Hai" gua balik lagi nih...
diatas visualnya aja yha yang nyata bisa kalian banyangin sendiri karena kadang bayangan setiap orang berbeda beda eakk...
Enjoy reading guys jangan lupa kasih bintang,masukin readinglist temen-temen abis tu comen aja nggak papa...eh follow aku juga ya biar tambah semangat up nya ...hhee
"Aku bermimpi tentang masa depan dan melihat keatas,tidak ada yang seindah matahari terbenam untuk meakhiri hari;suatu hari kamu akan mengerti bahwa tidak ada yang bisa merindukan bahkan mencintaimu sedalam apa yang telah dan akan kulakukan;Mi manchi cosi tanto e grazie per il tuo amore."
~Jingga
Setelah kejadian yang terjadi 2 minggu yang lalu Jingga semakin posesif terhadap Senja.Ia juga mulai berani sedikit demi sedikit mengungkapkan perasaannya walaupun bukan dengan ucapannya.
Seperti yang tengah mereka lakukan malam ini Jingga mengajak Senja mengunjungi Cafenya tentunya tanpa Senja ketahui bahwa itu kafe milik Jingga yang ternya kafe favorit dikalangan para muda-mudi termasuk kafe favoritnya.
Dengan jaket boomer maroon dan jins putih panjangnya dipadu dengan sepatu kets senada,rambut yang dikucir kuda sepunggung membuat Senja terlihat sedikit tomboy namun terlihat manis dan cantik secara bersamaan.
Sementara Jingga dengan hoodie senada dengan boomer Senja,jins hitam diatas lutut dan sepatu putih berpadu maroon miliknya.
Entahlah apa yang mereka pikirkan,menurutnya warna maroon sedang mendomisikan malam ini.
Meraka duduk di pinggir yang dekat dengan kaca yang menyajikan pemandangan malam dijalan kota yang tidak begitu padat berbeda pada siang harinya jalanan tersebut akan berubah menjadi panas,padat kendaraan dan tak lupa polusi yang sedikit mengganggu aktifitas banyak orang.
"Hai Broo! lamalo kagak kesini."Sapa barista café yang bisa dikatakan sangat dekat dengan Jingga.
"eh elu! Sekarang ada alasannya Dim."Balasnya setelah ia bersalaman dan bertos ala mereka,tepatnya ala cowok seperti biasanya.
"Cewek lu Ngga?"
"oh,bukan ini pencuri yang waktu itu gue omongin ke lo." Jawabnya dengan nada santuy dan merangkul perempuan yang sedang mendegus kesal tak terima,
"ohh yang nyuri hati lo waktu itu?"
Bluss..
Sudah dipastikan kedua pipi Senja memerah bukan akibat bluss on melainkan akibat percakapan Jingga membuatnya seperti ini.
"Milkshake capucinno kan?" tebak Jingga yang dijawab anggukan oleh Senja.
Sebelumnya memang Jingga belum menduduki tempatnya hanya Senja saja yang telah duduk manis,jadi laki-laki berhoodie maroon itu tak sulit untuk pergi meninggalkan Senja.
Sedangkan Senja ia hanya menatap kesal punggung laki-laki yang telah pergi entah kemana hingga retinanya tak menangkap punggung itu kembali.
Pada akhirnya ia putuskan untuk mendengarkan music melalui earphone yang telah ia hubungkan dengan lagu dalam ponselnya.
"iss..apaan sih gue udah punya pacar jangan ganggu gue!!"Dengusnya,setelah ia merasakan tangan besar yang menutupi pandangannya.
Seketika laki-laki itu menurunkan tangannya yang menutupi retina Senja.
"Sorry gue nggak akan ganggu lo!Siapa pacar lo?"Tanya Jingga dengan rahang yang sedikit mengeras dan terlihat menahan emosinya.
"Pacar gue..."
KAMU SEDANG MEMBACA
senior
Teen Fiction"Karena kenyamanan adalah tujuan awal dari rasa khawatir,rasa rindu,dan rasa saling mencintai."~jingga "Kali ini gue tengah mengagumi ciptaan Tuhan,yang ternyata sangat berbeda dengan apa yang ada dipikiran gue ke lo"~senja Jika senja datang tanpa...