Eps. 3

398 36 1
                                    

Note : karna ini cerita berantem2an aku saranin bacanya pelan2 biar kalian paham》

***

Pelatihan dimulai, Changbin benar-benar mengeluarkan tenaganya dengan semaksimal mungkin tidak peduli bahwa besok dia akan meeting besar, yang terpenting adalah murid-muridnya cepat menangkap.

Changbin meragakan pukulan demi pukulan, caranya memasang kuda-kuda yang benar, caranya fokus dan lebih penting caranya mengalahkan lawannya.

"Apa belum ada yang mengerti?"

Changbin tersenyum kecil ketika muridnya menggeleng lalu mengelap keringatnya dengan handuk kecil dan mengambil air mineral.

"Bagus! Kalian semua pintar dan ada yang mau mencoba dengan saya?"

"Saya Coach"

Kedua sudut mata Changbin melirik ke sumber suara masih dengan kepala yang mengadah keatas, sedang minum.

"Silahkan dan kalian minum dulu"

Semuanya mengikuti apa kata Changbin termasuk seseorang yang bersedia mencoba dengan Changbin.

"Kamu berani sekali, Ryujin"

Ryujin hanya tersenyum di hadapan Changbin, dia melepaskan ikatan rambutnya sedikit menyisir rambut pink-nya dengan sela jarinya dan dikuncir kembali.

"Coach, harus tahu bahwa aku sangat semangat"

Changbin tersenyum kecil lalu menatap murid-muridnya yang lain.

"Liat nih masa kalah sama cewe? Saya gamau tau besok yang cowo harus lawan saya"

Keempat cowo yang duduk untuk menyaksikan Changbin juga Ryujin hanya menatap malu kearah Ryujin.

"Ayo mulai"

"Sebelumnya saya minta maaf kalau Coach kena pukul"

"Gamasalah Ryu"

Ryujin menarik nafasnya lalu memasangkan kuda-kuda dengan benar.

"Bagus! kuda-kuda kamu sangat tepat"

"Terima kasih Coach"

"Gamasalah"

Changbin ikut memasangkan kuda-kudanya, mengepalkan kedua tangannya di depan wajahnya tanpa sarung tinju tentunya.

Karena Ryujin belum menyerang, akhirnya Changbin menyerang Ryujin lebih dulu tetapi melesat, Ryujin menarik kepalanya di kanan.

"Bagus! Fokus kamu sempurna dan refleks kamu cepat"

Ryujin hanya tersenyum lalu dengan cepat Ryujin melayangkan tangan kanannya kedepan untuk meninju wajah Changbin, tetapi di tahan oleh tangan Changbin.

"Salah Ryu..."

"...yang lain perhatikan, ayo serang saya lagi"

Dia berusaha untuk memukul rahang Changbin, tetapi lagi dan lagi gagal karena Changbin menahannya dengan telapak tangan.

'Gila halus gini kulit' batin Changbin.

"Kalau ingin menyerang atau memukul rahangnya bukan dari samping, tetapi dari bawah seperti ini"

Tangan kanan Changbin melayang keudara dan berhenti di rahang pipi Ryujin, bukannya memukul Changbin malah menyentilnya.

"Paham?"

"Paham Coach"

Ryujin tersenyum sangat lebar ketika Changbin menatapnya.

"Ayo serang lagi"

Ryujin menurut dia terus melayangkan pukulannya dengan gesit, tetapi Changbin sama gesitnya untuk mengelak.

"Fokus Ryu"

Keempat murid Changbin yang lainnya menatap nanar kearah Ryujin juga Changbin, mereka sedikit takut dengan Ryujin yang sangat bar-bar, walaupun tidak kena sama sekali.

Disaat sedang asik melayangkan kedua tangannya di udara untu memukul Chamgbin, kedua tangan Ryujin di genggam kuat oleh Changbin dan matanya menelesik mata Ryuji.

"Kamu nipu saya ya?"

"Hah nipu?"

"Iya, sebenarnya kamu bisa kan nyerang saya? Tadi kamu hanya bermain kan?"

"Hehehe ketauan, maaf ya Coach"

"Serius Ryu"

"Oke"

Ryujin membalikan tubuhnya, berjalan maju 3 langkah lalu dia berbalik kemudian kaki kirinya iya layangkan kebelakang sehingga mengenai pipi Changbin, membuat Changbin terjatuh begitu saja.

Ryujin membalikan tubuhnya, berjalan maju 3 langkah lalu dia berbalik kemudian kaki kirinya iya layangkan kebelakang sehingga mengenai pipi Changbin, membuat Changbin terjatuh begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*visualiasasinya seperti ini*

Changbin tersenyum puas, dia kembali berdiri lalu mengusap pipinya yang sangat ia yakini memerah.

"Maaf Coach aku tidak bermaks-"

"Bagus! Lain kali jangan main-main Ryujin"

Semuanya shock melihat Ryujin yang mengalahkan Changbin.

"Ayo lagi"

"Tapi ak-"

"Saya bilang lagi"

Ryujin ciut, dia dapat merasakan aura tidak bersahabat yang keluar dari Changbin.

"Oke"

Changbin berjaln maju lalu melayangkan pukulannya ke pipi mulus Ryujin, tetapi Ryujin menahannya dan dengan cepat Changbin memutar tubuh Ryujin yang sekarang berada di dekapan Changbin.

Changbin tersenyum miring ketika Ryujin menoleh ke kanan dengan senyuman juga, Ryujin menyikut pipi Changbin lalu menyikut perut Changbin, membuat dekapannya terlepas.

Changbin tersenyum miring ketika Ryujin menoleh ke kanan dengan senyuman juga, Ryujin menyikut pipi Changbin lalu menyikut perut Changbin, membuat dekapannya terlepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wawww, itu bagus! Salah satu untuk terlepas dari lawan, bagu Ryu"

"Terima kasih Coach"

"Oke hari ini cukup disini, besok sore jam 4 kita kembali kesini"

Semuanya berdiri dan membereskan barang-barangnya lalu keluar dari ruangan latihan.

"Ryu tunggu"

Ryujin yang hampir keluar dari ruangan menoleh dan menghampiri Changbin.

"Kamu keren!"

"Terima kasih Coach"

"Hati-hati di jalan Ryu"
.

.
.
.
.
Bersambung...

Coach 'Seo Changbin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang