Eps. 18

268 20 0
                                    

"Mamah ih udah deh jangan buka aib terus di depan calon"

"Emang bener kamu dulu kecilnya ga bisa berenang jadinya pendek"

"Bodo!"

Changbin ngelanjutin makan siangnya.

"Udan tan eh Mah maksdunya kesian kak Changbin.

"Aduh Ryujin, Mamah ga ngerti kamu di pelet kayanya sama dia"

Ryujin ketawa lagi sambil makan buah apel sedangkan Changbin kesal tapi senang di waktu bersamaan.

"Pah Mah ngapain si ke villa? kan jauh jadinya"

"Bulan madu lah eh kamu grecokin"- Papah.

"Ga kesian sama aku nyetir mobil berjam-jam?"

"Lemah kamu Bin gamalu sama Ryujin?"

"Eh iya Ryujin kok kamu bisa kenal sama anak bantet ini?"- Mamah.

"Aku tuh muridnya kak Changbin Mah"

"Ohh jadi dia Coach kamu?"

"Iya Mah"

"Kamu cewe kok mau masuk begitu?"

"Hobi Mah hehe"

"Tau ga Mah?"

Mamah dan Ryujin bahkan Papah menoleh kearah Changbin.

"Si Ryujin ngalahin aku Mah kurang ajar emang aku di tampar pake kaki"

"Wahhh bagus kerennn"- Mamah.

"Yaampun jahat"

"Kapan pulang Mah?"

"Masih lama ah mumpung Papah cuti hehe jadi Changbin yang gantiin"

"Hemmm have fun ya Mah"- Ryujin.

"Iya sayang, kamu ga disini?"

"Engga Mah, Ryujin harus kuliah dan kesian Mamah Ryujin di rumah sendiri"

"Loh ga tinggal sama Changbin?"

"Tinggal Mah mereka udah sama aku"- Changbin.

"Iya Mah udah tinggal kok"

"Yaudah bagus kalau gitu, kamu ganti baju gih kepantai sana, bagus loh siang gini"

"Niatnya gitu Mah tapi ka Changbinnya?"

Changbin ngelirik ke Ryujin sama Mamah.

"Nanti malam aja"

Ryujin ngepoutin bibirnya.

"Sekarang istirahat"

"Iya bener kata Changbin istirahat dulu"- Papah.

Changbin bangkit dari kursinya lalu ngedeketin Ryujin yang masih ngambek.

"Mah Pah, aku sama Ryujin ke kamar dulu ya?"

"Iyaaa selamat beristirahat"

Changbin ngangguk dan narik lembut tangan Ryujin.

"Daaahhh Mah Pah ketemu nanti malam lagi"

Mamah sama Papah cuma ketawa kecil denger Ryujin sedikit berteriak seperti anak kecil, pikirnya.

"Masih ngambek?"

"Engga"

Ryujin masuk ke kamar mandi buat ganti baju ninggalin Changbin yang natap sendu kearah pintu kamar mandi.

"Jangan pernah tinggalin aku Ryu"

Ryujin nyuci muka terus natap cermin di depannya.

"Ga pantes banget lu Ryu sama kak Changbin"

Dengan cepat Ryujin membuka resleting dress-nya tapi susah, tangannya ga sampai dan tadi aja dipakein sama Mamah.

"AHHHH"

Ryujin ngacak-ngacak rambutnya.

"Kenapa si?"

Ryujin menatap pantulan Changbin dati cermin, kedua pipinya memanas ketika melihat Changbin bertelanjang dada dan menggunakan celana selutut.

"Ish ngapain kesini? sana keluar kak aku mau ganti baju"

"Tadi kenapa teriak?"

"Gapapa, ini cuma gabisa buka resleting dress-nya tangan aku ga sampe"

"Punya mulut kan? minta bantuan"

Changnin masuk kedalam lalu mendekati Ryujin yang masih menatap Changbin dari cermin, Ryujin dapat melihat wajah Changbin sangat jelas, dia juga dapat melihat bahwa Changbin sedang menatapnya.

"Kak cepetan gitu aku mau tidur"

Changbin senyum sambil ngeliatin wajah Ryujin di cermin sana, kedua tangan kekarnya memeluk Ryujin dari belakang dan dagunya ia taruh di bahu Ryujin.

"Kak kenapa si?"

"Jangan pergi"

"Ishh pelit kan kita ke pantainya malam"

Changbin cuma senyum, Ryujin gatau apa yang di maksud dejgan gemas Changbin menggigit bahu Ryujin.

"Awww huhu jangan digigit"

Changbin tersenyum melihat tanda yang ia buat di bahu kekasihnya.

"Yatuhan emang dasar mesum nanti kalo Mamah liat gimana?"

"Ya kan pake baju kamu"

"Ngeselin awas ihh kak aku tuh capek"

"Sama aku juga capek malah aku nyetir"

"Yaudah sama-sama capek kan? Ayo tidur"

"Aku ga perlu tidur, aku punya cara sendiri buat ngisi tenaga aku"

"Maksudnya?"

Changbin memutar tubuh kecil Ryujin sehingga dia berhadapan dengan dada bidang Changbin.

"Kak kenapa si ga pa-"

Ucapan Ryujin terpotong karena Changbin menciumnya secara mendadak membuat Ryujin blank, tetapi kesadarannya kembali ketika Changbin mengusap bahu Ryujin yang sudah ia tandai.

Ryujin yang terbuai akan ciuman Changbin yang lembut, perlahan-lahan menyentuh perut Changbin yang terbentuk dan sedikit ia usap membuat Changbin mengerang.

Tangan Changbin turun kebawah dan kebelakang, berusaha untuk membuka dress Ryujin, perlahan-lahan Changbin menurunkan resleting di belakang sana setelah sudah terbuka Changbin melepaskan ciumannya.

Ryujin menghirup oksigen sebanyak mungkin dengan menundukan kepalanya, tapi tak lama dia harus berhadapan dengan wajah Changbin lagi karena Changbin menarik dagunya dan sedetik kemudian Changbin menciumnya kembali.

Tangan Ryujin yang sedari tadi di perut Changbin naik ke atas meraba dada bidang milik kekasihnya, setelah puas dia berhasil mengalungkan kedua tangannya di leher Changbin.

Changbin pun juga berhasil telah menyingkirkan dress tersebut yang membuat dia semakin gencar untuk mengusap punggung polos Ryujin, tetapi dia menemukan penghalang lagi disana, Changbin memutuskan pengait bra Ryujin.

"Sayang"

"Kak, aku tahu kakak udah nahan ini lama banget"

Changbin ngeliat tubuh Ryujin sangat intents membuat Ryujin tersipu.

"Tapi kak ak-"

"Ryu nanggung banget kamu mahhh"

"Kak aku tuh la-"

Ucapan Ryujin terpotong lagi karena Changbin menciumnya bahkan bra Ryujin sudah terlepas dan dibuang entah kemana.

Ryujin menggigit bibir Changbin dengan kuat.

"Aww sakit tau ya tuhan, Ryujin"

"Ish ngeselin aku tuh lagi mens"
.
.
.
.
.
Bersambung...

Coach 'Seo Changbin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang