CHAP 21. CURHATAN

324 235 35
                                    

Follow!!!!
@harsyanda.shabira
@official_ketriana

Happy reading 🌻

🖤👁️👁️🖤

Beberapa menit kemudian, motor Gavin sudah terparkir di halaman parkir rumah sakit Cipta Kusuma. Awalnya Ketrin sudah melarang Gavin untuk membeli buah tangan, tapi Gavin tetap bersikekeh untuk membelinya. Dan alhasil, kini Gavin menenteng separcel buah-buahan segar.

Kini mereka berada di hadapan ruangan inap Reza, Ketrin langsung memutar kenop pintu dan memasuki ruangan tersebut bersama Gavin.

"Assalamualaikum," ujar mereka berdua bersamaan

"Waalaikumsalam, eh kalian, masuk gih." Setelah menyadari siapa yang datang,Nia mempersilahkan mereka berdua memasuki ruangan itu, dan duduk di sofa yang memang tersedia disana.

"Ini parcel buat tante sama om." Gavin menyodorkan parcel yang ia tenteng tadi pada Nia.

Nia pun menerimanya,"Eh gak usah repot-repot kek gini tau."

"Gak ngerepotin kok tan."

Karna mendengar suara yang berisik, Reza yang sedang tertidur pun membuka matanya secara perlahan-lahan. "Eh ada tamu." Ujarnya setelah kesadarannya mulai terkumpul.

Gavin yang mendengar suara serak khas seorang pria itu pun melangkahkan kakinya menuju brankar. "Maaf ngeganggu waktu istirahatnya om." Ujar Gavin sambil menyalami tangan Reza.

"Gak ngeganggu kok, udah waktunya minum obat juga."

Nia menyodorkan beberapa butir obat yang harus diminum Reza dan juga segelas air mineral. Setelah selesai, Nia permisi sebentar untuk ke toilet. Dan kini tinggal mereka bertiga disana.

"Kamu siapa?" Tanya Reza yang sedikit asing dengan wajah Gavin.

"Ini Gavin loh pa, temen aku dari kecil, masa papa lupa sih?" Ketrin malah menjawab pertanyaan Reza, padahal ia bertanya bukan pada Ketrin melainkan Reza.

"Papa bukan nanya sama kamu loh." Ledek Reza pada Ketrin

"Eh ya udah, ngomong aja berdua."  Ketrin mengerucutkan bibirnya ke depan dan meletakkan kedua tangannya di depan dada. Dan Gavin serta papanya tidak peduli akan hal itu. Ah dasar.

"Jadi beneran nih kamu Gavin?" Tanya Reza memastikan. "Iya om." Gavin hanya mengangguk dan tersenyum.

"Wah bisa nih." Jawab Reza sedikit ambigu. Ketrin yang penasaran berinisiatif untuk bertanya, tapi gengsinya masih meraja lela di dirinya. Tapi, pada akhirnya ia malah bertanya, " Bisa apa sih pa?"

"Bisa jadi menantu papa lah." Ujar Reza tanpa beban.Ketrin dan Gavin hanya terdiam, dan tidak menanggapi perkataan Reza yang tidak penting bagi mereka. Iya, tidak penting!.

Melihat  ekspresi mereka berdua, Reza berupaya mengalihkan pembicaraan. "Gak usah dipikirin, eh kamu tau gak? Ketrin itu mau belajar bawa mobil, tapi om gak bisa ngajarin dia dalam kondisi om yang kayak begini, kamu mau kan ngajarinnya?"

Ketrin terbelalak mendengar penuturan papanya itu, " Ih kan udh Ketrin bilang, nunggu papa sampai sehat aja dulu"

"Kelamaan entar, mending sama Gavin, kamu bisa kan ngajarin Ketrin bawa mobil?"

KETRIANA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang