Prolog

20.1K 374 2
                                    

Aku semakin terasa panas dan berkeringat selagi dia memainkan tubuhku seperti sebuah boneka. “Hmah...kuhm,” desahku tak dipedulikannya dan ia terus memainkanku.

“Bagaimana, enak kan?” Bisiknya di telingaku.

“Hump,” desahku tak berdaya.

Melihatku ia tertawa kecil, “ya aku tau sayang, rasanya pasti luar biasa,” katanya sambil mengunyah pelan telingaku dengan gigi depannya.

Aku tidak kuat dengan siksaan ini, rasanya menyakitkan dan dia menikmatinya. Berapa lama lagi dia mau melakukan ini?

“Jangan kuatir sayangku, aku masih belum bosan denganmu, dan aku  hanya akan berhenti tepat sebelum tubuhmu mencapai batas, agar...kita...bisa terus...bermain,” bisiknya seperti sudah tidak sabar.

Ya Tuhan, kenapa ini bisa terjadi?

A [Heart] For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang