2

1.5K 17 0
                                    

Nikah sirih... Begitu sesak buatku untuk mengirup udara segar, tanpa adanya kerabatku yang datang? Pamanku dan istrinya gak datang... Mungkin dia sangat benar-benar membenciku.

Apa-apaan ini, bukankah sudah kukatakan pada papa? Aku gak setuju... Dengan pernikahan kalian berdua...

Ha...ha' nak, kamu telat? Pernikahan kami udah selesai.

Willyam menepis semua barang yang ada, sedangkan tamu sudah banyak yang kabur karna ketakutan? Kulihat Angreysand pergi meninggalkan kami berdua di lantai bawah! Enak bener dia pergi gitu aja kelantai atas ninggalin aku.

Kau... Apa maumu' kau merencanakan sesuatu iakan.

Yang membuatku kaget dia menarik baju kebayaku sampai kancingnya lepas, walaupun dia kakiku masih tetap mendarat di lantai... Wajahnya sudah merah menahan marah sedangkan wajahku tetap sama saja- datar.
Merencanakan sesuatu' ia... Aku Merencanakan sesuatu. Apa kau puas...

Kau...

Langsung kulepaskan tanganya di kebayaku, kubiarkan begitu saja kebayaku terbuka walaupun hanya setengah sampai belahan payudaraku kelihatan... Sedangkan wajahku masih melihat kearahnya tanpa mengalihkan pandanganku kemanapun.
Rencanaku... Bisa meninggal dengan layak' apa salahnya aku berbaik hati pada papamu. Dia membeliku dan menikahiku walaupun pernikahan sirih... Tapi aku akan tetap melaksanakan tugasku menjadi istrinya! Dan jika dia mau bermain dengan perempuan lain diluar sana. Gak masalah buatku? Toh dia tuan rumah ini...
Dia hanya diam mematung saja mendengarkan ucapku sampai selesai.
Jika kau gak setuju. Itu berarti, kau yang harus mengganti uang papamu yang sudah di berikan kepada pamanku semalam... Apa kau sanggup...

Cuma uang aja' apa susahnya? Uang dari kartuku yang lain masih banyak kok. Gak kepakek... Baik aku akan melunasi kerugian uang semalam... Dengan syarat kau tinggalkan rumah i-

Aku membungkuk mengambil kancing kebayang dan berdiri lagi berhadapan dengan willyam.
Willyam... Kau sangat menyayangi mamamu ya' sampai-sampai kau mau menggagalkan pernikahan ini. Walaupun kau sudah terlambat! Aku mengerti keadaanmu' tapi yang aku ingginkan kau mengganti uang papamu bukan dari kerjakerasnya sendiri maksudku bukan dari kartumu karna apa kartumu itu sama saja uang dia juga? Berusaha... Kerja keraslah sendiri... Dan aku-
Kugenggam tanganya dan menciumnya sebentar? Bahkan tanganku masih berani menggenggam tanganya! Kok kayak aku mencium tangan suamiku sendiri ya.
Umurku lebih mudah darimu, aku menghormatimu dan papamu. Walaupun aku gak menyukai papamu... Aku berterimakasih karna bisa menjauh dari pamanku yang selalu menghinaku. Aku udah putus sekolah dikarnakan perjodohan ini! Bahkan kau menginginkan aku keluar dari rumah ini. Ok aku keluar tapi bisakah beriwaktu... Aku gak punya tempat tinggal lagi.
Willyam hanya diam dan menarik tanganya.

Oke aku mengizinkanmu tinggal di rumah ini lagian aku harus kerja keras juga untuk ngumpuli hutangmu... Tapi kau harus menjauh dari malam pertamamu' aku tau kau masih perawan...

Kuangkat alisku sebelah, apa lagi rencananya.
Tu...tunggu dulu, kenapa aku harus menjaga keperawananku' aku istri papamu. Gimana kalau papamu kecewa padaku? Dia yang menginginkanku. Bukan aku... Aku membayarnya dengan malam pertama. Apakah salah.

Aku melarangmu, karna aku gak mau kau mengandung dari airmani papaku. Paham... Aku gak mau punya adik? Cukup aku sensara karna tingkah playboynya? Aku gak mau punya keluargah lain lagi...

Menghembuskan nafas berat, dia sungguh membuatku muak... Dasar? Keluargah kaya seenak jidatnya saja kalau bicara.
Ia... Aku paham' tapi gimana aku harus mencari alasan untuk papamu nanti..??

####?*

DIANA MAMA TIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang