Part 17

4.3K 348 48
                                    

"Taehyungie..!!" Jimin berlari menghampiri Taehyung yang sudah terkapar dan memeluk sang sahabat.

"Ta...Taehyungie..! hiks..hiks..Taehyungie bertahanlah..!!" Jimin terisak dan memeluk Taehyung yang sudah tak sadarkan diri dengan beberapa lebam dan wajahnya yang pucat.

"Kita tunggu Jin hyung sebentar lagi. Ia tidak jauh dari kita.." ucap Mark karena mereka tidak bisa membawa Taehyung dengan motor mereka.

*****

_Rumah Sakit_

Taehyung segera di bawa ke UGD dan yang lain menunggu didepan dengan cemas. Wajah Taehyung terlihat sangat pucat dan lemas.

"H..Hyung..Tae..Taehyungie..hiks.." Jimin terus menangis dalam pelukan Yoongi yang berusaha menenangkannya.

"Dia baik-baik saja jika kau berfikir dia baik Jim..Taehyung anak yang kuat.." Yoongi berucap sambil menepuk-nepuk punggung Jimin lembut.

"Ta..tapi..hiks..di pukul preman hiks..lebam..hiks..Tae..hikss.." Jimin berucap sambil sesenggukan membuat yang lain tak tega melihatnya.

"Perlu aku mencari preman tadi dan menghajar mereka satu satu?" tanya Yoongi.

"A..ania..hiks..jangan..hiks.." Jimin bersandar pada Yoongi dan memeluk pinggang hyung kutubnya itu.

"Tenanglah.." Yoongi menghapus air mata Jimin lembut, ia sendiri kasihan melihat Jimin menangis terus sejak Taehyung kabur dan sekarang Jimin tampak lelah.

"Hiks.." Jimin memejamkan matanya karena lelah menangis dan terasa berat.

"Uljima mochi kecil.." Yoongi berbisik dan mengusap kepala Jimin lembut, membiarkan Jimin beristirahat sebentar.

Ckleek...

Tak lama dokter yang memeriksa Taehyung keluar dan menghampiri mereka.

"Keluarga Taehyung-ssi?" tanya sang dokter.

"Ne..saya Appanya..bagaimana putra kami dok?" tanya Appa Park kawatir.

"Taehyung-ssi hanya kelelahan dan dehidrasi..serta asam lambungnya sedikit naik akibat perutnya kosong.." ucap sang dokter.

"Apa tidak ada yang perlu di kawatirkan lagi?" tanya eomma Park.

"Tidak ada nyonya..kami sudah memberinya infus dan suntikan nutrisi..setelah bangun jika Taehyung-ssi sudah tidak apa ia bisa pulang..dan soal lebamnya akan saya berikan resep untuk obat olesnya.." jelas sang dokter.

"Baik..terima kasih banyak dokter.." ucap appa.

"Sama-sama tuan..saya permisi.." pamit sang dokter.

"Ayo..." Appa masuk diikuti yang lainnya.

_Dalam UGD_

"Taehyungie.." Jin menggenggam tangan Taehyung yang bebas infus lembut. Ia merasa sangat bersalah dan sedih melihat kondisi sang adik.

"Baby bear..ayo bangun..kami sudah disini baby.." Yoongi berucap sambil mengusap kepala Taehyung lembut.

"maafkan kami yang sibuk akhir-akhir ini Tae.." Namjoon berucap pelan, ia merasa bersalah sudah tidak bisa menemani Taehyung adiknya seperti dulu saat SMA.

"Ughh..sa..kit.." Taehyung terbangun dan meringis sedikit.

"Tae..?" Jin mengeratkan genggamannya.

"......" Taehyung terdiam. Ia melihat ketiga hyungnya dan enggan menatap sang hyung.

"Taehyung-ah..kami minta maaf ne? Maaf sudah mengabaikanmu..ani bukannya kami bermaksud mengabaikanmu tap..."

"Gwaenchana hyung.." Taehyung memotong ucapan Jin.

Little Taehyungie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang