Bab 5

76 3 0
                                    

"Terlalu menguatkan dan mengutamakan ego terkadang membuatmu merasa tersakiti sendiri"

Jingga

Dengan balutan kebaya putih dan sedikit sanggulan rambut sedangkan yang lainnya dibiarkan tergerai bebas ditambah mahkota yang mengelilingi sanggul rambutnya,dengan riasan make up elegan yang terkesan natural.

Senja didampingi Renata dan Flora disamping kanan dan kirinya menuruni anak tangga yang telah terhias rapih dan elegan seperti permintaan Senja.

Berbada dengan Senja,laki-laki dengan tuxedo hitam yang beberapa menit yang lalu telah sah menjadi suami Senja walaupun usia mereka yang masih terpaut kata remaja kini tengah menatap Senja tanpa berkedip.Rasa kagum dan detak jantung yang 3 kali abnormal dari biasanya membuat fikiran Jingga kalut tak ingin wanita yang kali ini ada dihadapannya pergi meninggalkannya.

Jingga sangat bersyukur dapat memiliki seorang seperti Senja dengan senyum keluguan yang ia miliki,sifat yang menggemaskan mampu melelehkan hati seorang Jingga yang membeku.

###

Acara demi acara telah mereka lewati rasa penat menyebu dua pasang sejoli baru kali ini,membuat mereka ingin segera pergi kedunia mimpi.

"Jingga,langsung kerumah apa nginep dulu disini?"kata Flora menghampiri Jingga yang tengah memainkan ponselnya.

"Langsung pulang aja ma,kayaknya Senja udah lelah tu,sekalian nanti kalo bikin Jingga junior nggak ada yang ganggu,iyakan Nja?"Jawab Jingga sembali memperlihatkan deret giginya,tanpa aba-aba dari siapapun Senja mencubit perut Jingga yang membuat sang empu meringis kesakitan.

"Ih Senja belom apa-apa udah KDRT aja,awas ya abis ini abis lo"-batin Jingga dengan senyum smirk yang mematikan,membuat Senja ingin menimpuknya.

Sesampai diparkiran apartenen Jingga,Senja sudah tertidur mungkin karena efek kecapean yang ia rasakan.Jingga tak tega untuk membangunkannya,akhirnya ia berniat buat membopongnya namun ketika akan menyelinapkan tangannya di tengkuk Senja,ia terbangun mata mereka bertemu Senja menikmati manik hitam dalam mata Jingga begitu pula dengan Jingga ia juga sangat menikmatinya.

Takk!!

"Awas!ngapain sih lo?!"bentaknya,yang hanya dijawab dengan bahu tak acuh oleh Jingga.

Senja benar-benar kagum dengan isi apart milik Jingga.Hingga alibi Senja bertanya "ini bener apart milik kak Jingga sendiri?"

"menurut lo!"dalam sekejap Jingga menjadi berubah menjadi kembali dingin,namun hal itu tidak disadari oleh Senja karena memang Senja sedang asyik memperhatikan apa yang ada disekelilingnya mulai dari foto Jingga kecil hingga saat ini yang terpajang indah.

Cklek!!

"ini kamar lo,kalo butuh apa-apa gue dikamar sebelah!"papar Jingga,sebelum ia pergi ide jahilnya untuk mengusili Senja kembali terlintas.

Dibawanya Senja menuju pojok ruangan dan mengunci diantara tembok dan lengan kokoh Jingga,dengan jarak wajah yang begitu dekat hingga hembusan nafas mereka beradu,membuat Senja menutup matanya.

"cantik"-batin Jingga

"nggak-nggak gue harus bisa pastiin kalo Senja beneran akan milih gue untuk selamanya!."lanjutnya dalam hati.

"Buka mata lo!"pinta Jingga

"Nja lo tau kan pernikahan ini bukan resmi dari gue,emm lebih tepatnya karna perjodohan bokap nyokap lo sama gue,jadi lo bisa ngejalanin hidup lo sendiri,kita jalanin ini semua sendiri-sendiri,ngertikan lo?!"sejujurnya Jingga sudah tidak tahan dengan perubahan ekspresi diwajah Senja,ia sangan menahan agar air matanya tidak lolos dihadapan Senja,ego Jingga benar-benar tinggi,akhirnya dengan sekuat tenaga ia mengeluarkan senyum smirknya untuk Senja yang sesungguhnya ia tidak tega dengan itu dan pergi menyelonong tanpa menghiraukan pertanyaan kenapa dari Senja.

Tepat setelah Jingga menutup pintu kamar Senja,tubuh Senja luruh seketika seakan tak mempunyai daya sama sekali,tubuhnya luruh bersamaan dengan air matanya yang terus mengalir deras.

Dikamar sebelah ada Jingga yang sedang kalut dengan fikirannya,cowok bertubuh jangkung tersebut diliputi oleh rasa bersalahnya.Semakin ia memikirkan semakin terbayang raut kekecewaan dari wajah Senja,akhirnya ia memutuskan pergi kekamar Senja.

Dan tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya,gadis itu tergeletak miris dengan wajah sembab dan pucat membuat Jingga semakin merasa bersalah atas apa yang ia lakukan.

Jingga mengangkat tubuh Senja memindahkan pada kasur queenzise yang telah disiapkan sebelumnya.

"Nja maafin gue,gue udah keterlaluan sama lo"kata Jingga yang entah Senja dengar atau tidak,setelahnya ia mengecup kening Senja lama hingga cowok itu menitikkan air matanya yang tak kuat ia tahan,tak lupa kecupan ringan pada kedua matanya beralih pada hidung dan bibirnya singkat.

"Good night have a nice dream my stronger wife"

Ucapnya sembari mengelus puncak kepala Senja dan kembali menciumnya. 

Note: 

Buat kalian yang udah baca,untuk tokohnya itu pribadi ajalah yha maksud aku terserah kalian mau bayangin si Jingga ato pun Senja gimana aja terserah kalian :) have fun aja happy reading:)

seniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang