"Karena kenyamanan merupakan tujuan awal dari rasa khawatir,rindu,bahkan saling mencintai."~jingga
"Kak,ditunggu calon tuh dibawah."Panggil bunda yang mungkin ada didepan pintu kamar gue.
"ih kan bunda ngeselin"sahut gue.
Kali ini dreescode gue adalah kaos jogger panjang navy dan jins putih melekat pada tubuh gue,natural make up hanya sedikit polesan liptin,tak lupa jam tangan putih bertengger manis di lengan kiriku,slimbag putih,dan sepatu kets navy becorak putih sebagai pelengkapnya.
Deg!!
"kok samaan?apa gue harus ganti pakaian gue kali ini?"-batin gue
"nah,itu Senja."
"aduh kenapa bunda kedepan pas waktunya nggak tepat sih?"rutuk gue ketika bunda memanggilku.Yang tanpa gue sadari sebelumnya kak Jingga telah berada didepan gue.
"Bunda,kakak berangkat dulu yha bun."Pamit gue dan menyalami tangan bunda tak lupa untuk mencium punggung tangannya.
"Bunda,Jingga sama Senja izin dulu yha bun."Pamit kak Jingga.
"iya ati-ati,jangan kemaleman pulangnya ingat bates jam 9 harus udah dirumah,jangan lupa sholatnya juga."kata bunda yang tak kalah panjang.
"iyha bunda cuantik,udah yha kita berangkat dulu"kata ku lagi.
"eitss bentar,kalian emang serasi yha dresscode kalian serasi,apa kalian tadi janjian?"
"ngg..."
"hehehe...iyha bun yaudah yha bun kita pamit dulu keburu kesiangan nanti."
Sumpah!gue semakin bingung,semakin kesini bukannya semakin mencair malah menjadi-jadi gencar banget ganggu idup gue.
###
(Jingga POV)
Makin kesini gue makin nyaman sama Senja cewek super aktif waktu nggak ada gue dan cuek ketika didepan gue aneh aja menurut gue tapi ya gitu gue suka.Tinggal menunggu hari,gue punya tanggung jawab paling besar dari tanggung jawab yang gue tanggung.Kadang gue mikir kenapa cewek kayak dia mau nirima gue ya padahal belum bisa dikatakan seutuhnya sih nerimanya tapi sikap dia yang menyimpulkan bahwa dia sedikit demi sedikit nerima gue,tau sendirilah gue orangnya super duper dingin katanya ngomong panjang cuma waktu kasih materi kalo nggak gitu ya sambutan didepan atau waktu presentasi,selebihnya gue males bicara kalo itu nggak penting banget.
"Kak"reflek karena panggilannya gue menghadap yang tanpa gue duga ternyata udah duduk dikursi samping gue.
Jujur gue pengen tersenyum dihadapannya,menyalipkan anak rambutnya dan memeluknya erat tapi ego gue belum bisa luruh sama dia munggkin nanti seiring berjalannya waktu mungkin.
"Kak kok bengong sih?"Tanya Senja sambil mengibas ibaskan tangannya.
"eh enggak kok kata siap lo aja paling yang ngira!"jawab gue agak ketus.
"udah main kek bayinya?"gue bingung mau ngerespon dia gimana yang sepertinya mulai bosan dengan keadaan.
"emm"nyesel gue ketusin dia sekarang dia malah asyik sama dunia orange diponselnya.Dan yang pasti gue kacang,emeng sih kalo dipikir-pikir seolah gue tu nggak pernah merhatiin dia,tapi sebenernya semua berbanding terbalik apalagi saat gue udah mulai ngerasa kalo gue nyaman didekatnya.
Oke,gue punya ide,gue beranjak dari tempat duduk gue dan menuju kekedai es krim yang nggak jauh dari tempat duduk gue.
###
Jingga menyerahkan es krim vanilla latte kesukaan Senja yang baru saja ia beli tepat didepan bibir Senja membuat sang empu sedikit belepotan akibatnya.
Mata Senja berbinar mengetahui es krim dengan rasa favoritnya,
"Buat gue kak?"Tanya Senja dan dibalas anggukan oleh Jingga,Senja tersenyum girang dan CUP! Sebuah kecupan mendarat manis di pipi sebelah kanan Jingga.
Jingga melongo tak percaya sedangkan Senja menutup mulutnya dengan tangan kirinya yang tak lama kemudian jarinya membentuk huruf V dan menunjukkan sederet giginya yang rapi.
"kayaknya habis ini gue harus ke RS"~Batin Jingga sambil memegangi dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior
Teen Fiction"Karena kenyamanan adalah tujuan awal dari rasa khawatir,rasa rindu,dan rasa saling mencintai."~jingga "Kali ini gue tengah mengagumi ciptaan Tuhan,yang ternyata sangat berbeda dengan apa yang ada dipikiran gue ke lo"~senja Jika senja datang tanpa...