Part 15 - The Family

3.2K 193 4
                                    

Wendy’s POV

Aku mengerjapkan mataku untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Dimana aku? Aku mengedarkan pandanganku. Seseorang terlihat berdiri dari duduknya dengan tidak percaya. Aku menatap wajahnya tak berkedip. Seketika bayangan kejadian masuk ke dalam kepalaku.

“Kakak” gumamku lirih.

“Wendy? Kau mengingatku?” aku mengangguk pelan.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka. Aku melihat dua orang yang juga menatapku tak percaya. Seketika, bayangan kejadian tentang mereka berdua masuk ke dalam kepalaku. Aku tak bisa menahan air mataku lagi.

“Ibu.. Ayah..”

“Oh Wendy.” Dengan cepat Ayah dan Ibu berlari menghampiriku dan memelukku. Aku tak menyangka hal ini akan terjadi.

“Wendy. Kami sangat bersyukur kau telah kembali. Terima kasih Moon Goddess. Kau telah mengembalikan anak kami.”

“Aku juga merindukan kalian. Ibu, Ayah, dan Kak Nail.”

***

Aku saat ini sudah hampir mengingat semuanya. Aku sudah tau siapa diriku. Aku adalah Wendy Thomson, anak kedua dari Alpha James Thomson dan Luna Keyla Thomson. Tentu saja jangan lupa dengan kakakku, Kak Nail. Daniel Thomson.

Aku juga telah mengingat Kak Rheva. Ia adalah gadis yang sering bermain dengan sepupuku, Kak Jon. Idolaku saat kecil. Aku sekarang ingin bertemu mateku. Mungkin saja aku akan mengingat segalanya tentang mateku.

Aku seperti melihat Jack sedang berdiri membelakangiku di taman. Tanpa pikir panjang, aku langsung memeluknya. “Jack, aku merindukanmu.”

Jack melepaskan pelukanku. Ada apa? Ini tidak seperti yang Jack biasa lakukan. Jack menatapku bingung. Eh, tunggu dulu. Dia bukan Jack. Meski wajahnya mirip, tapi warna matanya biru laut.

“Wendy? Ta-tapi, ba-bagaimana bisa?” seketika bayangan tentang pria ini masuk ke dalam pikiranku.

“Ro-Ronny?” dengan cepat aku memeluk Ronny.

“Ba-bagaimana ini bisa terjadi?” tanya Ronny sambil melepas pelukanku.

Aku menjelaskan secara cepat. Aku harus segera bertemu dengan Jack. “Jadi, Ronny. Apakah kau melihat Jack?”

“Dia pergi ke tempat biasanya di pack ini.”

Tempat biasa? Dimana itu? Entahlah. Kenapa pula Ronny tak mau mengatakannya secara spesifik. Dengan cepat aku kembali berlari. Entah kemana kakiku akan membawaku. Tapi jika aku bisa mengingatnya, ini mungkin akan menuju ke tempat itu.

***

‘Wendy. Maafkan aku karena telah melakukan hal ini padamu.’ Ucap Alby tiba-tiba.

‘Itu bukan salahmu, Alby. Kau melakukannya untuk diriku. Terima kasih telah berkorban untukku.’

Alby terkekeh. Aku tersenyum kecil. Aku senang jika Alby tidak terus-menerus menyalahkan dirinya. Aku sudah bercerita pada Alby. Tentu saja Alby terkejut. Dan Alby akhirnya menceritakan semua yang telah terjadi, ya meski aku sudah tau.

Tiba-tiba, aku mencium aroma yang memabukkan. Ada apa ini? Apakah aku sudah bisa mencium? Dan aroma ini. Aroma mint dan hutan yang menenangkan. Tunggu, apakah ini hadiah yang Moon Goddess katakan? Oh terima kasih Moon Goddess.

Dengan cepat aku mengikuti aroma ini. Alby sudah kegirangan sejak tadi dan berteriak ‘mate’. Ia sangat senang bisa mencium aroma matenya. Aku tanpa sadar tersenyum. Aku terus berlari sampai aku tiba di sebuah taman bunga yang sangat indah.

Di taman ini, aku melihat seorang pria sedang duduk mengamati taman. Seketika kejadian yang ku lalui bersamanya memasuki pikiranku. Ya. Dia mateku. Orang yang memang sudah ku cintai bahkan sejak aku masih kecil. Aku melangkah mendekatinya. Menghirup aroma yang tak kan bisa ku hirup lagi esok.

“Gadis kecil yang tak pernah keluar dari mansion nya. Kedatangan sebuah tamu dari pack lain. Tiga bersaudara yang unik. Gadis kecil yang tak pernah melihat dunia. Bertemu dengan dua saudara yang serupa. Salah satunya mengajaknya ke tempat indah seperti ini. Menjadikan tempat favorit mereka.” Hening. Angin berhembus dengan tenang. Seolah membawa segala memori kembali padaku.

“Dia selalu dekat dengan gadis tersebut. Selalu bersama. Selalu menjaganya. Selalu menyukainya. Ia bahkan juga berjanji untuk terus melindunginya.” Mateku masih terdiam. Kelopak bunga bertebaran dimana-mana.

“Jack. Aku ingin bertemu dengan Rommy.” Jack berdiri dan berbalik menatapku.

“Mate, kau—”

“Jack, kumohon.”

Apa yang kau tunggu? Aku ingin segera bertemu denganmu lagi. Dengan ragu-ragu, Jack mulai bertukar posisi. Menunjukkan pria berambut pirang bermata biru es yang sangat kurindukan.

Rommy. Aku mengingat semuanya. Segala tentangmu. Bagaimana awal kita bertemu. Bagaimana kau selalu melindungiku. Bagaimana aku bisa jatuh cinta padamu. Tanpa ku sadari, air mataku mengalir begitu saja.

Rommy terlihat panik dan langsung memelukku dengan erat. Tangisanku semakin menjadi. Aroma memabukkan ini. Aku pasti akan sangat merindukannya.

“Aku, hiks, merindukanmu, hiks, Rommy.” Rommy mengelus-elus punggungku lembut.

“Ku harap, kau tak menjauhiku.”

Hening. Aku terdiam untuk sesaat. Aku jadi teringat tentang waktu pertama kali kita bertemu kembali. Aku sekarang tau. Kau menjauhiku karena kau takut. Kau merasa bersalah karena gagal melindungiku. Tapi sekarang, aku justru takut kau akan pergi lagi menjauh dariku.

“Rommy. Aku adalah Wendy Thomson”

Tbc.

***

Hola, I'm back again..
Lama ya.. hehe, maaf
Sebenarnya udah jadi sejak seminggu lali, tapi karena ada satu dua hal jadinya baru update..

Rommy : Apa, apakah aku sedang bermimpi?
Wendy : Tidak, Rommy. Kau tidak sedang bermimpi.
(Rommy memeluk Wendy semakin erat)
Rommy : Ma-maafkan aku, Wendy. Aku tidak bisa melindungimu.
Wendy : Ti-tidak usah dipikirkan. Itu bu-bukanlah kesalahanmu.
(Rommy memeluk Wendy semakin erat sambil menangis)
Wendy : Ro-Rommy.. Se-sesak..
Rommy : Ah, maafkan aku.

Oke, tadi dari sudut pandang Wendy..
Ya kalian sudah membaca sih dari sudut pandang Rommy..
Tapi kan kalian masih tetap tak Tau apa yang terjadi..
Hehe, oke tak usah banyak ngobrol lagi..
Spoiler next part..

Part 16
Ah, apa yang kulakukan. Aku memang bodoh. Pasti Rommy berpikir aneh-aneh sekarang. Lihatlah, bahkan wajahnya menunjukan perasaan aneh.

Wkwk, baru aja ingat semua langsung berbuat konyol..
Oh iya, untuk part 16 ini mungkin agak lama..
Aku kehabisan inspirasi..
Harap bersabar yaa..

No olvides votar y comentar
Don't forget to vote and comment

Protective Wolf [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang