Part 19

4.2K 320 4
                                    

1 bulan kemudian...

Satu bulan sudah sejak kepergian Jimin. Taehyung masih saja bersedih dan enggan beraktifitas, semua sudah mencoba mengajaknya berbicara tapi nihil. Ia lebih memilih melamun dan sesekali menggumamkan nama Jimin. Kadang Mereka mendapati Taehyung menangis sendirian di kamar dan kadang hanya duduk melamun. Pipinya semakin hari semakin tirus dan wajahnya sedikit memucat.

"Taehyung-ah..ayo masuk..sudah panas.." Jin yang menemani Taehyung di rumah satu bulan terakhir ini mengajak sang adik untuk masuk karena di taman sudah terlalu panas untuk duduk diam.

"...." tidak ada jawaban dari Taehyung. Ia melirik Jin sekilas dan beranjak kedalam.

"Taehyung-ah..sampai kapan kau akan bersedih saeng..? apa yang bisa hyung lakukan agar kau kembali ceria?" Jin bergumam sedih menatap punggung sang adik.

*****

Sorenya...

"Taehyungie hyung..." Jungkook datang dan mendapati Taehyung yang duduk melamun di meja makan.

"Hyung lapar? Apa hyung ingin makan-makanan yang manis? Kookie ada membelikan cake ini untuk hyung..siapa tau hyung akan merasa lebih baik setelah memakannya.." Jungkook membuka sekotak Cheese cake kesukaan Taehyung yang berukuran untuk satu org dan meletakkanya di depan Taehyung.

"Hyung..." Jungkook menepuk bahu Taehyung lembut dan duduk di samping sang hyung.

"Hyung? Kenapa menangis..?" tanya Jungkook melihat Taehyung yang kembali menangis setelah melihat kue didepannya.

"Ji..Jimin...hiks..." Taehyung terisak dan memeluk Jungkook erat.

"Ji..Jimin..Jimin hiks..jangan pergi..." Taehyung mengeratkan pelukanya.

"Jungkookie? Ada apa?" Jin datang sambil mengusap kepala Taehyung lembut dan bertanya pada Jungkook.

"Tidak tau hyung..aku memberinya cake ini dan dia menangis memanggil nama Jimin hyung..." ucap Jungkook.

"Eoh? Cake ini.." Jin terkejut melihatnya.

"Ada apa hyung? A..apa aku berbuat salah?" tanya Jungkook cemas.

"Cake ini yang di berikan Jimin dulu ketika ia sedih Kook..sepertinya Taehyung teringat itu.." Jin berucap.

"Ma..maafkan aku hyung..aku tidak tau..." Jungkook jadi merasa bersalah.

"Gwaenchana...niatmukan baik Kookie.." Jin tersenyum menenangkan.

"Taehyungie..apa mau makan cakenya? Kasihan Jungkookie sudah membelikanya untukmu.." Jin berucap lembut sambil mengusap kepala Taehyung lembut.

"Ju..Jungkookie..? Jiminie mana..?" Taehyung bertanya lirih pada Jungkook dan Jin.

"Tae..Jimin sedang berada di tempat lain..kau maukan makan cakenya? Paling tidak makan sedikit agar kau lebih berisi.." Jin membujuk Taehyung.

"Apa ini dari Jiminie..?" tanya Taehyung pelan.

"Y..Ya! ini dari Jimin hyung! Jadi hyung makan ya?" Jungkook menjawab cepat dan menatap memelas.

"Dari Jiminie..?" Taehyung mengambil sendok cakenya dan memakannya sesuap.

"Enakkan?" Tanya Jungkook dengan penuh harap.

"Enak..enak sekali..hiks..sama seperti yang Jimin kasih..hiks..waktu itu.." Taehyung menghabiskan hampir setengahnya walau sambil terisak beberapa kali.

"Taehyungie.." Jin menitikkan air matanya terharu dan lega. Setidaknya Taehyung mau makan walau hanya cake.

"Ini minumlah dulu Tae.." Jin memberikan segelas air setelah Taehyung menghabiskan sepotong cakenya.

Little Taehyungie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang