3

28 3 0
                                    

Rafi dkk serta Bella,Belva,dan Kanya duduk di kursi yang berada di ruangan itu seraya menatap Tata yang sedang memangku gitar yang sudah lama itu.

Tata memerhatikan gitar itu,lalu mulai memetiknya. Tata mulai menyanyikan lagu stay-blackpink dengan penuh penghayatan.

Stay.... Stay... Stay..with me

Tes....

Satu tetes air mata jatuh di pipi mulus Tata. Tata ingin seseorang untuk tetap bersamanya. Tata menyanyikan lagu itu untuk seseorang,yang menurutnya sudah berbeda alam dengannya. Tata rindu memeluk orang itu. Tata rindu bermain bersama orang itu. Tata rindu belajar gitar bersama orang itu. Ketika ketiga kakaknya bersekolah di luar negeri,orang itulah yang menjadi kakak untuk Tata. Menjadi seseorang yang berharga dalam hidup Tata.

Iya,dia Rafael Elga Putra.

Satu nama yang selalu membuat Tata rindu.

Haii kak Rafaa,apa kabar? Baik baik aja,kan? Pasti yaa alhamdulillah. Kak,Tata kangen. Kangeeen banget. Kangen main sama kakak,kangen di jemput sama kakak,pokoknya semua tentang kakak. Oh ya,Tata udah mahir main gitar nya loh. Bahkan sekarang Tata lagi main gitar di depan teman teman Tata. Mereka kagum,kak! Kalau bukan karena kakak,Tata yakin Tata gabakal bisa main gitar. Kakak baik baik disana yaa,Tata sayang Kakak.

"Tata" panggil Belva menggoyangkan pundak Tata. Lamunan gadis itu buyar dengan air mata yang mulai membasahi pipi gadis itu.

"lo baik baik ajak kan?"

"ah i-iya gpp kok hehe"

"yuadah,lanjut lanjut"

Saat melihat raut wajah dari Tata serta mendengar suara Tata yang terdengar sedang merindukan seseorang,entah kenapa Rafi merasa cemas.

Apakah dia cemas karena Tata menangis? Atau karena ia cemburu Tata menangis karena merindukan laki laki? Entahlah,Rafi pun tidak mengerti dengan perasaannya sendiri.

"Tata,kenalin nih,Rafi. Daritadi liatin lo mulu!" ujar Raja menarik tangan Rafi mendekat ke arah Tata. Iya,Tata sudah kenal dengan Raja,Galang,Riko. Sedangkan Rafi,kemarin Rafi tidak masuk sekolah. Jadi,ini pertama kalinya bertemu dengan Rafi.

"oh iyaa,Tata."

"Ini yang tadi gue tabrak ya? Maaf yaa gak sengaja"

"Rafi. Iya"ketusnya lalu kembali duduk.

"lah?"

"udah biarin,lagi pms dia tuh"

"sama dong kayak abang gue"

"pms juga?"

"hooh suka marah marah"

"Terserah deh Ta"

Sudah sekitar satu jam remaja remaja itu berada di ruangan musiku. Tidak terasa hari makin sore. Ketiga teman Tata sudah pulang deluan,tinggal Tata yang sedang menunggu supir nya menjemputnya.

---

Tata masuk ke dalam rumah dengan pikiran yang memutar kejadian 3 tahun lalu.

"bang,kira kira kak Rafa lagi ngapain,ya?" tanya Tata yang tiba tiba duduk di sebelah Arga.

Arga menatap aneh ke arah adik bungsunya itu,"kenapa?" tanyanya.

"keinget aja"

"gue sampe sekarang masih merasa bersalah banget. Andaikata waktu itu gue gak bilang gue laper"

"kenapa gue manja banget sih" lanjutnya dengan suara yang bergetar.

Arga mengelus lembut puncak kepala adiknya itu,"Rafa baik baik aja disana,Ta. Kalo lo sedih,dia lebih sedih lagi disana. Sekarang lo cuman perlu doain dia di setiap sholat lo. Bukan cuman lo yang rindu sama dia,Ta. Kita juga kangen" ujar Arga dewasa. Air mata Tata menetes lalu memeluk tubuh atletis Arga.

kenitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang