Jungoo menangis. Sampai di apartemen jungkook dan yugyeom sudah tak ada padahal jam masih menunjukan pukul 9 dan taehyung juga meninggalkannya saat sampaai didepan gedung apartemen.
Jungoo hanya ingin jujur, ia juga sudah mencoba membuka hati namun apa daya yugyeom masih menduduki hatinya sampai detik ini bagaimana pun ia menepisnya.
Jungoo menatap bunga warna dari yugyeom tadi.
"Kalo kamu gak suka sama aku, kenapa kamu harus begini yugyeom? Kenapa kamu harus perduli sama aku dan bikin aku salah paham?" Jungoo membuang bunga dari yugyeom kedalam tempat sampah.
"Aku pengen balas perasaan kak taehyung tapi aku suka nya sama kamu yugyeom, aku harus gimanaa? Akuu gak mungkin selamanya begini kan"
Ia merasa lemah, sudah dirinya lemah, hatinya pun ikut lemah.
Semua orang lebih menyukai jungkook, bahkan orang yang ia suka juga menyukai jungkook. Semua perhatian orang tertuju pada jungkook, apa memang ia tak pantas mendapat apa yang ia inginkan?
Taehyung mencintainya dengan tulus, namun ia tak bisa membalas.
Bel apartemen nya berbunyi, jungoo pun menghapus air matanya dan tergesah membuka pintu. Kali saja itu jungkook, ia ingin bercerita banyak pada saudara kembarnya itu.
"Loh, yㅡyugyeom?" Jungoo menatap heran yugyeom yang datang kembali.
Yugyeom membulatkan matanya saat melihat jungoo yang habis menangis.
"Kamu mau cari jungkook? Jungkook nya gak ada mungkin main keluㅡ "
"Aku cari kamu" potong yugyeom sambil menatap jungoo tepat dimata.
"Cㅡcari aku? Kenapaa?"
"Apa aku masih punya kesempatan?"
"Kesempatan apa?"
"Kesempatan buat balas perasaan kamu,"
Jungoo tertawa pelan, lebih seperti miris. Ia menatap yugyeom lelah.
"Kalo kamu cuma kasian sama aku, gak usah yugyeom. Aku gapapa jadi pihak yang mencintai sendirian, kamu kan suka nya jungkook bukan aku. Apa kamu ditolak jungkook makanya samperin aku?"
"Lagian cinta gak bisa dipaksain. Kita gak bisa pilih seenaknya kemana hati kita berlabuh buat jadi pelarian, simpan aja apa yang pengen kamu bilang. Aku mau tidur mending kamu pulㅡ "
"Aku udah lama hilangin rasaku ke jungkook, jung. Aku udah gak lihat dia lebih dari teman lagi, aku pikir mungkin ini yang terbaik buat kita bertiga. Aku gak pengen nyakitin kamu dengan rasa yang aku punya ke jungkook, dan belakangan ini kepala ku dipenuhin sama kamu. Aku kesini buat bilang kalau hatiku mantap pilih kamu, bukan karna kasian. Karna aku sayang kamu! Setelah semua yang kita lakuin bareng aku makin yakin gak ada nama jungkook lagi dihatiku" yugyeom terlihat serius dan sangat emosi saat mengatakan apa yang ia rasa.
Dia sungguhan mencintai jungoo sekarang, bahkan tak terbesit dipikirannya soal Jungkook. Kepala dan hatinya dipenuhi jungoo dan ia tak ingin menyia nyia kan kesempatan yang ada, makanya ia selalu menanyakan apakah jungoo dan taehyung sudah mengikat hubungan karna yugyeom menunggu moment ini untuk mengungkapkannya secara langsung.
Tak ingin keduluan seniornya dan tak ingin jungoo dimiliki yang lain karna ia terlambat mengungkapkan.
Jungoo hanya diam, ia bingung. Sebenarnya senang akhirnya perasaannya terbalas namun dihati nya yang paling dalam ia takut, takut yugyeom masih menyimpan rasa untuk jungkook dan ia hanya pelariannya sementara. Ia tak siap untuk patah hati yang kedua kali nya dengan orang yang sama.
"Apa hatimu masih ada ruang buat aku? Atau udah keganti sama taehyung?"
"Kamu serius?"
"Buat apa aku lari kesini lagi buat cari kamu dan bilang panjang lebar begini, jungoo."
Jungoo meneteskan air matanya dan yugyeom tanpa basa basi langsung menariknya kedalam pelukan, jungoo tak menolak juga tak memberontak. Dipelukan yugyeom ia menangis sejadi jadinya.
Masih bingung harus menjawab apa, ia bahagia rasanya terbalas dan ia juga resah soal taehyung yang baru saja ia tolak.
Dari kejauhan taehyung menatap jungoo dalam pelukan yugyeom dengan tatapan terluka, masih didepan pintu jadi terlihat dengan jelas.
Ia sengaja putar arah dan ingin menemui jungoo, ia ingin meminta maaf karna sudah mendiami nya tadi saat jungoo mencoba menjelaskan. Taehyung kesini hanya ingin mengatakan ia siap menunggu lebih lama agar jungoo menerimanya, tapi pemandangan didepannya cukup memberikan jawaban bahwa jungoo memang masih menyimpan yugyeom di hatinya dengan begitu rapi.
Ia tak pernah bisa merasakan pelukan jungoo, bahkan untuk bergandengan tangan saja ia sudah bersyukur saat jungoo mulai menerima sentuhan ringannya.
Hatinya seolah diremas seperti kertas, tak beraturan. Definisi sakit tapi tak berdarah.
Matanya merah, menahan emosi dan cemburu. Dengan berat hati meninggalkan mereka yang masih berpelukan erat.
Tujuan taehyung saat ini hanya satu orang, dan ia melajukan mobilnya seperti orang kesetanan. Berkali kali memukul stir mobilnya dengan emosi tinggi. Rasa nya kepada jungoo nyatanya lebih besar dibanding ke jungkook.
"Kenapa?" Tanya orang itu dengan datarnya. Rokok dibibirnya menggantung malas belum dinyalakan.
"Boleh gua minta peluk?" Tanya taehyung yang terdengar begitu lirih.
Bahkan tanpa menjawab pun orang itu langsung menarik taehyung ke dekapannya, mengusap punggung nya guna menenangkan walau ia sendiri tak tau taehyung kenapa.
Untuk pertama kali nya taehyung menangis, lemah karna cinta. Dan hanya di dekapan orang tersebut.
"Nangis. Nangis aja yang puas, gapapa terkadang orang nangis bukan karna dia lemah taehyung. Ini manusiawi." Ucap orang tersebut yang seakan ikut merasakan kesedihan taehyung.
Menangis gak bikin orang terlihat lemah, terkadang kita memang perlu menangis saat kata kata tak dapat sekedar menjelaskan kenapa kita begitu sesak.
Menangis dapat membuat hati lega, walau tak sepenuhnya. Tak usah malu kalau memang kita harus menangis saat menghadapi kenyataan yang sakit sekali pun. Menangis itu wajar, karna manusia tak selalu kuat.
Apa sii kok drama banget kayanya aku ngetik begini huhuuu:(
Maaf yhaa kalau banyak typo 😂