Aya menerima kameranya dari Tommy. Wajahnya cemberut.
"Sori Ya, gue kesorean," gumam Tommy memelas sambil mengelap wajahnya yang berkeringat kepanasan. "Ban mobil gue kena paku di pertigaan sana, jadi gue harus tambal ban dulu."
"Ya udah nggak apa-apa. Oke terimakasih kameranya udah dibalikin. Sekarang elo pulang deh, gue ada janji lain," jawab Aya tanpa basa-basi.
"Gue boleh minta minum nggak? Gue tadi jalan jauh banget ke tukang tambal ban."
Aya melirik jamnya, pukul setengah lima. Masih ada setengah jam sebelum Dion datang.
"Oke, sebentar gue ambilin."
"Yang dingin ya, kalau boleh sirup biar ada manis-manisnya."
Aya melotot kesal. Kalau tidak ingat Dion sebentar lagi datang, sudah ia omelin Tommy panjang lebar, ia pun buru-buru pergi mengambilkan minum untuk Tommy di dapur. Sambil menuang air dingin dan mengaduk sirup, Aya menyusun rencana, begitu Tommy nanti selesai minum ia langsung akan suruh mantannya itu pulang. Saking bersemangatnya Aya mengaduk, gelas berisi sirup yang ia siapkan malah oleng dan jatuh pecah ke lantai. Untung pecahannya tidak ada yang melukai kakinya. Aya pun pergi mengambil sapu dan membersihkan pecahan gelas dari lantai dapur. Ia lalu mengulang membuatkan minum untuk Tommy dengan hati makin kesal. Huh, ia menghabiskan 10 menit hanya untuk membuatkan minum untuk Tommy.
Begitu kembali ke teras dimana Tommy menunggunya, Aya langsung menyerahkan gelas sirup yang dibuatnya ke cowok itu yang menerimanya dengan pernuh rasa terimakasih. Tidak sampai semenit, minuman yang diberikan Aya sudah habis diminumnya. Tapi bukannya pamit, Tommy malah makin anteng di kursinya.
"Apa lagi?" tanya Aya tidak sabar.
"Gue mau ngomong sebentar boleh?"
"Gue ada janji lain nih."
Tommy tersenyum, "Mau kemana sih Ya? Gue minta waktu lima menit aja kok."
Aya melotot, "Ya udah, buruan mau ngomong apa."
Tommy beringsut mendekat, "Gue udah putus sama anaknya dosen gue Ya."
"Terus? Apa urusannya sama gue?"
Tommy menggamit tangan Aya, "Gue mau balikan lagi sama elo Ya. Mau ya?"
Aya berusaha menarik tangannya dengan sebal, tapi genggaman tangan Tommy begitu kuat. Belum sempat Aya menjawab, tiba-tiba ada suara seseorang berdehem dari arah undakan menuju teras. Mata sayu Aya terbelalak melihat Dion sudah berdiri di situ dan menyaksikan tangan Tommy yang menggenggam tangan Aya erat. Wajahnya kelihatan muram.
"Dion!"
"Sori kalau mengganggu," ujar Dion dingin sambil beranjak pergi.
Aya dengan sekuat tenaga melepaskan tangannya dari genggaman Tommy dan menampar cowok itu dengan kesal sebelum dia bangkit mengejar Dion. Tidak digubrisnya panggilan Tommy mengajaknya kembali.
Aya menarik tangan Dion sebelum cowok itu masuk ke mobilnya.
"Dion, please."
Dion mengambil bungkusan dari dalam mobilnya dan menyerahkannya ke Aya, "Oleh-oleh yang gue janjiin."
"Elo mau langsung balik?" tanya Aya memelas.
"Iya, elo kan lagi ada tamu. Tommy kan?"
"Dia udah mau pulang kok."
"Nggak apa-apa. Gue aja yang pulang. Kayaknya urusan kalian belum selesai."
"Dia cuma mampir untuk ngebalikin kamera gue yang dipinjem tempo hari."
Sesaat wajah Dion tampak ragu, tapi kemudian cowok itu seolah menguatkan dirinya, "Selesaikan dulu urusan elo sama dia Ya. Gue kapan-kapan balik lagi." Lalu Dion melepaskan pegangan tangan Aya dan masuk ke mobilnya.
"Terimakasih oleh-olehnya," gumam Aya sedih.
Dion mengangguk dan pergi dengan mobilnya meninggalkan Aya yang hatinya remuk redam.
Aya kembali ke teras dengan lunglai dan wajah cemberut.
"Siapa Ya? Kok kayaknya dia marah banget tadi?" tanya Tommy sambil mengelus-elus pipinya yang merah bekas tamparan Aya.
Aya menggeleng-gelengkan kepalanya, "Elo pulang aja deh. Gue nggak mau lihat elo lagi. Elo bikin runyam masalah gue aja!"
Mata Tommy terbelalak terkejut.
Tanpa basa basi lagi, Aya pun masuk ke dalam rumahnya meninggalkan Tommy yang masih tergugu di teras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Versus Tomboy
ChickLit"Elo tau kan gue punya sabuk item taekwondo?" tanya Aya sambil bertolak pinggang. Dion menyembunyikan senyumnya, "Paham. Nggak usah pakai ngancem segala kali Ya." "Nggak ada salahnya gue ingetin." Aya yang cantik tapi tomboi baru putus dari pacarny...