"lo kenapa?" tanya Rafi saat melihat Tata sedang melamun dengan mata sendu nya.
Tata menggeleng pelan tanpa melihat ke arah Rafi.
"kalo butuh apa apa bilang. Atau lo butuh ini? Gue selalu sedia" ucap Rafi menunjuk pundak kanannya seraya tersenyum. Tata ikut tersenyum,"modus lo bagong"
"bukan modus,emang iya dugong"
"serah deh"
Ucap Tata membalikkan kepalanya kenbali. Rafi mengambil handphone di saku celananya membuat Tata menoleh ki sebelah kiri.
"eh? Fi itu siapa? Cantik banget MashaAllah:(" ucap Tata menunjuk layar ponsel Rafi yang kini tengah menunjukkan lockscreen dengan wallpaper seorang gadis tengah tertawa manis.
Rafi gelagapan,dengan gerakan cepat ia mematikan handphone nya. Tata tersenyum jahil ke arah remaja di sampingnya ini
"lo nge fans ya sama gue?"
"gue aja ga punya fotonya loh" ucap Tata bangga sekaligus terharu. Lah? Tata kok jadi lebay,sih.
"cantik ya?" tanya Rafi datar.
"hooh,banget malah. Tuh sampe lo jadiin wallpaper"
"kebetulan gue suka sih lihat 'monyet' jadi ya gue jadiin foto itu sebagai wallpaper soalnya mirip" ucap Rafi menekankan kata 'monyet'.
Tata menjambak rambut Rafi membuat remaja itu meringis kesakitan.
"lo hina ciptaan tuhan?!"
"eng-gaa ampun Ta ampun" ucap Rafi menyatukan kedua tangan di depan dada. Tata tersnyum kemenangan lalu melepaskan tangannya dari rambut hitam milik Rafi.
"hobi banget jambak rambut orang,ngefans lo sama rambut membahana gue" ucap Rafi mengibaskan rambut nya. Eh Rafi,lo bukan perempuan.
"cih,ngefans sama rambut kutuan" ucap Tata meremehkan.
"rambut membahana gini di bilang kutuan. Hajar yok,blecky?" ujar Rafi seraya membenarkan rambutnya ke belakang.
"gelo,rambut aja pake di kasih nama"
"iri tanda tak mampu. Bagaimana,blecky? Setuju?"
"najis! Jauh jauh lo dari gue,bagong!"
"bagong bangong gini tapi lo suka kan?"
"GAK! NAJIS!"
Tata tertawa tatkala mengingat saat Rafi menawarkan pundak lebar nya kepada Tata,yang berkahir dengan 'adu mulut'.
"andaikata lo bisa kayak dulu lagi,Fi" ucap Tata setelah selesai dengan shalat Isya nya.
"ujian bentar lagi,kira kira gue lanjut dimana?"
"hmm? Di ITB aja kali ya,gak jauh"
"atau UGM?"
"atau-"
"Assalamualaikum" suara berat seorang pria dari lantai bawah membuat Tata memberhentikan lamunannya tentang universitas nya itu. Merasa tidak asing dengan suara itu,Tata berlari ke lantai bawah untuk menemui orang itu.
"MAMA!!! PAPA!!!!" girang Tata berlari ke arah dua orang paruh baya yang masih terlihat muda itu seraya merenggangkan kedua tangannya.
"Tataa" balas Wisnu dan Nita membalas pelukan putri bungsu nya itu.
"utututu,Tata kangen"
"kita juga,sayang"
"uwaaww,Mama Papa" ucap Arga dan Alfa yang baru turun lalu memeluk kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kenita
Подростковая литература"Lo boleh benci gue sepuasnya,gue pantes dapat itu" -Kenita