Part 7 - The Protector

3.8K 221 6
                                    

Alicia’s POV

Aku duduk termenung di taman kampus. Sejak kejadian mateku meninggalkanku, aku hanya duduk disini menyendiri. Aku lapar, sedih dan sudah tak punya harapan lagi. Mateku saja meninggalkanku.

“Alicia, bisa kita bicara nanti siang?”

Aku tersentak. Kak Rheva? Sejak kapan ia disini? Duh pasti karena aku terlalu merenung sampai aku tak sadar bahwa Kak Rheva ada di dekat sini.

“Se-sepertinya bisa” jawabku kecil. Kurasa kelasku berakhir siang nanti.

“Kalau begitu, temui aku di hutan belakang apartemen.” Kak Rheva tersenyum tulus. Oh tidak, ia cantik sekali. Ah tidak-tidak.

Kak Rheva pergi meninggalkanku. Eh tunggu dulu, hutan? Belakang apartemen? Apa ia tau apartemenku? Atau jangan-jangan kita satu apartemen?

‘Alby, bagaimana menurutmu?” tanyaku pada Alby sembari kembali ke kelas.

Entahlah, Cia. Bisa jadi, jika tebakanku benar, Kak Rheva juga seorang werewolf.’ Aku membisu. Mungkin itu alasan masuk akal untuk menjelaskan semuanya.

***

Siang hari, aku pergi ke hutan belakang kampus. Maksudku, apartemen. Aku harus hati-hati. Jangan sampai Alpha tau aku pergi setelah kuliah bukannya pulang. Aku juga tak enak dengan Kak Rheva jika aku menolak. Ya sudahlah, tidak apa-apa. Asalkan tidak ketahuan saja.

Aku berjalan ke dalam hutan. Dimana Kak Rheva berada? Ouh, jika saja penciumanku berfungsi pasti aku sudah menemukan Kak Rheva dengan cepat. Dimana ini? Sepertinya aku sudah terlalu jauh masuk ke dalam hutan.

“Alicia.” Aku sontak menoleh ke belakang.

“Kak Rheva. Kakak dari mana saja? A-apa yang ingin kakak bicarakan? Dan ke-kenapa harus di sini? Ini terlalu jauh.” Kak Rheva hanya tersenyum. Tidak taukah kalau aku ketakutan?

“Aku, tadi melihatmu berpelukan dengan seseorang.” Aku menegang. Jadi Kak Rheva melihatnya? Aku langsung tertunduk.

“Dia memang adik yang bodoh. Percaya saja padanya. Aku akan menghukumnya jika ia macam-macam.” Apa? A-adik? Jadi mateku adalah adiknya Kak Rheva. Kak Rheva juga seorang werewolf?

“Eemm, Kak Rhe. Ja-jadi kau juga—”

“Ssttt” Kak Rheva memotong ucapanku dan menyuruhku diam.

Ada apa ini? Aura ini, tak mengenakkan. Ditambah lagi, Kak Rheva langsung siaga. Aku mulai ketakutan sekarang. Tiba-tiba ada sekitar 10 rouge yang mengepung kami. Oh tidak. Ini buruk. Aku tak pernah belajar bertarung di pack.

Aku mulai panik. Aku mendekatkan diri ke arah Kak Rheva. Aku tak tau harus berbuat apa. Dapat kulihat Kak Rheva menatap mereka dengan tajam. Dengan cepat, serigala-serigala itu langsung menyerang kami. Aku langsung menunduk ketakutan.

Cia, bertukar denganku ucap Alby menyadarkanku.

Cepatlah

Aku menutup mataku. Seketika, lambang dua bulan sabit yang saling membelakangi muncul di dahiku. Mataku juga berubah menjadi merah. Tanda Alby mengambil alih tubuhku. Half transformation.

Ku lihat Kak Rheva sangat kualahan menghadapi sepuluh serigala sekaligus. Tapi aku tetap takjup. Lihatlah, meski seorang diri Kak Rheva dapat mengalahkan lima rouge itu dengan mudah. Alby juga mencoba membantu menyerang mereka sebisa mungkin.

Serangan Alby dengan mudah dihindari oleh rouge tersebut. Rouge itu beralih menyerang Alby, namun dengan cepat Kak Rheva mendorong Alby menjauh dan menyerang rouge itu. Tiba-tiba, dua rouge lain menyerang Kak Rheva dari belakang.

“Kak Rheva.” Teriak Alby sembari mengangkat sebelah tangannya.

Dinding transparan berwarna merah muncul mengelilingi Kak Rheva. Membuat dua rouge tersebut terpental kembali. Kak Rheva terlihat terkejut. Namun pandangannya tertuju pada lambang di dahiku.

“Sang pelindung” gumam Rheva yang bisa kudengar.

“Alicia awas.” Teriak Rheva tiba-tiba.

Dua rouge ternyata telah mengincarku sejak tadi. Mereka menyerangku dan tepat mencakar punggungku. Akh. Seketika tubuhku terjatuh ke tanah.

‘Alby, kau tidak apa-apa?’ tanyaku panik.

‘Aku baik, Cia. Ditambah ini juga tubuhmu, kau pasti juga kesakitan.’ Jawab Alby kesal.

Saat kedua rouge itu akan menyerangku lagi, tiba-tiba mereka diserang oleh serigala hitam pekat. Membuat kedua serigala itu menjauh dari atas punggungku

“Athan, kau lama sekali” Keluh Kak Rheva sambil bertahan dari serangan rouge.

Serigala hitam itu dengan cepat langsung menghabisi dua rouge yang menyerangku tanpa ampun. Begitu pula Kak Rheva. Ia juga telah menghabisi tiga rouge yang tersisa. Serigala hitam itu kembali ke wujud manusianya dan memakai baju ganti di balik pohon.

“Rheva. Kau tidak apa-apa?” tanya pria itu.

“Aku baik, Jon. Tapi tidak dengan Alicia.”

Tiba-tiba, kepalaku menjadi sakit. Percakapan barusan seolah masuk ke dalam kepalaku dan menembus ke suatu tempat. Akh, ini sakit sekali. aku tak bisa menahannya. Sedetik kemudian, kegelapan menghampiriku.

Tbc.

***

Hola, I'm back again..
Sedikit lama ya..
Maaf", aku baru saja menyelesaikan sidang proposal..
So, jadinya lama..
Hehe..

Author : Kau mengajak Alicia ke hutan hanya untuk itu?
Rheva : Tentu saja tidak. Ada sesuatu yang ingin ku pastikan.
Jon : Apa yang terjadi pada Alicia?
Rheva : Sepertinya luka barusan membuatnya pingsan, atau mungkin..
Jon : Mungkin apa?
Rheva : Tidak ada apa-apa. Yang penting sekarang Kita harus membawa Alicia ke rumah sakit Red Eclipse Moon Pack.
Jon : Kenapa ke sana? Jaraknya cukup jauh.
Rheva : Aku tau, tapi seperti kataku tadi, ada yang ingin ku pastikan.

Hmmm..
Rheva sepertinya tau sesuatu..
Apa ya??
Well.. lihat saja nanti..
Silahkan yang menantikan spoiler next part..

Part 8
Aku berlari membelah hutan. Aku sempat berpapasan dengan warrior pack ini. Entah apalah nama pack ini. Berkat Alby, aku berhasil keluar. Aku merasa de javu dengan hal ini. Ditambah lagi, tiba-tiba ada beberapa rouge yang mengejarku. Seolah aku pernah merasakan hal ini.

Rouge lagi??
Hrrrmmm..
Apakah tidak ada yang lain??
Well, tapi itu masih sedikit masuk akal karena Alicia kelaur dari wilayah pack..

No olvides votar y comentar..
Don't forget to vote and comment..

Protective Wolf [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang