Eps. 20

252 16 0
                                    

"Apakah mereka belum pulang?"

"Belum pak rumahnya masih sepi dan pengawal semakin bertambah"

"Kalian tidak becus!"

"Maaf pak"

"Pantau terus rumahnya, aku ingin dia berada di tanganku kalau perlu bawa keduanya"

"Baik pak"

Itu Papah Ryujin dan yang di maksud dengan korban sudah jelas Ryujin dan Mamah.

"Permisi pak"

Papah menoleh kepintu menatap orangnya di ambang pintu.

"Changbin dan Ryujin sudah pulang"

"Benarkah?"

"Iyaa kami baru saja mendapatkan informasi"

"Bagus sebaiknya cepat kalian bawa mereka kemari"

"Maaf pak lebih baik jangan sekarang"

"Kenapa?"

"Karena Changbin ada di rumah sekarang, mungkin besok atau lusa kita kesana"

"Apa kita harus menculik Ryujin di kampusnya?"

"Sepertinya jangan pak karena itu akan menghambat pekerjaan kita, karena kampus pasti ramai"

"Baik kita ke rumahnya saja"

"Baik pak dan satu lagi ternyata Changbin seorang manager di perusahaan Papah-nya"

"Bukankah dia seorang pelatih?"

"Sayangnya itu miliknya pak"

"Wow bagus, kita akan mendapatkan uang karena menculik Ryujin beserta Mamah-nya, aku sudah muak ke spearbar dan kita atur rencana ini lagi, aku ingin mereka berdua diculik dan meminta tebusan yang sangat fantastis kepada Changbin"

"Baik pak kita akan atur besok"

Papah Ryujin menyeringai puas dia akan menjadi lebih kaya bukan?.

"Sayang datanglah kepada Papah"

***

Ryujin dengan hebohnya menceritakan kepada Mamah tentang kemarin membuat Mamah sangat senang karena orang tua Changbin sangat baik kepada anaknya.

Mamah tertawa ketika Ryujin menceritakan bahwa Changbin di olok-olok oleh kedua orang tuanya membuat Changbin hanya tersenyum.

"Permisi"

Changbin, Ryujin juga Mamah menoleh kearah pintu yang ternyata pengawal Changbin.

"Sebentar ya"

Ryujin mengangguk dan bercerita kembali bersama Mamah.

"Maaf Tuan ada kabar buruk"

Changbin menoleh ke pintu melihat Ryujin yang tertawa membuat hatinya sakit.

"Keruanganku"

Changbin berjalan lebih dulu lalu diikuti dengan pengawal di belakangnya.

"Ada apa?"

"Ada orang yang memantau anda dari kemarin"

"Apakah orang itu suruhannya?"

"Sepertinya iya Tuan"

"Lalu?"

"Kami pura-pura tidak melihat Tuan agar membuat dia semakin berani menunjukan dirinya"

"Bagus, lalu?"

"Sepertinya dia sedang merencanakan hal buruk Tuan karena saat kau sampai dia pergi"

"Sialan!"

Changbin menggeram ini yang dia takuti.

"Apa yang mereka mau?"

"Maaf Tuan aku tidak tahu"

"Ah pasti mereka mau Ryujin juga Mamahnya aku sangat yakin itu, pertambah penjagaan"

"Baik Tuan"

Setelah itu sang pengawal keluar dari ruangan Changbin meninggalkan Changbin yang sedang pusing, Papah Ryujin semakin gencar untuk mengambil Ryujin beserta Mamah.

"Apa yang harus aku lakukan? Berfikir Changbin!"
.
.
.
.
.
Bersambung...

Coach 'Seo Changbin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang