Tujuh; Murid Baru (b)

5 2 2
                                    

Maap baru nulis, idenya belum muncul. Soalnya kepikiran dia mulu :')). Pen lupain sejenak malah makin kepikiran. Hampir tiap hari di sekolah saya tengokin ke lantai 2 tempat kelasnya berada. Ee, apa yang kudapet? Malah dikacangi, dapet kulitnya doang.

Padahal tiap saat aku nengok mulu kekelasnya, yaudah keknya dia juga ga serius. Eett dah, malah curhat :v.

*     *     *

"Cilla, siapa dia?" Bisik Cantika ke telinga Cilla.

"Ouhh, kenalin.. Namanya Raka Ramdani, panggil aja Raka. Baik kok orangnya, dia yang nolongin aku dari Rahmat tadi." Kata Cilla lantang sambil tersenyum dan menoleh ke Raka.

"Kenalin, nama aku Raka.." Kata Raka halus dan menjulurkan tangannya yang berurat.

"Oo.. Yaa, kenalin.. Nama gue Cantika. Kalo lo ga betah pake aku-kamu, boleh kok pake lo-gue, jangan seolah terpaksa lo ngomong aku-kamu. Ga pantes..,"

"Cantika! Namanya aja murid baru. BTW, dia sekelas loh sama kita." Kata Cilla bahagia.

"Hmm.. Zeterah," Ucap Cantika ketus dan berlalu menuju kelasnya.

"Udah, jangan dimasukin hati. Kadang emang gitu orangnya.. Ga ngebolehin aku bareng ama orang lain selain Cantika," Kata Cilla sambil tersenyum kecut.

"Iya, ga pa pa kok. Eh, emang aku boleh ya pake lo-gue ke kamu?" Tanya Raka sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sepertinya Raka gugup.

"Siapa yang ngelarang?" Balas Cilla manis. Tak lama genk Rahmat tiba dikelas.

"Liat aja lo, Cilla." Kata Rahmat sambil menatap Cilla dan Raka bergiliran. Melihat Cilla ketakutan, Raka berniat membantunya.

"Udah, lo gak usah takut.. Kan ada gue," Kata Raka menenangkan. Akhirnya ada juga cowo yang mau melindungi Cilla dari Trouble Maker sekolah.

"Hmm.. Terima kasih," Ucap Cilla sambil tersenyum yang menampakkan lesung pipinya.

"Ya ampun, ni cewe kalo senyum berasa ngehipnotis banget dah. Untung gue gak salah pilih," Batin Raka sambil tersenyum.

"Kenapa kamu? Senyum-senyum gak jelas,"

"Ehh.. Lah.. Ga pa pa, yaudah kapan bel masuk nih?" Tanya Raka lesu.

"Nga lama lagi kok, emang kenapa?"

"Eh, anu.. Ga sabar mau belajar lah.. Yeee,"

TTEEEETTT... TTEEEETTT... TTEETTTT...

Bel masuk berbunyi keras mengejutkan Cilla dan Raka.

"Azekk,, udah masuk." Kata Raka gembira.

"Kek ga pernah masuk sekolah aja," Balas Cilla cekikikan.

Mata pelajaran jam pertama kali ini adalah Bahasa Indonesia, hampir di kelas XI IPA 1 membencinya. Tapi tidak dengan Cilla, Cilla malah semangat mengikutinya.

Kini bangku sebelah kiri Cilla yang sebelumnya kosong sudah ada yang menempatinya. Yups, siapa lagi kalau bukan Raka Ramdani. Bu Lastri adalah guru Bahasa Indonesia yang ditempati Cilla. Guru ini terkesan periang, belum terlalu tua. Mungkin masih 30 tahunan.

"Pagi, Anak-Anak.."

"Pagi kembali, Bu..." Semua siswa berteriak kompak.

"Seperti yang kalian lihat, ada siswa baru yang tampan pindah ke kelas ini.." Kata Bu Lastri yang membuat seluruh siswa menatap cowok yang ada di sebelah kiri Cilla.

"Wihh, ganteng juga yaa.."

"Nih cowo kalo pinter bisa jadi saingan gue nih."

"Ya Allah, gantengnya ngelebihin pacar gue."

Hanya Dia (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang