BAB 2

103 2 0
                                    

Kali ini gue tengah mengagumi ciptaan tuhan yang ternyata sangat berbeda dengan apa yang ada dipikiran gue kali ini.~Senja

  



Hari ini gue bener-bener nggak ada mood buat pergi keluar kelas,boro-boro keluar kelas ngomong sama Syahda aja suka kebawa emosi.

Alasan gue,gue masih mikirin kata bunda,sama keluarganya kak Jingga yang membuat gue bener-bener kepikiran terus.

(flashback)

"Assalamu'alaikum"sapa kak Jingga tepat didepan pintu.

"wa'alaikumsalam nak sini masuk."kata bunda sedangkan gue masih sibuk dengan pikiran gue.kenapa dia kesini atau jangan-jangan apa yang gue pikirin beneran terjadi?~batin gue

"kak!"tegur bunda.

"emm,eh iyha maaf"gue tersenyum kikuk dan mengambil tangannya.

Semula sih bener gue tepis fikiran gue tentang apa yang menjadi beban fikiran gue.Tapi ketika om Fatan membuka pembicaraannya fikiran itu nggak bisa kembali gue tepis.

"Nah,karena ini udah menjelang larut malam bagaimana kalo maksud kedatangan kami sekeluarga utarakan terlebih dahulu?"kata om Fatan membuka pembicaraan malam ini.

Gue perhatiin dari tadi,dari pertama kak Jingga datang perasaan gue bener-bener nggak enak ditambah lagi om Fatan yang bicaranya bener-bener formalitas nggak kaya yang tadi sebelum kak Jingga datang disini,gue jadi khawatir.

Pembukaan om Fatan dijawab anggukan dan senyum berkharisma yang ayah milikin.

"pertama kami disini ingin bersilaturahmi dengan keluarga Reon,kedua untuk menepati janji saya dengan Reon dan Renata dengan Flora,kalian berdua kami jodohkan mengingat umur kalian juga sudah terpaut dewasa yha walaupun kalian masih sekolah,Jingga kelas 12 dan Senja kelas 11.Bagaimana dengan kalian?."

Jujur mendengar ucapan dari om Fatan,mata gue memanas dan dihati gue terasa mengganjal sekali,dan ketika kak Jingga menjawab tegas dengan kata iya serasa dunia hancur dihadapan gue.Air mata gue luruh seakan tidak yakin dengan kata iya yang diucapkan kak Jingga.

Gue nggak bener-bener percaya dan yakin,secara kak Jingga yang notabanenya seorang most wanted SMA Merdeka,senior PMR yang terkenal cool,cold,masa bodoan sama apapun,pandainya nggak ketulungan,dan gue merasa nggak pantas sama dia.

"maaf,bagaimana dengan kamu?Senja?"Tanya om Fatan

"Sebelumnya Senja minta maaf karna Senja belum bisa nentuin sekarang"Hanya lantai yang dapat gue tatap seakan jawaban gue udah gue susun dilantai tersebut.

"Bunda Senja kebelakang dulu."Pamit gue ke bunda setelahnya ngacir pergi kebelakang tanpa menunggu jawaban dari bunda.

Dibelakang gue nangis sebisa apa yang gue bisa.Tanpa menghiraukan siapapun itu yang datang.Fikiran gue kalut gue berharap kak Jingga nggak akan pernah datang kesini nemuin gue.Namun jauh dari apa yang gue mau sepertinya dia udah duduk disamping gue,gue cuman kerasa dari wangi maskulinnya walaupun gue masih menenggelamkan wajah gue dibalik tumpuan kedua tangan gue.

"Senjakan nama lo,junior gue yang kemarin minta foto sama gue?"sumpah pengen gue jitak tu palanya.

"emm,nggk usah bahas itu nggak mood gue"jawab gue dengan nada pelan.

"Udah dong nangisnya,nanti fotbar deh berdua."fotbar aja sendiri noh sama kambing dirumah tetangga!~batin gue

"udah nggak usah mikirin gue yang enggak-enggak,gue yakin sama lo kok Nja"wangi maskilinnya semakin menyeruak di indra penciuman gue,tanpa permisi sekalipun kak Jingga berhasil meluk gue dari samping,tangis gue makin pecah kala dia mengubah posisi wajah gue didepan dada bidangnya,dengan perlakuan yang bener-bener bikin jantung gue seakan marathon didalam sana.

"udah yuk masuk,disini dingin"ia melepaskan pelukannya,menghapus sisa air mata yang ada diwajah gue dan mencium kening gue tanpa aba-aba kembali.

###

"Senja!kamu lagi ngelamunin apa!kalo niat mau ngalamun bukan disini tempatnya!"bentak Bu Mita.

"Maafbu,Senja agak nggak enak badan bu katanya."kata Syahda dengan cepat,yha emang sih keadaan gue kali ini nggak memungkinkan buat ngikutin pelajaran hari ini.

"Yaudah kamu ke UKS saja Senja!"Bu Mita selalu mengerti akan keadaan muridnya apa lagi jika muridnya sedang dalam keadaan sakit.

(UKS)

"Assalamu'alaikum bubidan cantik"sapa gue ketika masuk UKS.

"Wa'alaikumsalam silahkan masuk,loh Senja kenapa Nja,biasanya kamu yang ngobatin kok sekarang kamu mau diobatin?"Kata bu bidan sembari menutup pintu almari obat-obatan.

"hhhe...sekali-kali deh bubid,pengen jugakan Senja diobatin."jawab gue yang masih duduk diatas ranjang UKS,diiringi dengan cengiran khas yang gue milikin.

"Maaf ya Senja sebelumnya,kali ini ibu nggak bisa ngobatin kamu nih..."seketika ekspresi murung gue keluar,"ada senior kamu kok,Jingga sini bentar nak."

Aduhkan nggak sesuai ekspetasi lagi,"iyha kenapa bu?"tanyanya yang buat gue jadi pengen kembali kekelas lagi.

"bubid,kayaknya senja udah sembuhan deh bu pusingnya."

"loh,gimana jadinya Nja?"Tanya bubidan gue cuma tersenyum dan ngacir keluar UKS.

"ihss,gue kan pengennya tenang gitu tanpa ada dia didunia gue,malah ada dia di UKS gimana guenya mau tenang kalo hatinya nggak bisa berhenti buat marathon."dumel gue waktu dikoridor menuju kelas.

"oh,jadi karna ada gue di UKS?"

Deg!

"Anjir!apaan sih kak,turunin gue kak malu gue!"sumpah gila gue bukan tontonan kali bukan juga boneka atau anak kecil umur 2 tahun yang bisa seenaknya digendong kek gini.

"lo disini,temenin gue,gue capek!"katanya membuat gue memutar bola mata malas.

"so,siapa suruh gendong-gendong anak orang sembarangan,hiss."dumel gue didepannya yang udah nutup matanya.

Gue perhatiin wajah damainya ketika mata elangnya terpejam,kumis tipis diatas bibir yang melekuk indah dan merona merah membuat siapa saja yang melihat ingin memilikinya,pipi yang bener-bener gemesin tak dapat mengalihkan pandangan gue dari apapun.Karna posisi gue dan kak Jingga yang sayang jika gue lewatin gitu aja.

"Udah merhatiin guenya?"tanpa gue sadari entah sejak kapan mata elangnya kembali terbuka.

seniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang