Akhirnya, hari yang kami tunggu-tunggu datang. Inilah hari kelulusan SMA kami, hari terakhir kami disini.
Hai salam kenal, namaku Nicko. Aku hanya seorang siswa biasa yang kadang aku dijuluki seorang kutu buku karena aku pakai kacamata. Tapi sebenarnya aku hanya suka baca komik dan main game, jadi itu sebabnya mataku min.
Setelah ini aku akan kuliah, itu rencanaku atau lebih tepatnya pesan ibuku sebelum aku pergi. Ibuku tinggal di negara bagian sebelah.
Aku dapat undangan di sekolah ini, itu sebabnya aku tinggal sendiri di apartemen. Ya, mereka bilang aku cukup pintar tapi menurutku, aku biasa saja.
Sekarang masih jam [13:15] kurasa masih ada waktu untuk perayaan kecil. Teman-temanku mengajak makan-makan di restoran, satu jalur ke arah apartemenku. Untuk apa aku menolak?
Kami menikmati pesanan kami sambil mengobrol santai, ya kau tau, tentang guru yang tidak disukai dan hal-hal aneh lainnya. “Jadi kalian ingin kemana setelah ini?” tanya salah satu temanku.
“Aku akan kerja dirumah, orang tuaku buka toko dan mereka kekurangan pekerja.”
“Kalau Nicko pasti langsung cari tempat kuliah,” katanya mengejek.
“Yah, untuk anak yang nilainya diatas rata-rata, rugi kalau tidak ambil kuliah.”
“Hey ayolah, nilaiku biasa-biasa saja, memang agak tinggi sedikit sih,” belaku.
“Apanya yang tinggi sedikit? Rata-ratanya saja 90,” ejeknya.
Kami terus mengobrol sampai jam [14.10] dan akhirnya pulang. Aku berjalan di trotoar jalan sendirian. Biasanya dari sekolah sampai apartemenku, aku naik kereta karena lebih dekat dan hanya satu stasiun. Tapi karena restoran barusan sudah setengah jalan, aku hanya perlu jalan.
Seorang nenek tua sedang berdiri sendirian, sepertinya dia ingin menyeberang, aku bantu saja. “Permisi Nek, apa nenek mau menyeberang?” tanyaku ke nenek tapi tak ada respon. “Permisi, nek-”
Tiba-tiba seseorang menutup mulut dan hidungku dengan sebuah tisu basah. Mendadak mataku terasa berat, kesadaranku menipis, aku pingsan. Apa yang terjadi?
[Bersambung]
KAMU SEDANG MEMBACA
A [Heart] For You
Romanceaku adalah seorang anak yang baru saja lulus SMA, tapi rencana hidupku mendadak diubah olehnya, dan aku tidak bisa membantahnya.