Calantha [5]

563 54 59
                                    

Mobil kesayangan Calandra terparkir didepan sebuah bengkel mewah, baru kali BMW N6 Cabrio miliknya bermasalah. Ia keluar dari mobil, kakinya yang memang jenjang semakin indah dengan high boots berwarna hitam.

Tentu Calantha-lah bintangnya, pusat perhatian di tempat yang didominasi lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentu Calantha-lah bintangnya, pusat perhatian di tempat yang didominasi lelaki itu. Bagaimana tidak style sexy Calantha dengan dress hitamnya, dan kacamata yang bertengger ditulang hidungnya yang mancung adalah sebuah daya tarik yang tak bisa ditolak pria manapun untuk dipandangi.

Sial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sial. Umpat Calantha dalam hati, ia duduk disudut cafetaria bengkel mewah itu, sengaja mengamankan diri setelah menyerahkan mobilnya pada sang montir.

Semua gadgetnya Calantha keluarkan untuk membunuh waktu, tengkuknya pegal karena lama menunduk, ia menatap keluar sebentar ketika menemukan sebuah pemandangan yang tak asing. Sebuah motor vespa yang sama yang pernah ia lihat dikendarai oleh sang target—Abrisam Mahaprana. Penampakan kendaraan jadul itu sangat kontras dengan mobil-mobil prestise yang datang untuk diperbaiki.

Ah, mungkin milik montir disini. Pikir Calantha enteng.

Kali ini ia benar-benar terganggu dengan mata seorang pelanggan yang duduk dimeja didepan miliknya. Bisa dianggap pelecehan sebenarnya, tapi karena ia sendiri, ia tak berani bertindak. Pura-pura tak melihat, adalah hal yang terbaik yang bisa dilakukannya saat ini. Daripada membuat lelaki itu sadar kalau Calantha memperhatikan tingkahnya yang kurang ajar.

Lelaki itu bertato, tubuhnya tinggi, dan tak muda lagi. Calantha membenahi cara duduknya, dan beringsut takut ketika lelaki itu berdiri dan menuju kearahnya. Kakinya mengetuk-ngetuk lantai, gelisah. Ia seorang player, tapi berhadapan dengan lelaki mesum bukan keahliannya.

Calantha menggigit bibirnya, seperti yang ditakutkan olehnya, lelaki itu menyeringai dan duduk dikursi sebelahnya. "Sendirian, cantik?"

Bulu kuduk Calantha merinding, sayang sekali ekskulnya pecinta alam bukan bela diri, jadi ia tak punya keberanian menghadapi lelaki disebelahnya.

"Iy-" Baru Calantha mau menyahuti karena takut, tiba-tiba seseorang berdiri disebelahnya, memasang badan untuk menghalangi pandangan lelaki itu. Calantha sedang beruntung, ia mendongak dan melihat wajah tegas milik Abrisam.

Gemini FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang