3

1.1K 12 0
                                    

Apa susahnya bilang, kalau kau lagi dapet. Bereskan urusanya? Bilang padanya menstruasiku kira-kira sudah sampai semingguan...

Bagus juga idenya' tapi gimana... Kalau dia setelah selesai selama seminggu ini? Pak Angreysand menagih keperawananku juga.
Gimana kalau dalam seminggu itu datang bulanku udah kelar' pasti dia mengitung harinya. Lagian mana mungkin seorang pria lupa dengan sex...
Yang membuatku tersenyum batin karna wajahnya memerah dan memukul kepalanya.

Haa... Susah bener sih jadi perempuan? Hidup kamu udah berantakan mala aku jug-eah... Maaf!

Aku menundukan kepala dan menggelengkan kepala.
He... He, gak apa-apa' nanti kita cerita lagi. Aku mau ganti baju dulu...
Kutinggalkan dia yang masih mematung di ruang tamu, waktu aku masuk ke kamarnya Angreysand... Dia sedang duduk santai menikmati sebatang rokoknya sambil melihat keluar jendela.
Pak... Maaf kita gak bisa melakukan hubungan intim dulu, sebab aku lagi dapet...
Wajahnya melihat kearahku dan menarik alismatanya ketas.

Kau pikir, aku bersikap baik kepadamu, membelimu, dan menikahimu dikarnakan menginginkan keperawananmu? Yang benar saja.

Tiba-tiba kok dia gak kayak biasanya ya! Sudah kuduga... Muka topeng, aku hanya dia mendengarkan perkataanya sampai selesai.

Aku... Gak tertarik dengan bocah ingusan kayak kamu, aku membelimu karna pamanmu menjualkanmu padaku... Dan aku percaya kamu bisa mengurus anaku yang bandelnya selangit itu? Buatku kamu hanya pembantu di rumah ini. Orang miskin derajatnya sama kayak sampah.

Dia melanjutkan aktifitasnya lagi dan melihat keluar jendela, sedangkan aku kelemari berganti pakaian... Masa bodoh dengan tubuhku? Kugantung kebayaku dan beralih membuka pintu.
Pak... Makasih udah mau membeliku dan mau menepatkan diriku dirumah ini...
Aku keluar kamar dan menuju ke dapur, membantuk bik surti... Pembantu rumah ini? Udah tau bik surti udah tua tapi tetap masih memperkerjakanya... Dasar pak gendut gila harta.

Lah... Kok neng diana bantuin mbok... Endak usah atuh nen- ea nya...

Gak apa kok bik, kan gak ada salahnya juga bantuin bik surti. Lagian aku bukan siapa-siapa di rumah ini...
Sewaktu bik surti mau buka mulut, kami berdua mendengar perdebatan di ruang tamu... Emang ya rumah sebesar ini suaranya bergemah kemana-mana.

Ini urusan papa, mau kemana pun aku' itu bukan urusanmu...

Aku menuju ke ruang tamu, kulihat mereka berdua saling bergenggaman kerabajunya satu sama lain... Sedangkan aku berdiri di samping sofa sambil memegang sendok sayur.

Haa... Ingat aku anakmu jadi aku juga berhak melarangmu pa... Udah tau baru nikah tapi keluyuran sore-sore kayak gini! Pantesan aja mama minggat pergi keluar rumah tanpa pengabaran kepada kita karna apa mama udah terlalu sakit hati padamu. Karnamu aku dilarang mengikuti dia...  Sadardiri dong pa... Aku masih disamping papa dikarna janjiku sama mama? Karna mama berpesan! Jangan tinggalkan papamu... Sebenarnya aku kecewa padamu pa' tap-

Tapi apa... Sudah kubilang jangan ungkit-ungkit lagi masa lalu, mamamu sudah tiada...

Pak Angreysand memukul rahangnya willyam, waktu dia mau menampar pipinya willyam lagi? Langsung kupukul kepalanya pakai sendok sayur... Dia mengusap kepalanya dan menatapku marah.
Kau menyuruhku untuk menjaga anakmukan' jadi sekarang dia tanggung jawabku? Kau mau meredahkan amarahmukan! Keluar saja dan cari jalang? Supaya bisa memuaskan nafsu gairahmu...
Tatapanku tanpa ada rasa takut sama sekali, yang membuatku kaget... Dia mengusap kepalaku dan mengatakan.

Nah... Gitu dong, makasih ya Diana... Udah mau nuruti perkataanku. Kalau begitu aku pergi cari pelacur dulu! Bey Willyam... Akur-akurlah dengan mama Diana.

Pak Angreysand pergi keluar bersama suara mobilnya? Yang membuatku kaget... Bik surti memberikanku kotak obat p3k! Willyam duduk di sofa sambil megangi rahangnya' aku duduk di sampingnya dan membuka kotak obat ini.





####?*

DIANA MAMA TIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang