Eps. 16

255 19 0
                                    

Ryujin sedang duduk di meja Changbin yang berada di ruangan Changbin sedangkan Changbin tengah sibuk dengan laptopnya, hari sudah menjelang malam tetapi mereka berdua masih betah disini.

Ryujin tersenyum ketika wajah Changbin sangat fokus dan jari-jari besarnya yang bergerak lincah disana, netra Changbin melirik Ryujin dan terkekeh.

"Duduk di sofa aja yuk"

Ryujin mengangguk, Changbin berdiri lebih dulu lalu membantu Ryujin buat berdiri dan mereka duduk di sofa.

"Ryu coba kamu punggungin aku deh"

"Hah?!"

"Ish budeg"

Changbin langsung mutar tubuh Ryujin ngebuat Ryujin munggungin dia.

"Ngapain si- eh ini apaan?"

Ryujin kaget di lehernya ada kalung dan Changbin yang sedang berusaha di belakang sana buat ngaitin kalung itu.

"Coba madep sini"

Ryujin kembali memutar tubuhnya, dia berhadapan dengan Changbin yang sedang mengusap mutiara di kalung itu.

"Cantik"

Ryujin natap Changbin yang lagi natap kalung itu.

"Makasih Coach, tapi ini untuk apa?"

"Gue suka sama lu Ryu"

"Hah? Apa!"

"Budeg anjirrr gamau ngulangin lagi"

"Heheh iya Coach iya mangap"

"Bibir lu gue robek"

"Jangan dong Coach cium aja nih cium"

"Nanti lah"

"Hehe najis! mana mau aku pacaran sama manusia kurcaci"

"Sialan jadi mau ga?"

"Apaan Coach?"

"Jadi pacar saya?"


"Gajelas ih kak Changbin mah"

"Apaan?"

"Tadi ngomong apa? Gue-lu? Terus tadi saya yang bener dong"

"Ya kamu juga gajelas manggil aku Coach lagi, yaudah aku kamu aja deh"

"Yaudah aku mau"

"Mau apa?"

"Ish ngeselin ihhh"

"Hehe"

Changbin langsung meluk Ryujin sebentar dan natap Ryujin.

"Eh bentar"

Changbin megang kalung Ryujin tadi dan narik tangannya kebelakang, tengkuk Ryujin.

"Ngapain?"

"Gaa aku mau pegang aja"

"Hehe makasih kalungnya"

"Iya sama-sama"

Changbin tersenyum lalu mengusap pipi Ryujin.

"Ga romantis banget ya kita"

"Lah kan kamu yang nembak aku"

"Ish auah"

"Haha ayo pulang"

"Pulang sekarang?"

"Loh ini udah mau malam bahkan langit udah gelap"

"Tapi tadi kayanya ada yang minta cium deh"

Ryujin malingin wajahnya, dia malu.

"Hehe engga bercanda yuk pulang"

Ryujin mengangguk.

"Ingat janji kamu ya Ryu"

"Apa?"

"Ish masa lupa"

"Hehe bercanda aku inget kok"

"Bagus"

Changbin genggam tangan kekasihnya itu lalu berjalan untuk keluar dari gedung, senyum Changbin ga pernah pudar dari tadi begitupun dengan Ryujin.

Sekarang Changbin seidkit lega karena Ryujin menerimanya dan kalung itu sudah terhubung di ponselnya, bukan apa-apa Changbin ngelakuin itu.

Dia mau jagain Ryujin kalau Ryujin lagi jauh dan lagi ga sama Changbin, oh iya lupa disana ada pendeteksi suaranya juga jadi Changbin bisa dengar apa aja dari sana.
.


.
.
.
.
Bersambung...

Coach 'Seo Changbin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang