Setalah kemenangan tim basket Garuda. Entah setan dari mana si waketos sekolah mengajak timnya untuk makan sekalian dia yg traktir, bagi-bagi rezeki begitu pikirnya.
Bisanya kan yg traktir mereka sang ketua tapi gak papa lah lagi baik juga ini si waketos.
"Wes tumben nraktir biasanya juga di traktir." Cibir Sean sembari terkekah. Tumbenan aja gitu kan biasanya juga temanya ini gratisan no pertama.
"Yoi lah bro pada bawa gandengan lagi". Goda Virgan sambil menaik turunkan alisnya.
Semua yg berkumpul pun melihat ke arah Dillon dan kawan kawannya.
Yanna mendengus bawa gandengan pikir mereka? Menurut Yana ini adalah ancaman seorang ubab.
Ya bagaimana tidak Dillon mengandeng Yenna dengan sumringah dan Yenna dengan tampang datarnya mau ngelawan juga gak bisa pikirnya.
Rendy dengan Keana saling rangkul udah biasa bagi mereka mah saling kenal gak masalah.
Sedangkan si ketos dengan santainya nyerobot duduk di samping Virgan.
"Kok kalian bisa bareng sama mereka?" Tanya Kenan bingung.
Gimana gak bingung mereka bertiga bawa cewek masing masing, ya walau gak elitnya si Ray main duduk aja ninggalin Yanna gitu aja.
"Ini adalah sebuah pemaksaan". Sunggut Yanna dan Yenna berbarengan.
Gimana gak pemaksaan, udah di suruh suruh berasa babu terus di seret buat makan bareng gimana gak kesel coba mau nolak tapi di ancam terus.
"Cieee barengan". Koar keana ngakak, seneng aja gitu lihat anak kembar ngomongnya barengan.
Sedangkan Yanna dan Yenna saling tatap dan bertos ria, sama pemikiran kata mereka.
Semua yang melihat pun hanya menggelengkan kepala.
"Gua ajak mereka biar rame aja gitu kan, jarang jarang orang tampan kayak gua nraktir kalian makan". Sela Dillon pede.
"Idih". Dengus Yanna untuk kedua kalinya, sedangkan Dillon memincingkan matanya tak suka ke arah Yanna.
"Eh gua masih penasaran deh kok kalian bisa bareng gini? Kalo gini mah gua bawa gebetan gua juga". Tanya Sean penasaran dan tak terima kalo Dillon Ray dan Rendy bawa gandengan.
"Kalo gua yang ngomong sih buat bales budi mereka aja yang mau bantu si ketos sama waketos bawain air mineral sama barang barang mereka, pendekatan secara tak langsung". Jawab Rendy santai dan di angguki oleh Keana.
Sebenarnya Keana tau maksud Rendy bilang seperti itu apa, soalnya Rendy sendiri yang bilang kalo mereka suka sama si kembar. Keana gak kaget kok soalnya dia tau dari awal dengan tatapan mereka ke twin itu beda saat Rendy yang bilang dia percaya kalo pikirannya sampai sekarang benar adanya.
Yanna melonggo maksudnya apa? Sedangkan Yenna gak peduli mau ngomong apaan yang penting dia bisa cepet pulang udah kangen sama kasur tercinta.
"Ouhh masih awal pendekatan nih kenapa gak langsung di dor aja?". Goda Kean sambil colek colek bahu Dillon yang persis duduk di sebelahnya.
Dillon yang di colek pun memdengus tak suka.
"Gak usah colek colek gak muhrim". Sunggutnya kesal emang di kira dirinya sabun colek apa.Kean melonggo mendengar jawaban absrut Dillon sedangkan yang lain udah ngakak nista.
"Astagfirullah...". Ucap Kean mengelus dada, sabar dia punya temen modelan kayak Dillon ini.
Sedangkan Yanna Yenna dan Keana geleng geleng kepala lihat tingkah mereka gak ada yang beres semua pikir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANT TO CHANGE
Short Story"Berubah atau tidak sama sekali!?" "Ingat dia itu bukan orang sembarangan" "Peka dikit kek" "Seharusnya lu paham sama keinginannya kak" ....... Ayanna Zabrina Adalson Orang yang konyol dan memiliki prinsip kehidupannya sendiri. Apa kah dia masih mem...