5

704 9 0
                                    

Aku... Pulang, ha... Ha... Gila' asik bener tadi? Langsung ngeladeni tiga pelacur sekaligus' ha... Ha...

Sekarang aku dan bik surti sudah selesai menyiapkan makan malam yang telah tersusun rapi di atas meja makan... Kudengar dari depan ada suara pak Angreysand langsunglah kuhampiri dia.
Pak... Ayo makan' em... Makan malamnya sudah siap?...
Bau alkohol dan minyakwangi perempuan? Aku lupa kalau dia cari mangsa di luar.

Gak butuh makan, hei... Diana' kau tau... Kenapa aku terpaksa menikahimu... Karna, kau bocah' kau... pengangguran, kau miskin, kau... bodoh, kau gila akan pesonamu yang cantik jadinya pria lain menatapmu lapar? Padahal... Kau masih muda tapi... Pesonamu seperti perempuan berumuran 28tahunan! Ha... Ha' hebat kau' sejak kapan kau belajar jadi pelacur... Aku membencimu. Karna sikaf baikmu seperti mantan istriku? Ha... Ha... Bey bocah.

Pak Angreysand pergi kelantai atas, sedangkan aku hanya diam mencernah perkatanya... Aku... Mirip seperti mantan istrinya' apa sikafku sama seperti mamanya willyam? Dikarnakan aku ngelamun jadinya gak sadar kalau ternyata willyam udah pulang ke rumah.

Ngelamun mulu, papa udah pulangkan...

Eah... I... Ia' maaf...
Willyam mau meninggalkanku' dengan cepat langsung kutarik pergelangan tanganya.
Willyam...

Hemm...

Kulepaskan genggamanku dan mataku menatapnya.
Sifat mamamu, seperti apa!

Kok tumben, ngomongin mamaku??

Jawab saja...

Em... Kalau di pikir-pikir dia suka mengala seperti dirimu, em dan juga kenapa aku gak suka perempuan pakaian terbuka karna yang kumau perempuan seperti mamaku? Maksudku... Dia tertutup. Dikarnakan kalian pakaianya panjang hanya saja mama pakai jilbab dan kamu enggak... Kalau di bilang iasih' alis dan tahi lalatnya mirip sepertimu... Alis kalian berdua tebal dan tahilalatnya di bawah dagu! Kalian kayak kembar tapi mata mamaku agak sipit dan matamu besar.

Apa segitu miripnya ya... Aku dengan mamamu willyam? Itu sebbnya kau cepat luluh kepadaku karna wajahku mirip seperti mamamu.

HEI... Ada apa? Kok ngelamun lagi sih?

Eng... Enggak apa-apa kok, makasih udah mau jujur
Dia cuma mengangkat dua bahunya dan mau meninggalkanku.
Will... Makan malam bersama yuk, papamu gak mau makan?

Ok' nanti aku nyusul ke dapur... Aku mau mandi dulu.








##






Kok di dapur ini pada hening ya' tadi bik surti kuajak makan disini... Disampingku? Padahal bik surti udah nolak mentah-mentah' hanya aku aja yang bandel gak mau ngala.

Mbok... Tamb-

Mau tambah sini, aku aja yang ambilin...
Langsung kuambil piringnya tapi mala bik surti yang mau ambil piring ditanganku.

Nya... Biar aku aja ya?

Gak... Gak usah, bik... Hanya masalah kecil ini saya juga bisa ngebantu kok. Bibik duduk tenang dan habiskan makanan...

Tapi nya!!

Tanganganku sibuk ngambil nasi dan lauk, setelah kuberikan pada willyam baru lah aku lanjut makan lagi.
Bik... Dilanjut aja makanya' apa susahnya. Aku menyuruh bibik duduk disini dikarnakan aku udah akrab dengan bibik walaupun hanya sehari disini...

Mbok ngerti nya, tapi mbok tetap aja merasa takut. Gimana kalau tuan besar turun kebawah dan lihat mbok lagi makan di-

Perkataanya bik surti di potong sama willyam... Sedangkan kami menatapnya saja tanpa mengatakan apapun? Malahan aku gak sadar' kalau aku tersenyum kepadanya.

Mbok surti... Gak usah khawatir, kan ada willyam. Kalau papa marah? Tinggal balik bentak aja! Bereskan... Ini masalah aku dan papa? Jadi mbok diam dan lanjut makanya ya! Nanti nasinya nangis loh mbok' jangan sampai gak abis mubazir...











####?*

DIANA MAMA TIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang