Hari hari sudah Tata lewati,begitupun dengan ujian nasional yang sudah ia hadapi dengan mulus seperti jalan tol. Hari ini adalah hari terakhir upacara Tata di sekolah SMA Kartika. Gadis itu sudah siap dengan seragam putih abu nya serta almamater berwarna hijau tosca yang melekat pada tubuh nya.
"TATAAAAA" pekik Kanya saat melihat Tata memasuki kelas seraya merenggangkan kedua tangannya.
"Anyaaa" ucap Tata memeluk Kanya.
"Gak kerasa kita udah mau pisah,sedih" ucap Tata menalungkupkan wajahnya di leher Kanya layaknya anak kecil.
"Lo aja,kita bertiga mah masih sama sama" timbrug Belva yg membuat Tata ingin menangis saja.
"Jahat kamu mah" ucap Tata melepas pelukan Kanya.
"Huft"
"Knp Ta?"
"Minggu depan gue udah harus ke Jepang. Ninggalin kalian semua" ucapnya dengan raut sedih.
"Lo sedih karena bakal jauh dari kita atau karena lo bakal jauh dari Rafi?" Satu kalimat dari Belva yg membuat Tata mengingat kembali bagaimana Rafi membentaknya saat itu.
Tata tampak berfikir sejenak,"oh iya Rafi!"
"Daritadi gak keliatan."
"Ciew nyariin" ucap ketiga sahabatnya.
"Udah baikan?"
Tata menggeleng lesu,"dia udah benci banget. Udahlah gausah di lanjutin."
"Iya,oke"
—-
Tata selesai dengan upacara nya. Upacara yang penuh dengan air mata. Mereka akan berpisah,bagaimana mereka tidak menangis? Bukan hanya kelas 12 yang merasakan kesedihan,begitupun dengan kelas 10 dan 11.
Tata kembali ke kelas dengan air mata yang masih berjatuhan. Bukan,bukan hanya Tata. Teman teman yang lain pun sama, kembali ke kelas dengan air mata yg berjatuhan.
Rasanya Tata ingin memeluk semua teman teman nya sekarang. Teman teman yang selama 3 tahun menemani nya, ah Tata sungguh sedih.
"Tata gue minta maaf ya kalau ada salah" ucap seorang cowok dari belakang. Dia Kenzie. Salah satu teman adu bacot Tata.
"Zie,lo udah kayak lebaran aja minta maaf minta maaf segala."
"Yaudah gue pergi"
"Lo gak mau peluk gue?"
"Bukan muhrim"
"Tataaa" teriak Raja dari belakang.
Tata berlari ke belakang lalu bertos ria bersama Raja,Riko,juga Galang. Disana ada Rafi,tetapi Rafi hanya bermain ponsel tanpa menghiraukan Tata.
"Woi ah,lo kok nangis sih?" Ucap Raja mencoba menghibur Tata yang sedari tadi tidak berhenti meneteskan air mata.
"Sedih" ucapnya layaknya anak kecil. Sepersekian detik,Kanya,Bella,juga Belva datang.
"Tata dari tadi nangis terus. Pasti gaa gara lo bertiga ya"
Tuduh Riko kpd Bella Belva juga Kanya."Bukan gara gara kita,tuh gara gara itu tuh" tunjuk Bella kpd Rafi menggunakan dagu nya.
"Brisik" dingin Rafi lalu pergi meninggalkan mereka.
"Sabar Tata"