08 - penasaran

2.8K 305 6
                                        

Jennie menyipitkan matanya sinis. Dari balik meja kasir ia menatap pria yang tengah sibuk cekikikan memandang layar ponselnya.

Ia mencibir pelan pria itu, "Kapan coba dia dateng" ujarnya.

"Dosa apa sih yang udah gw lakuin sampe - sampe harus diintilin sama ni bocah terus"

Jennie menghela nafas kasar. Pria di depan sana, Taehyung. Berhasil membuat moodnya anjlok secara drastis. Yang di tatap pun kini secara tiba - tiba mengalihkan pandangannya dari ponsel ke arah Jennie, membuatnya gelagapan dan cepat - cepat membuang pandangannya kearah lain.

Taehyung bangkit dari tempat duduknya dan mendekat kearah meja kasir membuat Jennie semakin dibuat salah tingkah namun ia tetap harus bersikap sok cool di depannya.

Si manusia annoying itu tersenyum setelah jarak mereka berdekatan kemudian meletakkan beberapa snack dan minuman di meja kasir. Jennie tidak menanggapi dan sibuk melakukan pekerjaan secara profesional sampai di detik setelah Taehyung membayar makanan yang ia beli kemudian ia berlalu begitu saja tanpa membawa makanan tersebut membiarkannya diatas meja kasir membuat Jennie mau tidak mau berteriak memanggil namanya.

"TAEHYUNG!!!!... Ini jajanan lo kenapa gak dibawa?"

Baru saja ingin membuka pintu mini market tersebut, Taehyung pun membalikkkan tubuhnya menghadap Jennie.

"Buat lo semua" Ujarnya dengan senyum yang mungkin bisa melelehkan siapa saja yang melihat kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Jennie yang masih terdiam di tempatnya.

"HAH???? APAAN???" Jennie hanya planga - plongo seperti orang bodoh, menatap setumpuk snack di depannya.














-- BLΛƆKBANGTAN --















Jennie itu populer, Ia juga anak dari kalangan colega, tapi entah karena alasan apa namun baru - baru ini ia memutuskan untuk mencari pundi - pundi won sendiri. Tidak mau bergantung dari kekayaan orang tuanya atau kakek dan neneknya.

Tidak banyak yang tahu soal kehidupan Jennie selain teman - teman dekatnya, yang mereka tahu Jennie hanyalah anak populer bergelimang harta yang selalu memakai barang mewah dan dingin pada setiap orang.

"JANE!!!!" Panggil Irene, teman satu eskulnya dulu.

Kini mereka sedang melatih adik kelasnya untuk mengikuti lomba cheerleader yang juga berbarengan dengan lomba basket itu. Jadilah lapangan sekolah di buat penuh dengan sorak - sorak riuh teriakkan baik kubu cheerleader dan kubu basket yang jarak lapangannya tak jauh dari sana.

"Jangan bengong!" Irene menepuk bahu Jennie membuatnya menoleh menatap Irene yang entah dari kapan sudah duduk di sebelahnya.

"Mikirin apa sih lo?"

"Bukan apa - apa"

Ia mengalihkan pandangannya ke arah gerombolan anak - anak basket yang tengah terduduk rapih mendengar arahan si mantan ketua basket, Jaehyun.

Jaehyun yang pernah menyatakan perasaannya ke dirinya di depan semua anggota basket dan cheerleader sewaktu mereka sedang latihan gabungan.

Jennie menolaknya. Menolak pesona sang ketua basket. Jennie tidak gila 'tampang' atau menjadikannya 'tampang' sebagai kriterianya untuk memilih kekasih. Untuk apa Jennie menerima cinta Jaehyun kalau dirinya saja tidak ada rasa sedikitpun dan istilah 'coba dulu siapa tau cocok' tidak ada di kamusnya.

Irene yang berada di sebelahnya menyadari arah pandang Jennie yang tertuju pada arah gerombolan anak basket.

Irene tersenyum jahil "Liatin mas Yoongi?"

Jennie mengerutkan dahinya, "Yoongi? Dimana?"

"Lah itu lo dari tadi ngeliatin dia kan?" Tanya Irene, "Itu depan lo"

Irene menunjuk ke arah gerombolan basket dan tepat di samping Jaehyun, ternyata ada Yoongi yang juga tengah berdiri di dekatnya.

"Nggak... Gw lagi liatin anak - anak basket baru"

"Masa??? Sekarang mainannya dedek - dedek emesh???" Goda Irene

"YAKALIIII.. Yaudah kalo ga percaya" Jennie mempout bibirnya membuat Irene tertawa kecil menatap sahabatnya yang sudah banyak berubah ini. Irene mengenal Jennie lebih lama dari Lisa, Rosé, dan Jisoo mengenalnya.

Irene itu bagaikan malaikat penjaganya. Irene selalu ada di saat Jennie tengah mengalami masa - masa sulit dan Irene tipikal orang yang tidak 'lebay' saat memperhatikan sahabatnya itu.

Ia tidak akan pernah memaksa Jennie untuk bercerita karena jika mereka sudah bersama secara otomatis Jennie akan mencurahkan semua keluh kesahnya ke sahabatnya ini. Mereka benar - benar definisi frindship goals.

Disaat Jennie dan Irene tengah sibuk bercanda. Dari arah koridor sekolah yang berhadapan langsung dengan lapangan. Si senyum kotak a.k.a Kim Taehyung tengah berjalan. Ia sedikit tergesa - gesa seraya membawa tas sekolahnya.

Tunggu dulu, inikan masih jam sekolah. Mau kemana si brengsek itu?

Jennie mencoba menajamkan indra pengelihatannya demi melihat Taehyung lebih jelas. Wajahnya terlihat panik sekali dan jalannya juga sangat tergesa - gesa bahkan menabrak siswa lain yang tengah berjalan di koridor itu juga.

Jennie tidak terlalu memerhatikan manusia itu di kelas, alasan lainnya selain ia membenci presensi Taehyung adalah karena Jennie yang duduk di depan dan Taehyung yang di belakang.

Ia tidak biasanya penasaran dengan urusan orang, tapi kali ini ingin sekali ia mengikuti manusia yang dua empat per tujuhnya sudah diisi oleh tawa cekikikan milik Taehyung karena melihat Jennie yang memekik kesal dengan tingkahnya.

Tapi bagaimana caranya agar tidak terlihat mencolok dan tetap seperti 'gaya seorang Jennie Kim' ???

BLACKBANGTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang