinan.
"Gw ajalah, nunggu yang laen bisa bangkotan duluan" Namjoon menunjuk diri sendiri membuat semua orang pun menatapnya dengan tatapan penuh terima kasih.
"Sekarang ide drama. Mau dramus tentang apa?"
"Aladdin dong, yang jadi abu nya Jungkook"
Jungkook me roll matanya ketika Lisa mengatakan hal tersebut. "Trus lo jadi Jafar nya?"
"Les misérables" ucap Namjoon membuat semua anak berkerut, kecuali Jisoo. "Orang - orang menderita, keren kan?" Tanyanya
"Cocok buat muka - muka kayak lo, Hop" Jimin tertawa seraya menepuk - nepuk pundak Hoseok.
"Gila lo ya" Jawab Hoseok nyolot, "Muka lo tuh"
"Jadi Aladdin sama Lés mi..mi..."
"Misérables, Jen"
"Iya itu pokoknya, oke vote buat Aladdin angkat ketek"
Hanya Lisa dan Jungkook yang mengangkat tinggi - tinggi tangannya.
"Sisanya Misérables ya, oke kalau gitu vote ditutup..." Akhir Jennie sambil mengetukkan lantai
"Tunggu dulu lah, enak banget lo. Demi membangun kemestri kita harus ngelakuin sesuatu dulu" Jimin berucap tengil seraya mengangkat kedua alisnya membuat Rosé berkerut jijik.
"Dari tadi kita nurutin mau lo, sekarang lo pada harus nurutin mau kita" Ucap si senyum kotak penuh kelicikkan.
"Asal jangan aneh - aneh" Ucap Jennie malas mengubris
Ke tujuh laki - laki itu saling bertatap melempar senyum jahil, sampai akhirnya Hoseok berucap diiringi senyum lebarnya, "battle ricis level paling pedes. Yang kalah harus nurut semua yang diucap si pemenang. Deal?"
"Okey. Deal"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKBANGTAN
Fanfiction[13+] Sebuah ke chaos'an dua kelompok anak - anak populer dengan segala kisah nano - nano di dalamnya. "Saya kaya begini, biar kalian punya cerita lucu pas udah lulus SMA" - Pak Kim, biang dari awal kisah ini AU SEMI LOKAL - BLACKPINK and BTS