Butterfly || Tanjirou X Kanao

-08 Foto 📷

-----------------------------------------------------------
нαρρу яєα∂ιng ❤
-----------------------------------------------------------

Kanao menunduk menahan rasa malu nya dan sedikit gugup.

Bagaimana tidak, pipinya dielus elus oleh seorang pria. Padahal ia belum terlalu mengenalnya.

" Aku benar benar minta maaf ya Kanao san, aku tidak bermaksud begitu " Tanjiro mengatakannya dengan sedikit rasa bersalah.

Kanao merasakan sesuatu yang berbeda darinya. Setelah merasa agak enakan Kanao langsung mengangkat wajahnya.

" Hem hem, tidak apa apa. Aku sama sekali tidak keberatan " balas Kanao dengan senyuman.

Namun, dibalik senyumannya ada sikap terpaksa.

" Ohh, baiklah ayo kita lanjutkan "

" Iya "

-----
10 menit kemudian...

Mereka telah selesai makan dan siap untuk membayarnya.

" Makananku tidak perlu dibayarkan. Itu akan merepotkanmu " segan Kanao sedikit merah di wajahnya.

" Ehh? Tenang saja aku saja. Lagi pula kita mendapatkan diskon yang lumayan besar. Jangan menolak ya Kanao san, oke? " ujar Tanjiro.

Ia mengatakannya sambil mengedipkan matanya sebelah. Itu membuatnya semakin tampan bukan main.

Ditambah lagi senyumannya yang sangat kontras dengan wajahnya.

Seketika ruby milik Kanao berbinar dan tak tahan menatapnya lebih lama.

Akhirnya ia menunduk dengan wajah yang memerah. Tubuhnya sangat bergetar.

Tanjiro pun menuju karsir dan membayarnya.

Tetapi sesampainya...

Tanjirou's POV

Terjadi yang tidak diinginkan.

" Emm, maaf kalau kalian sudah selesai, mohon untuk di foto seperti pelanggan lainnya. " ucap pelayan itu dengan segan.

Pelayan itu menunjukkan beberapa foto pelanggan yang menempel dan yang saling membentuk hati.

Apa apaan ini ?

Berfoto dengan Kanao san, padahal aku belum terlalu mengenalnya.

Aku malu jika harus berfoto dengannya. Ditambah lagi harus membentuk hati.

Kami seperti pasangan saja.

Eh

Pasangan ?

Aku ingin menolaknya, tetapi wajah pelayan ini tampak sangat berharap.

Kanao mungkin sudah lama menunggu. Aku tidak ingin membuatnya letih.

Akhh aku bingung. Kepalaku serasa ingin pecah.