WEEKEND

21 4 4
                                    

8:30

Di hari libur yg cerah ini membuat si kembar hanya bermalas malasan di kasurnya masing-masing. Setelah mereka selesai membantu kedua orang tuanya membersihkan rumah.
Yanna membantu Mamanya memasak dan membersihkan rumah. Sedangkan Yenna membantu Papanya memcuci mobil da membersihkan halaman rumah. Sungguh keluarga yang kompak:).

Yanna dan Yenna tak mempunyai saudara, hanya mereka berdua jadi wajar mereka memiliki fasilitas yang baik dari kedua orang tuanya.

Yenna yang bersantai di meja belajarnya sambil maraton drakor merasa bosan, ia pun melirik kakak kembarnya berbaring di atas kasur sedang membaca buku yang dia beli 2 hari yang lalu.

"Na.. keluar yok." Ajak Yenna sambil menarik tangan kakak kembarnya agar mau menemaninya jalan-jalan keluar.

"Ya tinggal keluar aja kok repot, noh pintu dah menunggu." Jawab Yanna tak bergeming dengan posisi nyamannya.

"Ya elah maksud gua tu ayok jalan keluar, gua bosen Nanaaaaaa....." rajuknya tak henti untuk mau menemaninya ke luar. Mumpung kan hari minggu jalan-jalan sebentar tak apa lah baginya, toh mereka berdua jarang keluar rumah.

"Gua males yeyeeee..." jawab Yanna yang sudah benar-benar nyaman dengan posisinya sekarang.

Nana dan Yeye adalah panggilan kecil mereka, tetapi sangat jarang mereka gunakan sebutan seperti itu apa lagi di sekolah.

Akhirnya Yenna menelefon seseorang, siapa tau temannya itu bisa di ajak pergi dengannya.

Tuttttt

Tuttttt

Tutttt

"Ehh busettt ini malah operator yang jawab panggilan gua.. iya saya tau om saya jomblo." Ucap Yenna kesal. Iya aneh dengan sahabatnya Keana, sesibuknya dia pasti akan menjawab panggilan telefon darinya. Yenna pun hanya mengerang frustasi, ia sangat bosan tetapi tak memungkinkan jalan sendiri pasti kedua orang tuanya tak mengizinkannya pergi keluar sendiri.

"Nih pakek kita pergi, 5 menit gak siap gua tinggal." Yanna melempar baju yang ia pilih ke arah Yenna yang tiduran terlentang di atas kasurnya.

Yenna yang kaget di lempari pakaian oleh kakak kembarnya pun sontak duduk dengan mata berbinar senang. Ia kira kakaknya tak akan mau menemaninya, dan ia pun cepat-cepat memakai bajunya kalo kalo Yanna berubah pikiran nantinya.

 Ia kira kakaknya tak akan mau menemaninya, dan ia pun cepat-cepat memakai bajunya kalo kalo Yanna berubah pikiran nantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  (Yanna sebelah kiri & Yenna sebelah kanan)

Kurang lebih ini pakain yang di ambil Yanna,
Ia tak ingin orang-orang yang berjumpa dengannya nanti salah menyebut namanya karena sering menggunakan pakain yang sama.

Akhirnya mereka pun keluar kamar dengan beriringan. Yenna melangkah lebih dulu di tangga terakhir ingin cepat-cepat pergi jalan-jalan, sedangkan Yanna yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya malas.

WANT TO CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang