"Tebak gue ketemu siapa hayooo waktu gue sama Danu jajan ke warung bakso deket kampus kemarin?" tanya Tiara ke Dina siang itu di kantin sambil senyum-senyum. Seperti biasa setiap istirahat Geng TADAA! yang beranggotakan Tiara, Dina dan Aya banyak menghabiskan waktu bersama di kantin atau di taman kampus. Mereka tiga sahabat yang selalu kompak walau masing-masing memiliki sifat yang berbeda-beda. Tiara yang cantik dan pintar menyanyi plus bermain musik, Dina yang manis, kalem dan berhijab, serta Aya yang ayu tapi tomboy.
"Dion sama Aya kan?" Dina balas bertanya sambil tersenyum melirik Aya yang sedang mengerjakan PR untuk kelas berikutnya.
"Kok tahu sih?" tanya Tiara bingung.
Aya mengalihkan perhatiannya dari laptopnya sejenak sambil terbahak, "Gue udah cerita sama Dina semalam. Gue tahu elo bakalan ngebully gue begitu ada kesempatan, jadi gue duluin deh cerita sama Dina," jawab Aya penuh kemenangan. Ia lalu memeletkan lidahnya ke arah Tiara.
"Curang lo!" kata Tiara kesal dan menimpuk Aya dengan gumpalan tisu. Aya menghindar sambil terkekeh-kekeh.
"Ngomong-ngomong Ya, elo semalam bilang mau cerita tentang Tomy. Nah sekarang kita udah lengkap nih. Ceritain dong. Beneran elo akhirnya putus sama dia?" tanya Dina sejurus kemudian.
"Iya, elo kemarin janji mau cerita kan...," ujar Tiara menimpali.
Wajah Aya langsung berubah kesal. Dimatikannya laptopnya sambil memicingkan matanya.
"Males sebenernya gue cerita, tapi sebagai sahabat-sahabat gue, elo semua emang perlu tahu. Gue diputusin karena dia punya cewek baru di Jogja. Pantesan dia betah banget di sana, nggak pulang-pulang."
"Ya ampun, beneran elo diputusin Ya? Bukan elo yang mutusin gegara Tomy jarang muncul?"
Aya mengangguk, "Iya, gue yang diputusin, ceweknya anak dosen pembimbingnya. Mungkin supaya gampang lulus kali sidangnya nanti."
Tiara dan Dina langsung berebut berkomentar.
"Tuh kan, gue udah curiga lama sebenernya."
"Ih, kayak kegantengan aja. Padahal dulu waktu minta jadian sama elo sampe ngemis-ngemis gitu kan Ya."
Aya mengangkat kedua tangannya meredam komentar-komentar teman-temannya.
"Tenang girls, gue nggak patah hati kok. Kesel dan marah sih pasti, tapi selebihnya gue nggak apa-apa."
"Ya sukur deh kalau begitu. In syaa Allah elo bakalan dapet cowok yang berkali-kali lebih baik dari dia," hibur Dina sambil mengelus-ngelus pundak sahabatnya.
"Bentar lagi juga ada gantinya," komentar Tiara jahil.
Gantian dia yang ditimpuk menggunakan gumpalan tisu oleh Aya.
"Jangan mulai gosip deh."
Belum sempat Tiara menjawab dengan ledekan yang sudah ada di ujung lidahnya, Danu dan Dion datang.
"Cewek, godain gue dong," sapa Danu sambil mencolek Tiara.
Tiara menimpuk Danu menggunakan gumpalan tisu yang tadi dilemparkan oleh Aya kepadanya sambil tertawa. Ia lalu menggeser duduknya agar Danu bisa duduk di sampingnya.
Dion sebenarnya juga ingin menggoda Aya, tapi demi melihat wajah Aya yang cemberut ia pun menahan diri dan duduk di samping Dina menjauhi Aya. Ia tak mau ambil resiko. Berabe kalau sampai cewek itu ngambek dan membatalkan perjanjian mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Versus Tomboy
Chick-Lit"Elo tau kan gue punya sabuk item taekwondo?" tanya Aya sambil bertolak pinggang. Dion menyembunyikan senyumnya, "Paham. Nggak usah pakai ngancem segala kali Ya." "Nggak ada salahnya gue ingetin." Aya yang cantik tapi tomboi baru putus dari pacarny...