Kiya melangkah menuju kamarnya,namun langkahnya terhenti karena bel berbunyi
Kiya pun berbalik badan dan menuju pintu untuk membukakannya
"Iya ada apa?" tanya Kiya sambil membukakan pintu.
Namun nihil,tak ada seorangpun disana,Kiya pun memutuskan untuk berbalik badan dan melangkah masuk
Ciluk Ba
"Maaf ya ngangetin kamu" ucap namja itu sambil terkekeh
Kiya hanya diam mematung sambil memegang dadanya
"Loh eh eh kenapa??jantung kamu sakit?!" tanya namja itu khawatir.
"Ne Jimin~sshi" ucap Kiya.
Lalu tiba tiba Kiya pingsan dipelukan Jimin
"Ih jan bercanda dong,ga lucu tau!!" ucap Jimin sambil menggoyangkan badan Kiya agar tersadar.
"Eottokaji?!" ucap Jimin.
Ia celingak celinguk berharap ada orang lewat lalu membantunya
Kiya yang tak bisa menahan tawa pun terbahak menertawakan Jimin,Jimin pun membenarkan Kiya agar dalam posisi duduk
"Ga lucu tau!!" ucap Jimin datar lalu berdiri.
Sebelum Jimin sempat melangkah,Kiya pun menarik tangan Jimin
"Jan gitu dong,maaf deh,habisnya mukamu lucu sih" ucap Kiya sambil beraegyo yang membuat hati seorang Park Jimin luluh.
"Ciee ada yang khawatir nih" goda Kiya yang membuat Jimin tersenyum malu.
"Ngga tuh!gada yang khawatir" ucap Jimin.
"A masa?!bohong pasti tuh" ucap Kiya yang masih menggoda Jimin.
"Emang gada,kecuali Park Jimin!" sahut Jimin lalu terkekeh,Kiya juga terkekeh mendengarnya.
"Aku kira kamu kenapa napa!" jawab Jimin sambil membantu Kiya berdiri.
"Ne mianhae" sahut Kiya.
Tanpa aba aba Jimin menarik Kiya dalam pelukannya,Kiya yang terkejut hanya bisa membelalakkan matanya
"Gwenchana Jimin~sshi,sudah lah jangan seperti ini,aku hanya bercanda" ucap Kiya.
Ia pun mengelus lembut punggung namja yang kini sedang memeluknya
Saat sudah merasa tenang,akhirnya Jimin pun melepaskan pelukannya
"Mianhae" ucap Jimin sambil menundukkan kepalanya.
Kiya yang tak mengerti hanya mengangkat sebelah alisnya menatap Jimin
"Karna mengagetkanmu!" sambung Jimin disertai senyum manisnya.
Kiya pun mengangguk mengerti sambil terkekeh
"Gomawo" ucap Jimin lagi.
Lagi lagi Kiya gagal paham dengan apa yang dimaksud Jimin
"Untuk apa lagi?" tanya Kiya yang sedari tadi bingung atas ucapan Jimin.
"Tentu saja untuk pelukan tadi" jawab Jimin sambil terkekeh.
Kiya hanya bisa memalingkan wajahnya karena wajahnya merah bak kepiting rebus
"Ututu kayanya ada yang lagi malu nih!!mana mukanya mana?sini aku mau liat" ucap Jimin yang tak henti hentinya menggoda Kiya.
"Yak Jimin~sshi!berhentilah menggodaku,aku ma"
Belum selesai Kiya berbicara,namun Jimin langsung
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Fate ✔
RandomAuthor:Jadi disini aku mau bilang ke kalian dulu, gatau kenapa jadi ada beberapa part yang ke acak atau ke double gitu, jadi kalau berkenan membaca, kalian ingat dulu itu part berapa sebelum lanjut ke part selanjutnya, biar kalian yang baca juga ngg...