18 - terbuka

2K 202 18
                                    

Dobby, Jaemin, dan Yeonjun berlari mengejar Jimin yang sudah berjalan lebih dulu meninggalkan rooftop. Jimin berjalan begitu cepat membuat ketiganya sedikit mengumpat kepada kakak kelasnya itu.

"Bang"

Panggilan Jaemin yang membuat langkah seorang Jimin ikut terhenti membuat ketiganya yang tadi sedang berlari menghampirinya juga menghentikan langkah seraya terengah-engah menatap Jimin yang sudah membalikan tubuhnya menghadap mereka.

"Jalan lo cepet banget bang" Protes Yeonjun masih dengan nafas tersengal-sengal.

"Itu.." Kata Jaemin susah payah seraya menunjuk kearah rooftop, ia mengatur nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya.
"Gapapa kita ninggalin kak Jisoo sendirian diatas?" Tanya Jaemin kemudian.

Jimin terdiam sebentar. Sampai tiba-tiba Rosé yang sudah berada dibelakangnya menepuk pundak Jimin membuatnya ikut memutar tubuhnya menghadap Rosé.

"Jim, lo liat Jisoo gak? Kayanya tadi dia jalan ke arah sini" Tanya Rosé dengan wajah kebingungan.

Belum sempat Jimin menjawab pertanyaan Rosé tiba-tiba dari kejauhan, Jaehyun sudah berlari menghampiri Rosé membuat mood Jimin yang tadinya sudah jelek karena dituduh Jisoo semakin jelek karena melihat wajah Jaehyun.

"Jisoonya udah ketemu?" Tanya Jaehyun ketika ia sudah berada di dekat Rosé.

Jimin berdehem menginstrupsi Jaehyun yang baru saja datang, membuat Jaehyun kini menatap Jimin dengan senyum ramahnya.

"Timing kita kurang tepat mulu perasaan" bisik Yeonjun kepada Jaemin yang berada disampingnya.

"Gimana maksud lo?"

"Ini kalo di drakor kita cuma jadi figuran doang kayanya" Sambar Dobby, membuat Jaemin dan Yeonjun menenggok kearahnya.

"Bener kata bang Dejun. Kalo mau belajar soal cinta mending otodidak aja, daripada begini? Daritadi ada aja halangannya" Ucap Jaemin seraya menghela nafas panjang.

Kembali lagi dengan Jimin, Rosé, dan Jaehyun. Atmosfer disini mendadak sedingin kutub karena Jimin yang menatap Jaehyun dan Rosé dengan tatapan yang kurang bersahabat.

Bahkan senyum Jaehyun yang digadang-gadang mengalahkan hangatnya mentari di musim semi tidak bisa mencairkan suasana yang begitu dingin ini.

"Jim, lo dari rooftop?" Sapa Jaehyun basa-basi.

Jimin hanya berdehem merespon pertanyaan Jaehyun, lagipula itu pertanyaan yang sepertinya tidak perlu dijawab olehnya. Tidak ada ruangan disepanjang lorong ini selain pintu rooftop diujung sana.

"Gimana? Jisoonya udah ketemu?" Tanya Jaehyun kembali mengulang pertanyaannya seraya beralih memandang Rosé yang berada disampingnya.

"Eummm-- i--"

"Dia di rooftop" Jawab Jimin memotong perkataan Rosé.

"Oh? T-thank Jim, kalo gitu gw duluan" Rosé mengucapkan terima kasih dan berjalan melewati Jimin dan ketiga adik kelasnya yang setia berdiri dibelakang Jimin. Tidak lupa Jaehyun juga ikut pamit dan berjalan dibelakang Rosé membuat Jimin menatap mereka dengan ekspresi yang sulit diartikan.

Gak tau kenapa, Jimin jadi kepikiran sama perkataan dua cewe yang dia temuin di loker dua hari lalu.

Yakali Jimin cemburu? Bukan gaya Jimin banget buat cemburu sama orang.

Cemburu itu kata haram yang ada di kamusnya.

Harusnya dia yang bikin cemburu orang, bukan orang yang bikin dia cemburu.

"Bang" Panggil Dobby menyadarkan lamunan Jimin yang menatap kosong kearah Jaehyun dan Rosé berjalan.

"Ngedip" Lanjutnya membuat Jimin menatap galak kearah Dobby yang malah dibalas tatapan meledek.

BLACKBANGTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang