Anya Kampret
Udah siap?
Iya
READ.
Usetelh mengirimkan pesan kepada Kanya,Tata bergegas untuk turun menunggu sahabatnya di teras.
Tin...tin...
Ya,itu bunyi klakson mobil Kanya. Tata menutup pintu rumahnya lalu berjalan menaikin mobil berwarna putih milik Kanya. Di dalamnya sudah ada Bella,Belva,serta Galang.
"Galang? Apa kabar?" Ucap Tata seraya bertos ria bersama lelaki itu.
"Jauh kebih baik setelah punya hubungan dengan Belva,Ta" canda Galang melirik ke Belva. Belva terkekeh sembari memukul pelan lengan 'calon suami' nya itu.
Setelah menempuh beberapa menit,mereka sampai di sebuah tempat seperti taman. Sungguh indah,pikir Tata. Tempat itu sepi,bahkan sangat. Tata suka di tempat ini,menyejukkan pikirnya.
"Cantik banget" ucap Tata memandang pemandangan kota Bandung di malam hari.
Tidak lama kemudian,semua menjadi gelap. Tata tidak bisa melihat apapun,ingin menyalakan flash handphone namun ponsel nya ia titip pada Kanya. Ah,menyebalkan.
"Kanya" ucap Tata,namun yang di panggil tidak menampakkan dirinya.
"Bella! Belva! Galang! Jangan main main dong" ucapnya lagi. Namun nihil,mereka juga tidak menampakkan diri.
"Tata takut gelap" ucapnya lagi dengan suara yang mulai bergetar.
Tata melihat sekeliling,gelap. Sepersekian detik satu lampu sorot menyala,menampakkan sosok laki laki bertubuh tegap sedang berdiri membelakangi lampu itu.
Tata sepertinya kenal dengan bentuk tubuh laki laki laki itu,namun Tata tidak dapat melihat wajah laki laki itu. Sungguh,Tata penasaran.
Laki laki itu mulai melangkah kan kakinya,membuat Tata memicingkan matanya berusaha mengenal orang itu.
Kemudian,semua lampu menyala membuat Tata terkejut.
"R-rafi?"
"Hai,Ta" ucap lelaki itu tersenyum manis. Tata rindu senyum itu,sangat rindu.
"Gimana kabar mu?" Ucap nya lagi.
Tata masih diam seribu kata,ia masih memandang wajah tampan itu lekat lekat. Merasa rindu dengan orang itu.
Rafi melangkah kah kakinya lagi membuat Tata mundur.
"Berhenti" ucap Rafi.
"K-kenapa?" Ucapnya dengan suaa bergetar.
"Kenapa Rafi datang setelah Tata udah move on dari Rafi?"
Ucapnya. Kali ini perempuan itu menangis.Byur......
Hujan membasahi kota Bandung dengan sangat deras. Tata yang awalnya ingin lari untuk berteduh,ttpi pergelangan tangannya di cekal oleh tangan kekar milik Rafi.