4

848 10 1
                                    

Gak urah, biar aku saja... Aku bisa ngelakuinya sen- auu? Sakiit... Dasar.

Kuusap kapas bekas obat luka ini kerahang pipinya lalu memberinya betadin.
Maaf...

Ea... A... Aku yang minta maaf? Maaf.

Wajah kami berdua bertemu, setelah kubereskan perlengkapan obat tadi... Barulah aku pergi dapur? Melanjutkan masak! Tapi yang membuatku kaget... Willyam mengikutiku dan duduk di kursi? Sedangkan aku di sampingnya sambil mengiris bawang merah' kalau bik surti sedang masak opor ayam jadinya dia membelakangi kami berdua.
Gak keluar juga, kayak papamu...

Enggaklah' aku keluar cuma kekampus, kalau kerumah teman pasti lagi ngambek sama papa...

Aku tersenyum kecil mendengar suaranya seperti anak kecil yang sedang curhat sama mamanya... Kuusap mataku karna pedas waktu mengiris bawang merah.

Kok nangis...

Aku menangis, karna mengiris bawang...
Sedangkan dia beroh riah... Yang membuatku kaget? Dia memegang daguku dan mengarahkanya kesamping bersebelahan dengan wajahnya.

Sini, aku usap.

Tapi aku bisa ngelakuinya sendiri?
Gimana gak susah kalau kedua tanganku sudah bekas bawang! Dia tetap mengusap kedua mtaku yang terpejam? Bahkan aku gak sadar kalau telapak tanganya yang besar itu menyenggol bibir bawahku! Dikarnakan mendadak jadinya tubuhku merasa gelisah dan pahaku gemetar.

Sudah... Em... Maaf soal tadi?

Tadi, soal apa?...

Ea... Tentang aku gak sengaja mengejekmu.

Aku hanya berguman dan mengatakan? Tak apa-apa, anehnya lagi dia mengambil bawang dan mengupas kulitnya.
Ngapain... Mau bantui, gak usah... Nanti matamu perih juga.

Tapi.

Apa susahnya nurut aja sih, umurmu lebih tua dari pada aku tapi aku ngerasa kayak jadi seorang kakak' he...he...
Ketawaku keluar begitu saja' kulihat dia menatapku cukup lama.

Cantik juga kamu ketawa, mendingan kayak gitu terus ya biar gak suram suasana rumah ini.

Itu gombalan atau dia ngomongnya seriusan sih, dia pergi menjauh dari dapur? Sedangkan aku hanya diam tapi malahan di kagetkan bik surti.

Nya... Tau gak, den willyam susah akrab sama perempuan manapun yang pernah tuan muda kenalkan pada den willyam?

Kenalkan' maksudnya.

Sebenarnya tuan besar mau menjodohkan den willyam dengan perempuan jodohanya tapi? Banyak perempuan sakit hati karna kelakuanya yang agak nakal! Pernah waktu dulu den willyam minta tolong sama saya masukan obat tidur ke minuman perempuan manapun.

Untuk apa?

Supaya bisa ngusir tuh perempuan' den willyam kesal sama perempuan lainya karna bosan ngusir mulu... Karna para perempuan lainya pada keras kepala? Waktu itu pernah mbok tanya sama den willyam... Perempuanya di kemanain den. Enggak di perkosakan? Den willyam bilang- enggaklah aku gak doyan sama perempuan yang suka terbuka sama pakaianya bukanya mereka sama aja kayak calon pelacur... Mbok tanya? Jadinya. Kemanain tuh! Para non-non tadi... Den willyam cuma jawab' aku buang kesemak-semak.

Se... Semak-semak!!!!
Mulutku mengangak tanpa sengaja, tegah ame tuh bocah sama perempuan lainya.

Pernah' nya... Den willyam di pukul habis-habisan karna tau kabar anak temanya tuan besar ngadu kalau non itu di kurung di dalam gudang "karna muak lihat wajah para perempuan jodohanya".

Di... Di kurung di dalam gudang... Ya... Yaampun.
Rasa-rasanya telapak kakiku keram sewaktu mendengar kelakuanya willyam... Gimana kalau dia juga gak menyukaiku karna aku sudah jadi istri papanya... Lagian hubunganku dengan willyam hanya sebuah perjanjian untuk menanggih hutang.





####?*

DIANA MAMA TIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang