44.Jogging (Lee Midam)

57 29 10
                                    

Pagi ini Yonghwa dan Midam sudah rapi dengan pakaian Joging mereka, mereka sudah merencanakan ini sejak jauh jauh hari sebelum ujian bahkan setelah ujian selesai pun tidak terlaksana sama sekali.

Setelah mereka menginap di apartemen Seungwoo kemarin lusa, hari ini mereka berjanji untuk joging di hari biasa untuk orang lain tapi hari libur untuk mereka.

“kalian semangat sekali sih.” Soonyoung yang sudah dibuat terbangun pagi pagi karena pas sekali ia tengah tertidur di ruang tamu karena menghabiskan beberapa film sendirian.

“ayo ikut kami.” Soonyoung mendecak pelan sambil memutar tubuhnya membelakangi Midam yang terduduk di sofa ruang tamu mereka.

“nanti aku jadi obat nyamuk.” Midam terkekeh sambil memukul pantat Soonyoung yang berada di belakangnya membuat Soonyoung mengaduh kesakitan.

Kenapa sih Midam selalu bisa membuatnya menjadi makhluk tuhan yang paling menyedihkan ? Ia bisa membuatnya iri setengah mati pada Yonghwa karena Midam termasuk pria berwajah dingin berhati hangat.

Midam bisa memperlakukan Yonghwa begitu manis dan Gentle, ia juga ingin menunjukan itu tapi pada siapa ??

“ajak Hyojin saja.” Yonghwa muncul dengan sebuah botol minum air putih di tangannya membuat Soonyoung mendongakkan kepalanya.

“kenapa jadi Hyojin sih ??” Soonyoung mendecak pelan membuat Yonghwa tertawa pelan dan Midam yang tidak mengerti apa apa hanya menatap keduanya bingung.

“ayo, sepedamu tinggal saja.” Midam mendecak pelan lalu menganggukan kepalanya membuat Yonghwa tersenyum.

Judulnya saja joging masa mau pakai sepeda ? Curang sekali tuan muda Lee yang satu ini.

“Kau benar benar tidak mau ikut ? Daripada dirumah menimbun lemak ?” tanya Midam membuat Soonyoung jadi kesal.

Memangnya ia jadi segendut itu ? Ia memang tidak ingat sudah berapa lama tidak joging pagi di setiap minggu, karena olahraga hanya saat di sekolah Soonyoung pikir itu sudah cukup.

“aku tidak mau jadi obat nyamuk berjalan.” Jawab Soonyoung kesal dan ia sudah menarik selimutnya menutupi seluruh badanya.

Ia masih ingin tidur dan malas masuk kamar.

“kami pergi dulu ya.” Tangan Soonyoung muncul membentuk tanda oke membuat Yonghwa mengangguk anggukan kepalanya.

“pintu pagarnya kunci lagi.”

.

.

Ekspetasi memang tidak pernah berjalan sesuai dengan realita, begitulah pikir Midam karena ia harus menerima jika sepanjang acara jogingnya ia harus berhenti berkali kali karena Yonghwa yang terus mendecak pelan karena lapar.

Jadilah joging mereka 80% melihat Yonghwa makan dan 20% melihat Midam lari tapi Midam senang senang saja melihat Yonghwa makan begitu bahagianya.

“aku tidak pernah cerita tentang Hyojin ya ?” Tanya Yonghwa pada Midam yang sudah sibuk dengan ponselnya.

Grupchat klub musik nya tiba tiba ramai karena perubahan peraturan penampilan saat Festival sekolah minggu depan, seharusnya Midam, Wooseok dan Seungwoo yang mewakili klub tapi para guru menginginkan murid tingkat satu menunjukan bakatnya.

“tidak pernah cerita.” Jawab Midam sambil menoleh ke arah Yonghwa membuat Yonghwa reflek menyuapi Takoyaki ke mulut Midam.

“Seorang murid tingkat dua menengah atas yang tinggal sebelah rumahku.” Midam mengangguk anggukan kepalanya saat Yonghwa mulai bercerita dengan semangatnya.

Short story Produce x 101☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang