7

555 10 0
                                    

Maaf... Aku berbohong padamu, aku melakukan ini semua karnamu! Delapan tahun lalu... Aku berteman dengan ayahmu.

De... Delapan tahun lalu, berteman dengan ayahku? Wi... Willyam! Berteman dengan ayahk- tiba-tiba yang membuatku gemetar... Sewaktu willyam mencium bibirku bahkan melumatnya! Dikarnakan aku terbuai akan kelakuannya jadinya aku membuka mulut.

Lidahnya masuk begitu saja, dikarnakan lidahku kaku jadinya aku gak tau mesti gimana... Dia memelintir putingku sampai aku mendesah? Suara batinku terus berbisik kepadaku, Apakah enak... Ya buatlah diriku menjadi nyaman akan sentuhanmu willyam... Dosaku terus-menerus terhayut dalam pikiran dan hawa nafsu? Dikarnakan aku sadar... Jadinya aku membuka mata.
Apa maksudmu delapan tahun...

Kaget hemm... Aku tau kau shock karna aku menguping perkataanmu tadi? Willyam mengangkat kepalanya, dia menatap wajahku cukup lama dengan eksfresi berubah menjadi ketakutan... Emangnya wajahku begitu menakutkan ya?.

Dia bangun dari tubuhku dan memakai boksernya, sedangkan aku hanya mengambil selimut dan menutupi ujung rambut sampai ujung kaki walaupun wajahku gaja di tutup.
Kau merasa takut...
Willyam membalikkan kepalanya kebelakang.

Ea... Kau gak takut denganku?

Aku hanya menatap kebawah, melihat kearah kuku-kuku jari kakiku? Sedangkan aku hanya menggeleng.
Gak takut, aku merasa senang' karna kau mengenal ayahku. Jadi aku gak merasa yang namanya takut kepadamu...
Yang membuatku kaget dia menundukan kepalanya berhadapan dengan wajahku? Senyuman lebarnya semakin jadi bahkan dia memeluk tubuhku sampai aku sesak di buatnya.

Maaf Diana, aku berbohong kepadamu? Aku juga gak tau kalau kau yang jadi istri mudanya papaku...

Maksudmu apa will, kok kamu kayak terpaksa melakukan semua ini? Terus gimana kau bisa kenal dengan ayahku!.
Anehnya dia hanya diam saja dan melepaskan pelukanya? Willyam duduk di sampingku dan memeluku lagi... Sampai kutau dia menangis.

Besok kita ketempat pemakaman orangtuamu ya...

Dikarnakan aku senang jadinya aku menganggukan kepala dengan bahagia! Barukali ini ada orang yang mau bertemu dengan ayahku-Almahum.













##

Besoknya, kami berdua kepemakaman... Aku menaburkan bunga di atas tanah basah? Rintikan- demi rintakan dari air hujan yang berjatuhan dari atas langit membasahi tanah dan kepala kami berdua.

Dikarnakan willyam gak memakai peci jadinya aku memayunginya, dia menatap papan nisan almahum ayahku itu cukup lama dan mengusapnya bahkan matanya beralih melihat kearah papan nisan ibu armahumaku.

Yah... Kenapa kau gak bilang, kau gak kerja lagi dan kau gak pernah memberitaukan tempat rumahmu padaku. Kenapa kau selalu merahasiakan rumahmu padaku? Apa karna kau gengsi kepadaku... Dikarnakan aku anak orang kaya jadinya kau kurang pede berteman denganku... Apa kau gak pernah merasa menganggapku seperti anakmu juga' jika kau menitipkan dia padaku. Lalu kenapa di ubah janjimu? Lalu kenapa kau mempercayakan adikmu bukanya mempercayaiku...

Mereka kayak akrab bener ya? Sampai begitunya willyam mencurahkan isi hatinya pada almahum ayahku! Aku hanya bisa diam dan membaca doa dalam hati.

Aku sudah selesai membaca doa walaupun di dalam batinku... Sekarang aku percaya kalau Diana gak akan bisa pergi jauh dariku! Aku akan menjaganya untukmu, aku meminta restumu mau menjadikan Diana sebagai mama tiriku... Tidak? Bukan mama tiri tapi calon istriku nanti' aku gak menyangkah kalau masalah ini akan menjadi rumit!! Aku merasa kecewa bahwa papaku mengenal adikmu. Ayah...??? Maafkan aku' tapi aku bersumpah akan menjaga Diana...










####?*

DIANA MAMA TIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang