16

348 6 0
                                    

Aku menhembuskan nafas kasarku dan memukul bahunya pak dian.
-pak... Aku lagi serius nih? Dengar dulu... Aku punya rencana.

-rencana apaan sih?

-dikarnakan aku punya kenalan jadinya masalah mata-mata ada di tangan kakak temanku.

-kenapa mata" juga ikutan?

-pokoknya ini semua adalah rencana dan permainanku, em...  Pertama-tama yang harus di ingat? Doll jepang. Ok' afartemen ok... Terus uang ok' mata-mata ok, lalu apa lagi ya?

-doll. Maksudnya boneka. Untuk apa? Mau ngambil'dimana bone-

Kududukan bokongku di sofa, kulihat pak dian duduk di kursi di samping istrinya yang sedang berbaring.
-pak bukan ngambil tapi beli ke luarnegri, mumpung aku lagi ada banyak teman jadi bisa minta tolong...
Langsung ku'vc toby dan aryan' bahkan mereka berdua selalu on... Mantap bisa di andalkan.

-ngapain vc?

-ia nh... Lagi sibuk maen game...

-lagi dimana??

-Di hotell' yaialah, di rumah

-yam loh ada masalah ya. Akhir-akhir ini loh bolos, terus muka loh serius amet sekarang

-gua minta tolong, toby' suruh kakakmu pulang. Besok harus ada...

-dia sibuk willyam. Tau sendirikan kakaku di AM utara sedang bertugas jadi mata-mata

-Aku ngerti tapi ini juga penting. Jika emang kakak loh gak dateng! Gua sebarin tentang hubungan loh sama aryan

-loh...loh...loh, kok gua di bawah-bawah' ada apa pula' denganmu yam' masa aku di ancam juga

-dan kau aryan' suruh kakakmu juga pulang. Dan bawa doll boy dari jepang! Kalau gak kalian beneran menderita karna kubongkar rahasia

-rahasia apaan sih will

-ia... rahasia apaan sih will, aneh?

-kalian berdua gay...
Mata mereka melotot karna kaget, yang membuatku kecewa... Panggilanya berahir.! Enak bener asal off aja? Yang membuatku bingung... Mereka kirimi pesan suara.

-ok... Kami turutin apa mau loh yam, tapi janji jangan kasih tau hubungan kami berdua.

-beres...
Selesai mengirim pesan suara kepada aryan, barulah aku duduk santai dengan kaki disilangkan? Aku menyuru pak dian duduk di sampingku! Dan dia menurut... Kupeluk tubuhnya.
-pak... Bapak gak akan mati, karna ada aku yang menjaga bapak. Kalau masalah yang lainya? Serahkan saja padaku. Bukanya aku calon menantumu he...he...

-ca... Calon mena-

Langsung kupotong perkataanya sarifa.
-ia bu, calon menantu' he... He... Walaupun diana gak menyukai saya... Tapi saya menyukainya? Jadi jangan kasihtau masalah ini kepadanya..
Sarifa hanya menggelengkan kepala dengan senyum karna mendengar perkataanku.

-lalu rumah kami di apain. Kalau ada apartemen?

-pokoknya semuanya diurus sama saya' tenang saja...
Kupeluk tubuhnya pak dian yang membuatku senang dia mengusap rambutku... Waktu begitu cepat sampai gak menyadari kalau sudah hampir terbenam? Dikarnakan udah soreh jadinya aku pamit pulang kepada pak dian dan bu sarifa.

Sampai di rumah, ternyata sepih... Cuma ada bik surti di ruang tamu? Lagi besihin jendela.
-asalamualaikum mbok, sibuk ya.he... He...

- oh den willyam. Waalaikumsalam' ia den, sibuk...

-papa belom pulangkan mbok...

-belum tuh den. Ea... Den kalau lapar' mbok udah siapin makanan di dapur.

-ia mbok. Makasih...
Aku masuk ke kamar dan ganti baju, waktu aku lagi enakan tidur... Tau-taunya ada orang nelpon? Kaget ya... Beneran kaget' aldo kakaknya toby nelpon! Langsung kuangkat.

-ngapain nyuruh aku pulang ha. Dasar bocah' aku lagi bertugas malam ini...

-gua tau. Loh mata-mata kak. Tapi gua minta tolong dong' udah tau, kita dah kenal lama' tapi loh gak pernah sekali aja perhatiin teman adik loh kayak aku ini sekali saja... Dan, coba loh bayangin! Baru kali ini doang. Gua minta tolong sama eloh! Aku mohon malam ini pulang ke indonesia. Besok kita mesti kumpul di rumah eloh...








####?*

DIANA MAMA TIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang