Bab 6

75 2 0
                                    


"Dengan mudahnya kamu membuat banya pertanyaan tanpa kuketahui jawaban pastinya!"

-Senja

Kali ini Jingga bangun seperti biasa,tepat jam 4.30 ia telah terbangun dan menjalankan kewajibannya terlebih dahulu.Setelahnya,ia belum merasatanda-tanda dari bangunnya Senja sedikit pun.Akhirnya,ia menuju kamar Senja yang masih tertutup rapat.

Ceklek!

"Nja!Senja ?"panggil Jingga ketika mendapati Senja yang tergeletak disamping kasurnya,masih lengkap dengan mukena yang ia gunakan.

"Nja bangun Nja!"panggilnya sekali lagi.Tubuh Senja terasa panas,wajah pucat,mata membengkak,hidung memerah,tanpa sadar Jingga menitikkan air matanya,ia merasa semakin bersalah diangkatlah Senja dibaringkannya diatas kasur queensize Senja,dan menyelimuti hingga atas dadanya.

"Nja lo kenapa?bangun Nja gue kangen sama lo,gue kangen ngusilin lo,kangen sama sikap lo,gue khawatir Nja,andai sekarang lo tau hati gue sebenernya gue sayang sama lo Nja."Kembali Jingga mengecup kening Senja lama hingga tetesan air mata Jingga lolos mengenai pipi cubby Senja.

###

07.00

Matahari telah menampakkan sinar dan kehangatan yang menghangatkan bumi,sinarnya mulai menerobos disela-sela ruangan membuat Senja sedikit terusik karenanya.

Senja terbangun ia merasakan kepalanya benar-benar pusing,dan badannya terasa lemas serta dingin padahal diluar sana udara benar-benar telah panas.

Seorang laki-laki bertubuh jangkung itu sedang berkutat diarea dapur apart miliknya.Tak lama kemudian ia telah menyelesaikan pekerjaannya dan berjalan menuju kamar milik Senja dengan membawa senampan bubur,teh hangat lengkap dengan air putih,dan obat pereda demam.

"Nja bangun dulu gih."ajaknya dengan sangat halus,Senja mengerjapkan matanya yang terasa sangat berat.Dengan bantuan Jingga Senja mendudukan badannya menyenderkan punggungnya pada sandaran kasur dibelakangnya.

"Makan ya?trus nanti diminumobatnya?!"kata Jingga yang benar-benar lembut dan tulus."Nggak usah kak makasih."jawab Senja dengan nada yang sungguh lemah."Nja jangan gini dong"mohon Jingga dengan perasaan khawatirnya.

"Gue harus bisa ngejalanin hidup gue sendiri kak."Air mata Senja tak tahan untuk tidak keluar saat ini juga.

Jingga tak tahan jika harus melihat gadis kecilnya rapuh akibat perbuatannya sendiri,akhirnya ia memeluk Senja seolah agar dapat apa yang dirasaoleh Senja.

"Lo bener-bener cewek kuat Nja,gue sayang sama lo."batin Jingga yang kata-kata itu jika diucapkan hanya sampai tenggorokannya saja tak mampu ia ucapkan dihadapan Senja.

"Kak jangan gini,gue semakin sakit kak!"batin Senja,ia terus meronta dalam dekapan Jingga namun apa daya jika tenaga Jingga lebih kuat dari pada tenaga Senja.

Jingga tak kuat melihat Senja yang terus-menerus meronta ingin dilepaskan,Jingga memegang wajah Senja yang terus menunduk tak ingin memperlihatkan wajah sendunya.

"Cepet sembuh Nja,jangan sakit lagi"pinta Jingga yang dijawab dengan anggukan.

"mau disuapin?"tawar Jingga namun Senja hanya menjawab dengan gelengan.

Sebelum Jingga pergi dia mengelus pucuk kepala Senja dan mengecup cepat bibir Senja,setelahnya pergi meninggalkan Senja dengan jantung yang marathon.

______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Jangan lupa vote dan comennya temen-temen yang udah baca...:)

seniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang