Author pov's
"woi Tata" teriak Galang saat berada di ambang pintu.
"ape?"
"sini"
Dengan langkah malas,Tata berjalan ke arah pintu. "apa?"
"yee sok jutek banget lo bagong"
"apasi?"
"berani lo sama gue"
"hormat bos" ucap Tata seraya memberi hormat kepada Galang yang berakhir terkekeh,begitupun dengan Galang.
"serius nih,ada apa manggil bidadari?"
"bidadari mata lo soek"
"udah udah,ada apa?"
"besok hari Sabtu" ujar Galang lalu berlari entah kemana.
"kata siapa besok senin?" gumamnya bertanya kepada diri sendiri,sepersekian detik ia tersadar jika sedang di jahili oleh Galang.
"GALANG BAGONG SINI LO" teriak Tata. Merasa di perhatikan,Tata masuk kembali ke dalam kelas lalu menutup pintu.
---
"eh,Fi Fi Fi" panggil Tata menyenggol lengan Rafi.
Rafi menoleh lalu menaikkan sebelah alisnya,tanda ia bertanya 'apa'.
"cowok yang lagi duduk dekat tiang,siapa namanya?" Tanya Tata menatap ke luar jendela. Rafi mengikuti arah pandang gadis di sampingnya itu,lalu mendapati seorang cowok tengah duduk di dekat tiang basket dengan kaos hitam serta celana coklat pramukanya.
'Fikar' batin Rafi. Tidak,Rafi tidak ingin jika Tata mengetahui nama cowok itu,yang notabene nya adalah senior di sekolah.
Entah kenapa hati Rafi resah ketika Tata menanyakan nama cowok itu serta memandangnya dengan tatapan tidak biasa. Apakah Rafi cemburu?"kenapa?" dingin Rafi.
"ganteng" ujar Tata seraya tersenyum.
Rafi mendekatkan wajah nya ke wajah Tata. Semakin dekat jarak di antara keduanya sehingga hembusan nafas Rafi dapat Tata rasakan. Tata salting sendiri ketika melihat wajah Rafi lekat lekat.
"lo....." ucapnya menggantung. Kemudian ia mendekatkan mulutnya ke telinga Tata,lalu berbisik
'geulis'
Bisiknya lalu menjauhkan kembali mulutnya dari telinga Tata. Setelah itu Rafi pergi meninggalkan kelas,juga Tata yang sudah menjadi udang rebus itu.
---
Bughh...
Satu bogeman mendarat mulus di sudut bibir,membuat sudut bibir remaja itu terluka.
"maksud lo apa?" ucap Rafi mencoba berusaha tidak tersulut emosi. Sabar Fii,orang sabar di sayang Tata. Eh?
"gausah pura pura gak tau lo banci!" bentak cowok yang berdiri di depan Rafi.
"banci apa maksud lo?" masih,Rafi masih mencoba untuk sabar.
"berhenti deketin Tata!" bentak cowok itu lagi.
"lo siapanya? Bukan siapa siapa nya kan?"
"gak usah banyak tanya lo banci!"
"LO YANG BANCI!" ucap Rafi membogem perut lelaki di depannya. Cukup,Rafi tidak bisa menahan emosinya.