Jungkook memukuli orang tersebut seperti orang kesetanan, tak jarang ia juga kena pukulan. Rasa pusing mulai menghangtamnya kembali saat satu pukulan balasan mengenai pelipisnya, jungkook jatuh tersungkur.
Orang tersebut menghampiri jungoo kembali yang masih meringkuk ketakutan.
"Hey sweetie, jangan takut" ucap orang tersebut yang membuat jungoo teriak dan memberontak.
Jungkook bangun lagi dan tak ada pilihan lain, ia mengambil tongkat baseball dideket tv danㅡ
"Mati lu keparat!" Ucap jungkook dengan lantang sambil mengayunkan tongkatnya kearah ke kepalanya namun meleset mengenai lehernya.
Orang tersebut langsung jatuh tak sadarkan diri diatas tubuh jungoo, jungkook menarik orang tersebut sampai jatuh diatas karpet. Buru buru membawa jungoo kedalam pelukannya.
Jungoo gemetar dan terus saja memberontak dalam pelukan jungkook.
"Lepasinnㅡ gak mauu, lepass! Hikss . . " rancau jungoo dalam pelukan jungkook.
"Jungoo ini gua jungkook, tenang oke tenang. Ini gua, maafin gua telat lagi. Jungoo tenang" jungkook ikutan nangis.
Setelah beberapa kali memberontak, jungoo tak sadarkan diri dipelukan jungkook.
Jungkook menangis, ia takut trauma jungoo kambuh dan ia akan sangat menyesal nantinya.
Suara bel terdengar membuat jungkook menghentikan tangisannya, ruang tamu nya kacau dan orang tadi masih tergeletak dibawah. Kalau dilihat lihat orang tersebut masih hidup, perutnya masih kembang kempis menandakan ia masih bernafas.
Jungkook membaringkan jungoo disofa dan membukakan pintunya. Saat pintu terbuka, keduanya sama sama membulatkan matanya.
"Astaga jungoo kenapaa?" Sebut saja kim taehyung yang langsung menyelonong masuk sambil menangkup pipi jungkook yang kembali meneteskan air matanya.
Setidaknya seseorang datang untuk menemani jungkook, walaupun si orang aneh ini yang datang. Biarlah, jadi ia tak salah sangka lagi dan tau kalau mereka kembar.
"Gua bukan jungoo, berapa kali harus gua bilang biar lu paham?" Jungkook menatap taehyung dengan matanya yang memerah, menarik taehyung kearah sofa dan menunjuk kearah jungoo yang masih belum sadarkan diri.
"Loh, jung. Lu ada dua?" Taehyung menatap keduanya secara bergantian dengan wajah idiotnya. Shock luar biasaa.
"Kㅡkalian?"
"Gua jungkook dan ini saudara kembar gua, jungoo! Jadi tolong simpen dulu pertanyaan pertanyaan lu dan bantu gua beresin semua ini" balas jungkook dengan tatapan memohon dan langsung mendapat anggukan dari taehyung.
Mereka bekerja secara diam, jungkook dibantu taehyung memindahkan jungoo kedalam kamar. Lalu membawa ntah siapa orang brengsek itu kesebuah kursi, mendudukannya dan mengingatkanya. Sebenarnya ide mengikat itu adalah usul taehyung karna saat sadar nanti ia akan diintrogasi.
Jungkook duduk dimeja makan dengan segalas air yang kini membasahi tenggorokannya, sedangkan taehyung di dalam kamar menemani jungoo yang masih belum sadar.
Jungkook menangis sambil melipat tangan agar menutupi wajahnya, lagi lagi ia telat menolong jungoo. Kenapa juga ia harus tidur, ia tak tau orang tersebut siapa dan apa maksudnya berbuat seperti itu. Ayahnya pasti akan sangat marah saat mengetahui jungoo dalam keadaan seperti ini dan jungkook tidak siap.
"Hㅡhey, lu baik?" Tanya taehyung sambil duduk didepannya.
Taehyung menatap jungkook yang menundukan kepala, bahunya bergetar menandakan jungkook sedangkan menangis dan matanya tertuju pada tanda merah yang masih terlihat dilehernya.
Sekarang taehyung paham kenapa jungoo selalu berubah ubah, ternyata yang selalu ia temui itu saudara kembarnya. Bagaimana ia tak tau mereka kembar selama satu tahun ini? Gila rasanya.
"Ini semua salah guaㅡ gua gak bisa jaga jungoo" ucap jungkook yang membuat taehyung tertegun.
"Bukan, ya bukan salah lu. Ini semuaㅡ hhh oke gua gak tau kalian kenapa dan orang yang lu pukulin ini kenapa, tapi jangan salahin diri lu kaya gitu. Sini gua obatin du- "
Suara bel menghentikan ucapan taehyung, jungkook masih menundukan kepala.
"Gua buka pintu gapapa?" Tanya taehyung yang mendapaat anggukan dari jungkook.
Taehyung membuka pintu sambil menatap orang tersebut heran, gak si bukan cuma taehyung tapi orang itu juga. Yaudah panggil aja jimin gitu lah.
"Taehyung? Lu ngapain disini?" Tanya jimin heran. Jimin membawa sekantung makanan dan sebuah keranjang buah ditangan satunya.
Taehyung langsung memberitahu jimin segalanya dari awal ia datang sampai sekarang, jimin langsung mendorong taehyung dan melihat kearah kamar dimana jungoo masih terbaring dan ia berjalan kearah jungkook yang masih menangis. Jimin menariknya dan membawanya kedalam pelukannya.
Awalnya jungkook mengira itu taehyung tapi saat mencium bau parfum jimin ia langsung memeluknya erat.
"Gㅡgua hiks . . Gua telat lagii dan- "
"Ssstt ! Gak sayang gak, kamu nyelamatin jungoo lagi. Ini bukan salahmu oke, berhenti nyalahin diri sendiri. Kamu hebat. Sekarang diem, biar aku obatin lukamu" potong jimin sambil mencium dahi jungkook.
Jimin mengambil kotak p3k dan mulai mengobati jungkook tanpa sadar mengabaikan taehyung yang kini mematung dihadapan mereka.
Siapa yang ngira orang yang jahatin jungoo itu taehyung? Hayoo kalian salah wkwkwk