Part 3 - The Campus

3.8K 251 4
                                    

Alicia's POV

Aku sedang membereskan baju milik Alpha Dandy. Aku berganti baju. Tentu saja agar tidak mencurigakan. Bajuku yang sebelumnya penuh dengan sobekan dan bekas darah.

Delapan orang dari pack ini mendapat tugas untuk mengikuti pertukaran pelajar. Delapan orang itu adalah Aplha Dandy, sang Beta, Arnold Wood, sang Gamma, Raymond Russell, Delta Lewis Cooper. Lalu ada Gaby Wood, Nayla Shawn, dan Chloe Martin. Dan juga aku.

Aku tidak tau bagaimana pemilihan ini bisa kebetulan seperti ini. Entahlah. Pertukaran ini memakan waktu satu bulan. Itulah kenapa Alpha Richard dan Luna Tevani kemari. Setelah selesai merapikan baju milik Alpha Dandy, aku masuk ke kamarku yang ada di mansión.

Tok Tok Tok

"Hai, Alicia. Bagaimana keadaanmu?" Luna Stevani tiba-tiba mendatangi kamarku. Aku membuka pintu dengan ragu-ragu.

"Luna. Sa-saya baik." Ada apa ini?

"Sudah ku bilang kau bisa memanggilku Tante."

"Ti-tidak bisa Luna. Luna yang dulu telah menolong saya. Sa-saya tak bisa seenaknya." Terdengar helaan nafas dari Luna.

"Baiklah. Bagaimana dengan persiapanmu?"

"Ini hampir selesai, Luna. Tinggal sedikit lagi."

"Kalau begitu maaf mengganggu. Temui aku nanti jika sudah selesai ya."

"Baik, Luna."

Aku menutup pintu kamarku. Aku bernafas cukup lega karena Luna tidak bertanya macam-macam.

'Ada apa ya kira-kira Luna mencari kita?' tanyaku pada Alby melalu mindlink.

'Entahlah. Yang penting jangan membuatnya menunggu terlalu lama'

***

Perjalanan menuju apartemen di dunia manusia. Aku tak berhenti memikirkan permintaan dari Luna. Aku tak habis pikir. Kenapa harus aku? Maksudku, apa istimewanya aku kenapa harus aku yang ke sana?

'Mungkin itu berhubungan dengan masa lalu kita, Cia.'

'Entahlah, By. Mungkin saja. Tapi bagaimana? Bukannya kita dulu ditemukan dalam keadaan sekarat?'

'Mungkin ada sesuatu dari kita yang tidak kita ketahui. Luna tak akan meminta tolong pada kita jika kita tak bisa apa-apa'

'Mungkin saja'

"Kau, Cia. Cepat bawa barang-barang kami masuk ke apartemen." Bentak Beta Arnold

Aku langsung tersadar dari mindlinkku dengan Alby. Dengan cepat aku langsung mengeluarkan 7 koper besar yang tak sebanding dengan tubuhku. Aku langsung memasukkan setiap koper ke kamar masing-masing. Untung saja kamar kami terpisah.

Koper terakhir? Oh tidak, koper milik Alpha. Dengan langkah berat aku membawa koper ini ke kamar milik Alpha. Pasti aku akan dihukum. Lihatlah, baru saja aku membuka pintu, Alpha Dandy sudah menatapku dingin.

"Kenapa kau lama sekali membawa koperku, kau harus diberi hukuman atas ini."

Setelah lama sekali aku dihukum, akhirnya aku bisa masuk ke kamarku. Barang bawaanku hanya tas kecil ini. Berisi beberapa baju dan buku saja. Aku merapikan bajuku seadanya. Tak lupa menyimpan satu buku yang tak ingin kuperlihatkan pada siapapun.

***

Hari ini hari pertama masuk kuliah. Dan aku sudah sangat kelelahan. Bahkan tadi malam saja aku tidak bisa tidur dengan tenang. Banyak mindlink yang menyuruhku melakukan banyak hal.

Aku cukup bersyukur karena di sini aku bebas melakukan apapun. Ya, hanya harus pulang tepat waktu dan tidak boleh saling bertemu. Ya itu lebih baik daripada aku dibully lagi. Semoga aku akan baik-baik saja.

Koridor ini sepi sekali. Aku berbeda jurusan dengan yang lain sehingga aku sendirian di sini. Dimana ya kelasnya? Kampus ini luas sekali.

"Aduh" Aku terjatuh dengan keras.

"Kau tidak apa-apa?" tanya orang didepanku.

Orang itu mengulurkan tangannya. Duh, pasti aku habis menabraknya. Bodohnya aku. Dengan malu aku menyabut uluran tangan itu

"Te-terima kasih." Ucapku kikuk.

Oh demi Moon Goddess. Siapa gadis didepanku ini? ia sangat cantik. Bahkan aku tak bisa melukiskan kecantikannya. Aku jadi iri dengan nya. Ah tidak-tidak. Aku masih normal. Aku masih punya mate. Entah dimana ia sekarang.

"Kau tidak apa-apa? Mau kemana?"

"A-aku mau ke kelas ekonomi."

"Ah, kelasnya ada di ujung sana. Kebetulan aku juga masuk jurusan itu. Bagaimana kalau kita berjalan bersama saja."

"Ah iya, terima kasih."

"Kamu anak baru ya. Namaku Rheva."

"A-Alicia."

"Alicia? Nama yang cantik"

Aku hanya tersenyum. Aku tak tau harus berbuat apa. Hari pertama ke kampus dan kau sudah menabrak seseorang. Bagus sekali, Alicia. Ditambah lagi, orang yang kutabrak sangat cantik. Ah tidak-tidak. Aku harus fokus.

Tapi, nama Rheva, entah kenapa nama itu seolah tak asing untukku? Entahlah. Ku pikirkan nanti saja.

Tbc.

***

Hola, I'm back again..
Alicia bertemu Rheva..
Hmmm..

Rheva : Thor, siapa Alicia ini? Ia tampak tak asing
Author : Kepo ya..😏 Aku yakin kau pasti tau..
Rheva : Hmph.
Author : Hehe, instingmu memang luar biasa..
Rheva : Ya ya, instingku memang hebat😎

Maaf mini dialognya gaje
Hari ini aku gabut banget di kampus..
Ya jadinya nulis deh..
Ini spoiler next part..
Enjoy

Part 4
Aku pergi kemanapun kakiku melangkah. Banyak tatapan memuja dari orang yang kulewati. Peduli amat. Tanpa kusadari, aku sampai di lantai 5. Tiba-tiba, aku mencium aroma yang memabukkan. Aroma lavender dan kayu manis yang membuat candu.

Ada yang bisa nebak apa yang terjadi?
Pasti bisa lah ya.. gampang kok..
Hehe

No olvides votar y comentar
Don't forget to vote and comment🤗

Protective Wolf [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang