Ekstra Part 2 - The Diary

2.4K 102 14
                                    

Wendy’s POV

“Haha. Kau tak kan bisa mengambilnya dariku.”

“Kak Nail. Kembalikan. Aku tak mau orang lain melihatnya.” Teriakku pada Kak Nail.

“Ambilah dariku jika kau bisa.” Kak Nail menjulurkan lidahnya. Iiihh, jahat.

Aku saat ini sedang berada di rumah, Red Eclipse Moon Pack. Kak Nail memintaku untuk datang, katanya ada sesuatu urusan yang perlu dibahas. Aku yang tak mengerti soal beginian pergi ke sana dengan Kak Jon. Kalau kata Kak Jon sih ini masalah kerjasama antar pack seperti biasa, tapi malah seperti ini.

“20 September 2OXX. Hari yang cerah. Aku sangat senang karena dia datang lagi. Aku tak menyangka ia datang membawa hadiah yang tak pernah ku lihat. Apa ya ini? Mungkin Kak Nail tau.” Kak Nail membaca diary masa kecilku secara keras. Ah, ini memalukan.

“Ops, lihatlah tulisan jelek ini, bahkan penulisannya salah. Lihatlah gambar ini. Bwahahaha. Aku tak bisa berhenti tertawa.”

“Kak Nail. Sudah cukup. Jangan membaca buku diaryku.” Aku sudah tak tahan lagi dengan Kak Nail.

“Kak Jon, bantu aku. Hentikan Kak Nail.” Aku meminta bantuan Kak Jon saat melihat Kak Nail berlari ke arah Kak Jon.

“Aku sepertinya tidak dibutuhkan di sini. Kalau begitu, sampai jumpa.” Apa-apaan sikap Kak Jon itu? Ia pergi begitu saja. Sepertinya mereka berdua bersekongkol. Aaahhhh.

“15 Oktober 2OXX. Mendung. Hari ini memalukan sekali. Ia datang seperti biasanya. Tapi hal memalukan terjadi. Aku terjatuh ke kubangan lumpur. Dia khawatir dan membantuku, tapi aku tetap saja malu. Ops.”

“Ah. KAK NAIIIILLLLL!!!!”

***

Setelah berlembar-lembar diaryku dibaca Kak Nail, akhirnya aku berhasil mendapatkan bukuku. Ini memalukan sekali. Untung saja Kak Nail tidak membaca bagian yang itu. Itu sungguhlah memalukan.

“Wendy sayang.” Suara lembut yang tak asing lagi ditelingaku.

“Ibu, Ayah.” Aku memeluk kedua orang tuaku. Yah, ini sudah sangat lama. Setelah ingatanku kembali Rommy langsung meminta ijin untuk membawaku. Tak kusangka Ibu dan Ayah langsung mengiyakannya.

“Kau tampak senang bermain dengan kakakmu.”

“Ap—tidak, itu tidak benar. Kak Nail usil.”

“Haha, bukankah dari dulu memang seperti itu?”

Aku tersenyum. Ya memang dari dulu Kak Nail selalu usil denganku. Ia selalu menggangguku. Tapi ia sangat menyayangiku. Ia memberiku banyak sekali hadiah. Meski begitu, aku tetap tidak suka dengan sikapnya yang ini.

“Oh iya, apakah Daniel sudah memberitaumu?” ucap Ayah tiba-tiba.

“Apa? Kak Nail belum memberitahuku apa-apa sejak aku sampai. Ia justru mengejekku.” Jawabku sambil cemberut.

“Kalau seperti ya sudah.”

“Apa? Ada apa?”

“Tidak. Biar Daniel saja yang mengatakannya.”

Apa maksud dari Ayah? Ayah seperti menyembunyikan sesuatu. Tunggu dulu, tujuanku ke sini karena Kak Nail bilang ada urusan. Lalu saat aku sampai di sini Kak Nail hanya mempermainkanku. Ku piker urusan itu hanya sebuah alasan. Jangan bilang urusan itu betulan?

“Ayah, aku mau mencari Kak Nail dulu.” Ayah dan Ibu tersenyum lembut.

“Wendy, tunggu.” Aku berhenti seketika saat Ayah menghentikanku.

“Kau sudah menjadi pemimpin yang baik.” Ayah memujiku.

“Semangat, Wendy.” Ibu menambahkan.

Ah, Aku malu. Tapi aku masih belum merasa menjadi pemimpin yang baik. Aku tersenyum tanpa sadar. Aku mengangguk pada Ibu dan Ayah. Tanpa menunda waktu, aku langsung mencari Kak Nail. Setelah aku mendapatkan bukuku, Kak Nail langsung menghilang begitu saja. Dasar.

***

Aku sudah mengelilingi mansion, tapi tak menemukan Kak Nail dimanapun. Ugh, dimana sih Kakak menyebalkan itu? Aku sampai di camp pelatihan. Aha. Akhirnya aku menemukannya. Ia dengan Kak Jon sedang mengobrol sambil berjalan ke arah camp.

“Jadi begitulah informasinya.”

“Informasi apa ini?” ucapku menyela perkataan Kak Jon.

“Eh? Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Kak Nail tanpa bersalah.

“Ih, Kak Nail. Seperti yang ku pikirkan. Memang ada urusan yang perlu dibahas. Apa itu? Beritahu aku.”

“Eheee? Apa ya? Memangnya kita membahas sesuatu, Jon?” jawab Kak Nail dengan nada menjengkelkan.

“Eh? Ah ya, itu..” Kak Jon menggaruk kepalanya. Tuh kan, mereka menyembunyikan sesuatu.

“Kak Nail. Beritahu aku! Ini pasti urusan antar pack. Aku Luna dari Snow Moon Pack. Beritahu aku!”

“Baiklah, Luna Snow Moon Pack. Ehem, 4 Januari 2OXY. Hari yang cerah. Dia mengusir kembarannya lagi. Aku merasa kasihan.” Eh tunggu, itukan—aku langsung mengeceknya di buku diaryku.

“Tapi ia membawaku ke tempat yang sangat indah. Padang bunga yang sangat luas. Aku bahkan tak mengetahui ada tempat seperti itu. Bagaimana ia menemukannya? Oh kasihan sekali.”

“Bagaimana bisa?” ucapku tak percaya.

“Well, Little Princess. Aku hafal seluruh isi dari buku diarymu. Jadi percuma kau merebutnya.” Kak Nail apa? Dia hafal seluruh isi diaryku? Maksudku, semua? Termasuk bagian itu?

“AAAAHHH, KAK NAIIILLL!!” Lho? Kemana Kak Nail. Ia tiba-tiba sudah menghilang menyisakan Kak Jon di depanku. Kak Jon menunjukkan ke arah belakangku, Kak Nail sudah berlari menjauh.

“AAAHHHH, JANGAN LARI KAK NAIL!!” aku langsung mengejarnya. Kali ini aku tak akan memaafkan Kak Nail.





















































































17 April 2OXY. Hari yang cerah. Kami berdua membuat janji. Dia bilang dia mencintaiku. Dia berjanji akan menikahiku suatu saat nanti dan melindungiku dengan baik. Aku sangat senang. Aku juga mencintainya, Rommy Alva Black.

***

Hola, I'm back again..
Ekstra part 2 ini latar waktunya udah kembali ya..
Setelah perang, jangan bingung..
Hehe..

Daniel : Little Princess, mau bagian diary yang mana lagi yang ingin ku bacakan?
Wendy : JANGAN COBA-COBA LAGI!
Daniel : Hahaha, mari kita coba. 17 April~
Wendy : GYAAAA!! JANGAN BAGIAN ITU!!
(Wendy mengejar Daniel lebih cepat lagi)
Daniel : Waaa. Kenapa kau bisa lari semakin cepat seperti itu.
Wendy : JANGAN LARI!!

Itu Daniel sama Wendy mau sampai kapan kejar-kejaran seperti itu?
Oh iya, ada yang mau request ekstra part gak??
Jika ada nanti ku buatin..
Kalau gak ya ekstra partnya cuma dua, hehe..

No olvides votar y comentar
Don't forget to vote and comment

Daniel : Little Princess, hah hah. Mau sampai kapan kau mengejarku?
Wendy : SAMPAI KE UJUNG DUNIA AKU AKAN MENGEJARMU!!

Protective Wolf [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang