Eps. 7

310 25 0
                                    

"Makasih ya kak"

"Iya sama-sama"

"Nanti latihanjam 4 kan kak?"

"Iya jangan sampe telat"

"Siap kak"

"Oke"

Ryujin melepaskan seatbelt-nya lalu tersenyum ke arah Changbin sebelum dia turun dari mobil milik Changbin, Changbin tersenyum ketika Ryujin melambaikan tangannya dari luar sana.

Ryujin menghela nafasnya setelah mobil Changbin tidak terlihat lagi, dengan perasaan campur aduk Ryujin masuk kedalam rumahnya.

"Ga di kunci"

Ryujin buru-buru masuk dan ke kamar Mamahnya.

"Mamah!"

Ryujin langsung duduk di ranjang ketika melihat Mamahnya tertidur dengan pulas.

"Yaampun Mamah"

Ryujin menyentuh wajah cantik Mamahnya yang lebam lalu memeluk Mamah dan menenggelamkan wajahnya di leher Mamah.

"Mamah pasti di sakitin ya? hiks... maafin Ryujin Mah gabisa jagain Mamah hiks..."

"Sayang"

Ryujin mengangkat kepalanya dan menatap Mamah dengan mata yang basah.

"Heh kamu kenapa nangis?"

"Mamah hiks... diapain sama Papah?"

"Engga kok"

"Bohong! Itu wajah Mamah lebam"

"Gasakit ish, kamu kenapa si nangis? Cengeng deh"

Ryujin sangat kesal dengan Mamah, di saat seperti ini Mamah masih saja bisa tersenyum, Ryujin ikut berbaring di samping Mamahnya.

"Kamu abis dari mana?"

"Ryujin nginep di rumah temen yang gajauh dari sini rumahnya"

"Hemmm temen apa temen?"

"Ishh Mamah"

"Hahahaha udah sana mandi, masa anak gadis belum mandi, bau nih"

Ryujin bangkit dari ranjang Mamah lalu mencium kening Mamah yang sudah duduk di sampingnya.

"Mah, Ryujin mau kerja"

"Gaboleh! Kuliah dulu dikit lagi lulus kok, gimana skripsi udah di terima kan?"

"Hemmm hampir"

"Yaudah gapapa, hari ini ga kuliah kan?"

"Engga"

"Yaudah di rumah aja jangan kemana-mana"

Ryujin diam hari ini kan ada pelatihan.

"Mah jam 4 nanti aku mau kerumah temen buat ngerjain tugas"

"Bener?"

"Iya bener"

"Ga berantem-beranteman lagi kan?"

Ryujin menggeleng ribut.

"Yaudah gapapa"

"Oke Mah aku mau mandi dulu bye!"

Ryujin langsung berlari ke kamarnya yang berada di sebelah kamar Mamah, dia mengunci rapat-rapat pintunya agar Mamah tidak masuk.

"Mamah gaboleh tau, kalo Mamah tau bisa marah nih"

Ryujin duduk di lantai, dia menangis dalam diam ketika melihat Mamah masih bisa tersenyum seperti itu.

"Ryujin janji Mah kalo Ryujin gaakan kasih Mamah ke Papah lagi"

***

Changbin sedang duduk di kursinya, kedua matanya menatap fokus ke laptop mahalnya, sesekali dia menaikan kacamatanya yang turun.

Meeting baru saja selesai dan itu membuat Changbin bernafas lega, karena jujur saja Changbin sangat takut kalau meeting ada Papah dan sialnya tadi Papah hadir.

Tok Tok Tok

"Masuk!"

Changbin menoleh kearah pintu.

"Bin"

"Oit"

"Lu dipanggil tuh"

"Sama siapa Chan?"

Orang yang baru masuk tadi bernama Bangchan.

"Sama Papah lo lah"

Changbin langsung menatap Chan yang duduk di hadapannya.

"Serius lu? Perasaan tadi meeting lancar"

"Gatau dah"

Dengan kurang ajarnya Chan menyesap teh milik Changbin.

"Gue pecat juga lu lama-lama"

Setelah itu Changbin pergi dari ruangannya meninggalkan Chan yang sedang tertawa, Changbin tersenyum ketika karyawan-karyawannya menyapanya lalu dia sampai di depan pintu  erwarna hitam.

"Pah apaan si?"

"Gasopan banget punya anak satu"

"Hehe maap"

"Duduk sini"

Changbin menutup pintu dan berjalan ke Papah yang sudah duduk di sofa berwarna putih.

"Kenapa si Pah?"

"Pulang lah anak durhaka"

"Yailah Pah males ah"

"Mamah kamu itu loh nyariin mulu"

"Males ah kalo masih ada dia"

"Udah tenang, Papah gajadi jodohin kamu"

"Serius Pah?"

"Kapan Papah bercanda?"

"Hehhe makasih ya Pah"

Changbin memeluk Papahnya dan bergelayut manja.

"Ishh jijik tau ga? jangan-jangan kamu nolak perjodohan ini gara-gara kamu suka sesama jenis ya? Ngaku!"

"Astaga Papah ya enggalah, aku masih normal"

"Ohh kirain"

"Yaudah nanti Changbin pulang"

"Jangan main pulang aja kamu"

"Loh kan tadi di suruh pulang"

"Udah berapa bulan ga pulang?"

"Hemmm kayanya 5 bulan deh hehe maap Pah sibuk sama pelatihan"

"Ohh kamu masih jadi Coach disana?"

"Masihlah"

"Yaudah minggu besok pulang!"

"Iyaaa"

"Bawa pacar tapi dan ini perintah! Udah sana keluar!"

"Dih jahat Papah mahhh"

"Jangan manja! kamu cowo badan doang gede"

"Ishh ngeselin iyaa nanti Changbin pulang tapi kalau masalah itu Changbin ga yakin HAHAHA"

Changbin berlari menuju pintu dengan tawa.

"Dasar bujang lapuk!"
.
.
.
.
.
Bersambung...

Coach 'Seo Changbin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang