9

403 6 0
                                    

-bik... Nama bapak tukang kubun tadi siapa?

-pak Dian, dia emang agak cuek tapi ramah loh... Sebenarnya pak dian mudah akrab sama siapa aja. Tapi di karnakan dia terlalu rendah diri jadi agak gengsi. Pak dian orang sederhana jadi wajar jadi suka pendiam kalau lihat orang-orang baru. Beruntung kamu nak. Kalau gak ada dia? Gimana nasibmu nanti' he... He...

Kuletakan selembar uang goceng di atas meja dan mengatakan "ambil aja kembalianya bik" kukejar pak dian? Nyatanya dia lagi guntingi dedaunan! Entalah apa nama rumput itu... Tapi bentuknya kaya kebun teh.
-perlu bantuan pak...

Matanya melirik kearahku sebentar dan melihat kepekerjaanya lagi? Aku duduk di sampingnya dan memangku kedua tanganku di atas lututku, dia sibuk dengan kerjaanya... Sementara aku merasa bosan

-ngapai kemari kalau bosan?

-males balik ke sekolah pak' males juga ngangkat telpon dari temen? Palingan nanti mereka ngajak gua ke sekolah juga. Ya... Awalnya mau nguntit cewek di smp ini! Kelasnya belum kelar.
Aku berbaring di atas rumput gundul ini, ternyata luas juga tamanya.

-kamu tuh doyanya yang anak" ya?...

Doyan... Apa maksudnya aku fedovil.
"entalah pak, aku baru kali ini suka sama cewek? Yang lainya kutolak semua...

-tolak, kenapa?... Kan kamu orang kaya? Pasti cewek yang suka sama kamu juga orang kaya. Apa salah jik-

Dikarnakan kesal jadinya aku ketawa terbahak-bahak.
-pak' apa sifat bapak selalu gengsi sama orang? Bukanya bapak senang, hidup tanpa terkekang atas kehendak orangtua, hidup tanpa beban di hati. Pak aku... Gak bahagia dengan hidupku? Uang, tanpa mama, kekesalan akan egonya papa? Itu membuatku stres! Lagian aku gak doyan sama cewek manja dan mata duitan... Aku mengerti apa maksud bapak? Pasti masalah uangkan. Jika aku bisa langsung membantu bapak aja... Pasti akan aku bantu! Lagian aku gak butuh uang... Percuma di rekening banyak uang tapi hidup kayak hampah...

Pak Dian hanya diam dan menatapku ibah, yang membuatku senang dia mengelus kepalaku lagi? Kalau di pikir-pikir papaku gak pernah sama sekali mengelus kepalaku! Dikarnakan respon jadinya aku memeluk tubuhnya saja.
-pak... Kitakan udah jadi teman, jadi gak ada salahnyakan kalau bapak terbuka kepadaku. Gak apa-apa. Lagian aku mudah akrab sama cowok tapi gak sama cewek genit' ha... Ha...
Kudengar dia juga tertawa dan tanganya sibuk mengelus kepalaku berulang-ulang kali.




##




Sampai aku ketiduran di taman, waktu aku buka mata? Toh... Ternyata kepalaku di pangkuanya sih pak Dian... Yaampun! Aku merasa bersalah sekali, yang membuatku kaget.

-maaf... Kakak siapa ya?...

Aku melihat kearah sumber suara itu, ternyata cewek rambut panjang itu lagi? Ja... Jantungku rasanya mau copot oleh karna tersipu' dikarnakan gak tenang jadinya aku cabut lari dari sini.
-bahaya... Bahaya...
Sampai aku menabrak orang yang berlalu-lewat mau keluar dari gerbang smp ini! Sampai aku di tahan juga sama pak didin.

-nah... Bocah ini lagi, kau inikah masih keluargahnya pak Dian. Ngapain baru pulang sore kayak ini? Bukanya kusuruh usir siang tadi tapi ini kamu mala nongol pula kemari...

-ea... Pak didin, maaf... Maaf, ini aku juga mau pulang... Kalau gitu sampai besok. Ok' he... He...
Berlari secepat kilat sampai kuabaikan ocehanya sih pak didin, sampai di pinggir jalan... Aku lihat aryan dan toby lagi bocengan? Yang membuatku kaget... Toby yang berada di belakang mala meluk perutnya arya! Bukanya marah... Malahan sih arya ketawa sambil mengelus tanganya toby? Ternyata duniaku masih waras.

Masih enak di bilang fedovil, dari pada di bilang... Gay??? Tapi kok arya! Kemarin ngebahas tentang violet... Apa jangan-jangan dia cuma mau mancing aku! Supaya aku suka sama cewek centil itu.

Oh no. Amit-amitlah.


####?*

DIANA MAMA TIRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang